Begini Cara Sultan Muhammad Al-Fatih Memuliakan Ulama

Selasa, 21 Juli 2020 - 15:44 WIB
Seorang siswa tidak berhak naik kelas, kecuali setelah benar-benar menguasai ilmu di kelas sebelumnya dan lulus dalam ujian. Dia selalu memonitor masalah ini dan membimbingnya.

Tidak jarang pula, dia menghadiri ujian para siswa dan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah, dari waktu ke waktu. Dia tidak segag-segan untuk mendengarkan apa yang diajarkan guru-guru.

Dia selalu menasehatl para murid untuk selalu rajin belajar. Sultan tidak kiklr untuk memberi hadiah kepada guru-guru dan murid berbakat. Semua pendidikan itu diberikan secara gratis. Sedangkan materi-materi yang diajarkan adalah meliputi tafsir, hadis, sastra, balaghah, ilmu-ilmu kebahasaaan, arsitektur, dan lain-lain.



Di samping masjid yang dia bangun di Konstantinopel, dibangun juga 8 buah sekolah. Empat sekolah di antaranya memiliki ruangan yang luas, tempat di mana para siswa kelas akhir berada. Di sekolah-sekolah ini dibuatkan asrama siswa, lengkap dengan tempat tidur dan ruang makan.

Sultan memberikan beasiswa bulanan kepada mereka. Masa belajar berlangsung selama setahun penuh. Di samping sekolah, dibangun perpustakaan khusus.



Disyaratkan bagi orang yang mengelola perpustakaan untuk memiliki ilmu pengetahuan, seorang yang takwa, dan tahu seluk-beluk judul buku dan pengarangnya. Pengelola perpustakaan akan memberikan pinjaman buku kepada murid dan para guru yang membutuhkan buku-buku tertentu, secara tertib.

Buku-buku yang dipinjamkan, terlebih dahulu didaftar dalam catatan khusus. Sekretaris perpustakaan ini bertanggung-jawab menjaga kelestarian dan kebaikan lembaran-lembaran buku itu. Perpustakaan ini diperiksa minimal tiap tiga bulan sekali. ( )

Sistem yang digunakan di sekolah-sekolah Utsmani adalah sistem jurusan. Ilmu-ilmu yang bersangkut-paut dengan ilmu-ilmu naqliyah (nash) dan teori memiliki jurusan khusus, demikian pula ilmu-ilmu terapan juga memiliki jurusan khusus.

Sedangkan para menteri dan ulama, serta orang-orang kaya, mereka berlomba membangun akademi, sekolah-sekolah, masjid, dan memberikan wakaf-wakaf. ( )

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.

(QS. Al-Maidah Ayat 116)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More