Siapa mau membeli surganya Bahlul?

Suatu hari, Bahlul duduk di sebuah tanah berumput seluas 1 meter persegi yang ia hiasi dengan beberapa tangkai bunga. Istri raja kebetulan jalan-jalan dan lewat di depannya. Ia berhenti sejenak dan bertanya, “Sedang apa kau Bahlul?”.

Bahlul menjawab: “Aku sedang di surga. Inilah surga. Dan aku akan menjualnya seharga sartu tangkai kurma. Apa kau mau membelinya?”. “Gila kau, Bahlul! Itu bukan surga. Itu hanyalah tanah sempit dan jelek, dan kau berharap aku membelinya? Sungguh kau gila!,” jawab istri raja sembari pergi meninggalkan Bahlul.

Malam harinya, istri raja tidur dan bermimpi diperlihatkan surga. Ternyata, surga itu benar-benar seperti yang dimiliki Bahlul. Maka, keesokan harinya, ia langsung mendatangi Bahlul di tamannya dan berniat membeli ‘surganya’ itu.

Bahkan, akan menukarnya dengan beberapa keping emas. Namun, Bahlul malah tak mau menjualnya berapapun harganya. “Walau kau mau menukar kerajaan suamimu dengan taman ini, aku takkan menjualnya,” kata Bahlul.

“Bukankah kemarin kau menawarkannya padaku, bahkan dengan harga yang sangat murah?,” tanya istri raja itu.

Bahlul menjawab: “Kemarin aku memang melakukan itu, sebab aku tahu kau tak sadar bahwa taman ini benar-benar seperti surga. Namun kini, saat kau sudah sadar, aku takkan menjualnya, walau kau mau menukarnya dengan kerajaan suamimu. Sebab, kau sudah sadar bahwa taman ini lebih berharga dari segala yang kau miliki.”