Ingin Curhat? Carilah Tempatnya Sesuai Syariat

Minggu, 19 Juli 2020 - 06:10 WIB
“Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.” (HR. Tirmidzi).

Berdasarkan hadis di atas, barangsiapa yang bisa menjaga aib orang lain maka Allah akan menutup aibnya di akhirat. Begitu pula dengan sebaliknya, jika ada yang tidak bisa menjaga aib saudara atau pasangannya, Allah akan menimpakan dosa yang besar pada orang tersebut. Jadi, bisa disimpulkan hukum curhat dilarang dalam Islam karena sama saja membuka aib diri sendiri atau orang lain. Selain itu, curhat ke pasangan orang lain juga membuka peluang terjadinya zina . Oleh karena itu, seberat apapun masalahnya, curhat langsung kepada Allah Ta’ala. (Baca juga : Allah Memusuhi Al-Hamz dan Al-Lamz, Siapakah Mereka? )

Belajar dari Curhat Nabi Ya’qub dan Nabi Ayyub AS

Soal masalah ini, ingatlah bahwa pernah ada manusia yang ditimpakan masalah berat. Ia adalah Nabi Ya’qub Alaihissalam. Ia pernah kehilangan anak kesayangannya, yaitu Nabi Yusuf Alaihissalam ketika masih kecil. Maka simaklah apa yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub berikut ini:

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya”. (QS. Yusuf: 86).

Nabi Ya’qub dengan segera curhat langsung kepada Allah, karena ia yakin tidak ada daya dan upaya yang bisa dilakukan manusia, kecuali atas izin Allah.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186).

Begitu juga dengan kisah Nabi Ayyub ketika ditimpa cobaan berat. Nabi Ayyub Alaihissalam adalah nabi sekaligus manusia yang pernah ditimpa masalah atau cobaan terberat yang pernah ditimpakan kepada manusia. Dalam waktu singkat, seluruh anaknya meninggal dunia, istrinya meninggalkannya, hartanya habis, dan beliau ditimpakan penyakit yang mungkin tidak akan diderita oleh manusia setelahnya.

Setelah ditimpa oleh masalah besar selama bertahun-tahun, Nabi Ayyub hanya bisa bersabar dan pada akhirnya ia berkeluh kesah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan”. (QS. Shaad: 41).

Karena ia mengadukan masalahnya kepada Allah, maka Allah langsung menjawabnya, seperti dlam firmannya:

ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ

“Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum”. (QS. Shaad: 42).

Tidak hanya itu, Allah kemudian mengganti semua harta benda yang telah hilang dengan yang lebih baik:

وَوَهَبْنَا لَهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

"Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS. Shaad: 43).

Curhatlah Pada Allah Saja
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اَوَلَمۡ يَهۡدِ لِلَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ الۡاَرۡضَ مِنۡۢ بَعۡدِ اَهۡلِهَاۤ اَنۡ لَّوۡ نَشَآءُ اَصَبۡنٰهُمۡ بِذُنُوۡبِهِمۡ‌ ۚ وَنَطۡبَعُ عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُوۡنَ
Atau apakah belum jelas bagi orang-orang yang mewarisi suatu negeri setelah lenyap penduduknya? Bahwa kalau Kami menghendaki pasti Kami siksa mereka karena dosa-dosanya, dan Kami mengunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar pelajaran.

(QS. Al-A'raf Ayat 100)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More