Masya Allah! Salat di Shaf Pertama Didoakan Malaikat
A
A
A
Ibadah salat bukan perkara main-main dalam Islam . Salat merupakan tiang agama, siapa yang meninggalkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama. Itu sebabnya syariat mewajibkan umat muslim untuk salat berjamaah di masjid. Dalam hadis Nabi disebutkan, amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari Kiamat adalah salatnya.
Al-Habib Ahmad bin Novel bin Jindan (Pengasuh Al-Hawthah Al-Jindaniyah) dalam catatannya yang menukil kalam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyebutkan, jika engkau salat di belakang imam, maka ikutilah dengan baik. Sesungguhnya dijadikannya seorang imam adalah untuk diikuti. Hindarilah menyamainya dalam sebagian dari gerakannya, apalagi engkau mendahuluinya, justru sebaiknya engkau menjadikan gerakan salatmu setelah gerakan imam.
Dalam hal ini, Baginda Nabi shalallahu 'alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam (SAW) bersabda:
الذي يخفض ويرفع قبل الإمام إنما نا صيته بيد الشيطان
Artinya: Orang yang turun dan berdiri sebelum imamnya, sesungguhnya pikirannya ditangan setan.
Hendaknya seseorang menempati shaf (barisan) pertama tanpa menyakiti orang lain. Jangan sampai mundur darinya saat engkau mampu maju kepadanya. Hal ini sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW:
لا يزال قوم يتأخرون حتى يؤخرهم الله
Artinya: Sekelompok orang yang selalu mundur (dari shaf pertama) mereka akan diakhirkan oleh Allah Ta'ala.
Salat di barisan (shaf) pertama memiliki keutamaan besar sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam satu hadis, Beliau bersabda:
إن الله وملائكته يصلون على الصف المقدم
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya mendoakan orang-orang di shaf pertama.
Masya Allah, betapa beruntungnya mereka yang menempati shaf pertama. Para Malaikat pun ikut mendoakannya.
Dalam salat berjamaah , seseorang diperintahkan menyamakan barisan, terutama bagi seorang imam. Karena hal ini adalah perkara penting dalam syariat yang dilupakan kebanyakan orang. Dulu, Baginda Rasulullah SAW mencurahkan perhatian khusus terhadap perkara ini dan beliau sendiri ikut turun tangan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
لتسون صفوفكم أو ليخالفن الله بين قلوبكم
Artinya: Hendaknya kalian menyamakan barisan kalian atau Allah akan membuat perselisihan di antara hati kalian.
Beliau juga memerintahkan agar barisan yang kosong ditempati sebagaiman sabda Beliau:
والذي نفسي بيده إني لأرى الشيطان يدخل في خلل الصف كانه الحذف
Artinya: Demi Zat yang memegang jiwaku. Sesungguhnya aku melihat setan masuk di tengah-tengah barisan seakan-akan masuknya kambing-kambing kecil.
Umat Islam diperintahkan menjaga salat lima waktu dalam jamaah. Karena salat berjamaah itu melebihi salat sendiri sebanyak dua puluh tujuh kali. Hal ini sebagaimana yang disebut dalam hadis shahih yang sangat populer. Oleh karenanya, janganlah sampai engkau meninggalkan salat berjamaah tanpa alasan atau dengan uzur yang syar'i.
Kapan saja engkau telah mendatangi tempat salat berjamaah dan ternyata telah dilakukan atau engkau menetap di rumahmu dengan tujuan untuk menyelamatkan perihal agamamu, maka hendaknya engkau mengajak orang lain untuk salat berjama’ah denganmu. Dengan demikian engkau mendapat pahala berjamaah serta terhindar dari ancaman bagi yang meninggalkannya.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW:
لينتهين أقوام عن ترك الجماعة أو لأحرقن عليهم بيوتهم
Artinya: Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan salat berjamaah atau aku akan membakar rumah-rumah mereka.
Dalam hadis lainnya, Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda:
من سمع النداء فارغا صحيحا فلم يجب فلا صلاة له
Artinya: Barangsiapa yang mendengar seruan adzan, sedangkan ia memiliki waktu luang dan sehat, namun ia tidak menyambutnya, maka tiada salat baginya.
Dalam hal ini, Imam Ibnu Mas'ud RA berkata: "Sungguh aku telah menyaksikan, bahwasannya kami tidak ada seorangpun yang ketinggalan salat berjamaah, kecuali ia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Bahkan dahulu di masa Rasulullah SAW seorang lelaki dibopong ke masjid karena sudah tua sampai ia berdiri di tengah-tengah shaf."
