Amalkan Qunut Nazilah Secara Pribadi, Jangan Disertai Kutukan

Kamis, 02 April 2020 - 08:56 WIB
Amalkan Qunut Nazilah Secara Pribadi, Jangan Disertai  Kutukan
Amalkan Qunut Nazilah Secara Pribadi, Jangan Disertai Kutukan
A A A
UMAT Islam dianjurkan lebih banyak membaca istighfar , bertaubat , dan berdoa kepada Allah dalam menghadapi wabah virus corona . Selain itu, meningkatkan membaca al-Quran, berzikir, bersalawat atas Nabi, dan membaca qunut nazilah secara individu. Semua itu hendaknya dilakukan dengan keyakinan dan berbaik sangka akan ketetapan Allah Subhanallahu Ta'ala (SWT). Demikian fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diedarkan PP Muhammadiyah. "Semoga Covid-19 segera diangkat oleh Allah SWT," tulis edaran yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haidar Nasher, M.Si dan Sekretaris Dr H Agung Danarto.

Dia menjelaskan ikhtiar ini perlu dilakukan sebagaimana yang dijelaskan dalam Firman Allah SWT:

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. (QS Hūd [11] ayat 3)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS al-Baqarah [2] ayat 186)

Rasulullah SAW juga bersabada:

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، رواه مسلم


Dari ‘Abdullāh Ibn ‘Amr Ibn al-‘Āṣ (diriwayatkan) bahwa dia mendengar Nabi saw bersabda: Apabila kalian mendengar muazin mengumandangkan azan, maka tirulah apa yang diucapkan muazin itu kemudian bershalawatlah kalian kepadaku. Sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali … [HR Muslim].

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو عَلَى رِجَالٍ مِنَ اْلمُشْرِكِينَ يُسَمِّيهِمْ بِأَسْمَائِهِمْ حَتَّى أَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى (لَيْسَ لَكَ مِنَ اْلأَمْرِ شَيْئٌ) الأ ية – (ال عمران)

Dari Ibn ‘Umar r.a. (diriwayatkan): Pernah Rasulullah SAW mengutuk orang-orang musyrik dengan menyebut nama-nama mereka sampai Allah menurunkan ayat: Laisa laka minal-amri syai’un (tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu) (Ali Imran ayat 127) [HR al- Bukhārī].

عَنْ عَاصِمِ بْنِ سُلَيْمَانَ، قُلْنَا لِأَنَسٍ: إنَّ قَوْمًا يَزْعُمُونَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ فَقَالَ: كَذَبُوا إنَّمَا قَنَتَ شَهْرًا وَاحِدًا يَدْعُو عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْمُشْرِكِينَ

Dari ‘Ashim bin Sulaiman (ia meriwayatkan): Lami berkata kepada Anas: Sesungguhnya suatu kaum menganggap Nabi saw itu tidak putus-putus berkunut di (salat) Subuh, lalu Anas berkata: Mereka telah keliru, karena beliau tidak kunut melainkan satu bulan, yang mendoakan kecelakaan satu kabilah dari kabilah-kabilah kaum musyrikin [HR al-Khatib].

"Ayat-ayat al-Quran di atas mengajurkan kita untuk banyak berdoa, beristigfar, dan bertaubat kepada Allah," tulis Haidar. "Lalu hadis riwayat Muslim menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak salawat. Adapun dua hadis lainnya menunjukkan kebolehan kunut nazilah dengan catatan tidak menggunakan kata-kata kutukan dan permohonan pembalasan terhadap perorangan, akan tetapi memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah atas perilaku kezaliman atau wabah penyakit yang menimpa," jelasnya.

Tuntunan Ibadah dalam Kondisi Darurat Covid-19 yang dikeluarkan PP Muhammadiyah terdiri 19 poin. Anjuran berdoa dan berzikir adalah poin 19 atau yang terakhir.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4121 seconds (0.1#10.140)