Tidak curang

Sabtu, 03 Agustus 2013 - 06:55 WIB
Tidak curang
Tidak curang
A A A
MENCARI rezeki dengan berdagang merupakan cara yang baik dan dihalalkan Allah SWT. Namun ternyata belum tentu juga orang yang berdagang seratus persen pendapatannya halal, karena bisa jadi ada kecurangan atau kebohongan yang dilakukannya.

Dalam suatu hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra diceritakan bahwa: Suatu ketika Rasulullah SAW melewati suatu tumpukan makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya dan ternyata jari-jari beliau basah, lalu beliau bertanya: “Apa ini wahai pemilik makanan?.” Ia menjawab: “Ia kehujanan, ya Rasulullah.”

Beliau bersabda: “Kenapa kamu tidak menempatkan bagian yang basah di bagian atas hingga dapat dilihat orang . Barangsiapa yang curang terhadap kami, maka ia bukan golongan kami (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Dalam hadis lain riwayat Ahmad dan Al Bazzar beliau menegaskan: juallah ini tersendri dan yang ini tersendiri, karena barangsiapa yang berbuat curang kepada kami, maka ia bukan dari golongan kami.”

Dari kisah di atas, pelajaran yang kita ambil adalah: Pertama, Mencari rezeki secara halal amat ditekankan di dalam Islam. Karenanya perdagangan yang pada dasarnya halal jangan dikotori dengan penipuan dan kebohongan yang menyebabkan pendapatan menjadi tidak sepenuhnya halal.

Kedua, Mencampur barang yang bagus dengan yang tidak bagus agar yang tidak bagus juga terjual dengan harga barang yang bagus, merupakan perbuatan tercela yang terancam tidak diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW.

Drs H. Ahmad Yani

Ketua Lembaga Dakwah KHAIRU UMMAH
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4459 seconds (0.1#10.140)