Persiapan Pengamatan Hilal di Padang
Persiapan Pengamatan Hilal di Padang
A
A
A
PADANG - Hari ini, Badan Hisab Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat melakukan persiapan melihat hilal untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadan 1435 H/2014 M, dari menara suar Bukit Lampu, Kota Padang, Sumatera Barat. Berdasarkan pantauan cuaca, diperkirakan nanti sore hilal tidak kelihatan.
Badan Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sumbar bersama Pengadilan Tinggi Agama Padang, IAIN, ormas, dan MUI, berkoordinasi dengan BMKG Kota Padang pagi ini melakukan persiapan untuk melihat hilal pada Jumat sore dari ketinggian menara suar Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung, Padang.
Sejumlah peralatan seperti alat teropong bintang, sudah dipersiapkan untuk melihat hilal, sebagai patokan jatuhnya 1 Ramadan 1435 H/2014 M. Dari data awal penghitungan atau hisab awal bulan Ramadan, nantinya akan ditentukan dari lokasi 0 derajat 57 LS/ 100 derajat 21 Bujur Timur, dengan posisi hilal 4 derajat 48,55.08 selatan matahari dan lama hilal di atas ufuk satu menit 38 detik.
Menurut Syahrul Wirda, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, persiapan melihat hilal ini dilakukan secara ilmu falaq, melakukan hitungan terhadap ketinggian hilal termasuk posisi hilal terhadap posisi matahari atau sudut elongasi. Hilal terdapat di atas garis ufuk selama 1 menit 38 detik, yang terlihat seperti garis yang melengkung seperempat bula. Namun, diperkirakan nanti hilal tidak kelihatan karena masih sangat rendah di atas ufuk.
Jika tidak kelihatan, bulan Syaban akan disempurnakan menjadi 30 hari, sehingga 1 Ramadan jatuh pada hari Minggu. "Namun, jika nanti kelihatan hilal, awal Ramadan akan jatuh pada besok hari," kata Syahrul, Jumat (27/6/2014).
Badan Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sumbar bersama Pengadilan Tinggi Agama Padang, IAIN, ormas, dan MUI, berkoordinasi dengan BMKG Kota Padang pagi ini melakukan persiapan untuk melihat hilal pada Jumat sore dari ketinggian menara suar Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung, Padang.
Sejumlah peralatan seperti alat teropong bintang, sudah dipersiapkan untuk melihat hilal, sebagai patokan jatuhnya 1 Ramadan 1435 H/2014 M. Dari data awal penghitungan atau hisab awal bulan Ramadan, nantinya akan ditentukan dari lokasi 0 derajat 57 LS/ 100 derajat 21 Bujur Timur, dengan posisi hilal 4 derajat 48,55.08 selatan matahari dan lama hilal di atas ufuk satu menit 38 detik.
Menurut Syahrul Wirda, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, persiapan melihat hilal ini dilakukan secara ilmu falaq, melakukan hitungan terhadap ketinggian hilal termasuk posisi hilal terhadap posisi matahari atau sudut elongasi. Hilal terdapat di atas garis ufuk selama 1 menit 38 detik, yang terlihat seperti garis yang melengkung seperempat bula. Namun, diperkirakan nanti hilal tidak kelihatan karena masih sangat rendah di atas ufuk.
Jika tidak kelihatan, bulan Syaban akan disempurnakan menjadi 30 hari, sehingga 1 Ramadan jatuh pada hari Minggu. "Namun, jika nanti kelihatan hilal, awal Ramadan akan jatuh pada besok hari," kata Syahrul, Jumat (27/6/2014).
(zik)
Explore More