Demikian besarnya keutamaan salat berjamaah di masjid. Semoga kita diberi taufik untuk menghidupkan salat berjamaah di masjid. Aamiin.
Al-Habib Ahmad bin Novel bin Jindan (Pengasuh Al-Hawthah Al-Jindaniyah) dalam catatannya yang menukil kalam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyebutkan, jika engkau salat di belakang imam, maka ikutilah dengan baik. Sesungguhnya dijadikannya seorang imam adalah untuk diikuti. Hindarilah menyamainya dalam sebagian dari gerakannya, apalagi engkau mendahuluinya, justru sebaiknya engkau menjadikan gerakan salatmu setelah gerakan imam.
Dalam hal ini, Baginda Nabi shalallahu 'alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam (SAW) bersabda:
الذي يخفض ويرفع قبل الإمام إنما نا صيته بيد الشيطان
Artinya: Orang yang turun dan berdiri sebelum imamnya, sesungguhnya pikirannya ditangan setan.
Hendaknya seseorang menempati shaf (barisan) pertama tanpa menyakiti orang lain. Jangan sampai mundur darinya saat engkau mampu maju kepadanya. Hal ini sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW:
لا يزال قوم يتأخرون حتى يؤخرهم الله
Artinya: Sekelompok orang yang selalu mundur (dari shaf pertama) mereka akan diakhirkan oleh Allah Ta'ala.
Salat di barisan (shaf) pertama memiliki keutamaan besar sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam satu hadis, Beliau bersabda:
إن الله وملائكته يصلون على الصف المقدم
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya mendoakan orang-orang di shaf pertama.
Masya Allah, betapa beruntungnya mereka yang menempati shaf pertama. Para Malaikat pun ikut mendoakannya.
Dalam salat berjamaah , seseorang diperintahkan menyamakan barisan, terutama bagi seorang imam. Karena hal ini adalah perkara penting dalam syariat yang dilupakan kebanyakan orang. Dulu, Baginda Rasulullah SAW mencurahkan perhatian khusus terhadap perkara ini dan beliau sendiri ikut turun tangan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
لتسون صفوفكم أو ليخالفن الله بين قلوبكم
Artinya: Hendaknya kalian menyamakan barisan kalian atau Allah akan membuat perselisihan di antara hati kalian.
Beliau juga memerintahkan agar barisan yang kosong ditempati sebagaiman sabda Beliau:
والذي نفسي بيده إني لأرى الشيطان يدخل في خلل الصف كانه الحذف
Artinya: Demi Zat yang memegang jiwaku. Sesungguhnya aku melihat setan masuk di tengah-tengah barisan seakan-akan masuknya kambing-kambing kecil.
Umat Islam diperintahkan menjaga salat lima waktu dalam jamaah. Karena salat berjamaah itu melebihi salat sendiri sebanyak dua puluh tujuh kali. Hal ini sebagaimana yang disebut dalam hadis shahih yang sangat populer. Oleh karenanya, janganlah sampai engkau meninggalkan salat berjamaah tanpa alasan atau dengan uzur yang syar'i.
Kapan saja engkau telah mendatangi tempat salat berjamaah dan ternyata telah dilakukan atau engkau menetap di rumahmu dengan tujuan untuk menyelamatkan perihal agamamu, maka hendaknya engkau mengajak orang lain untuk salat berjama’ah denganmu. Dengan demikian engkau mendapat pahala berjamaah serta terhindar dari ancaman bagi yang meninggalkannya.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW:
لينتهين أقوام عن ترك الجماعة أو لأحرقن عليهم بيوتهم
Artinya: Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan salat berjamaah atau aku akan membakar rumah-rumah mereka.
Dalam hadis lainnya, Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda:
من سمع النداء فارغا صحيحا فلم يجب فلا صلاة له
Artinya: Barangsiapa yang mendengar seruan adzan, sedangkan ia memiliki waktu luang dan sehat, namun ia tidak menyambutnya, maka tiada salat baginya.
Dalam hal ini, Imam Ibnu Mas'ud RA berkata: "Sungguh aku telah menyaksikan, bahwasannya kami tidak ada seorangpun yang ketinggalan salat berjamaah, kecuali ia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Bahkan dahulu di masa Rasulullah SAW seorang lelaki dibopong ke masjid karena sudah tua sampai ia berdiri di tengah-tengah shaf."
Demikian besarnya keutamaan salat berjamaah di masjid. Semoga kita diberi taufik untuk menghidupkan salat berjamaah di masjid. Aamiin.
(rhs)