Ancaman Buat Suami Dayyuts, Haram Surga Baginya!
Senin, 01 Mei 2023 - 08:09 WIB
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.”(HR Bukhari dan Muslim)
1. Menjadi pemimpin yang bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya.
Sebuah hadist shahih riwayat Imam Bukhari :
Bahwa Abdullah bin Umar ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin & setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala negara) adalah pemimpin yg akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin & akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya & akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tsb.(HR.Bukhari).
2. Suami sebagai penyelamat keluarganya dari siksa api neraka.
Allah SWT berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.At-Tahrim:6).
3. Suami harus mawas diri bahwa isteri dan anak-anaknya dapat menjadi musuhnya.
Allah SWT berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta-harta dan anak-anak mu melalaikan kamu daripada memperingati Allah. Barangsiapa berbuat demikian maka mereka itulah orang2 yang rugi.” (QS.Al-Munafiqun:9).
Al-imam Ibnu Katsir rahimahullah (1301-1372 M) menafsirkan ayat ini makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu dari melakukan amal shaleh & bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 hal 482).
Wallahu A'lam
Ancaman Buat Suami Dayyuts
Al-imam Adzahabi rahimahullah di dalam kitab Al-kaba’ir mendudukan suami dayyuts termasuk dosa besar ke-34. Sedangkan dosa besar itu akan membinasakan pelakunya dengan ancaman azab diharamkan baginya surga. Kenapa ancamannya egitu mengerikan? Hal ini karena kedudukan dan peran seorang suami didalam rumah tangganya cukup berat di antaranya :1. Menjadi pemimpin yang bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya.
Sebuah hadist shahih riwayat Imam Bukhari :
Bahwa Abdullah bin Umar ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin & setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala negara) adalah pemimpin yg akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin & akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya & akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tsb.(HR.Bukhari).
2. Suami sebagai penyelamat keluarganya dari siksa api neraka.
Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.At-Tahrim:6).
3. Suami harus mawas diri bahwa isteri dan anak-anaknya dapat menjadi musuhnya.
Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta-harta dan anak-anak mu melalaikan kamu daripada memperingati Allah. Barangsiapa berbuat demikian maka mereka itulah orang2 yang rugi.” (QS.Al-Munafiqun:9).
Al-imam Ibnu Katsir rahimahullah (1301-1372 M) menafsirkan ayat ini makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu dari melakukan amal shaleh & bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 hal 482).
Wallahu A'lam
(wid)