8 Keutamaan Utsman bin Affan, Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

Rabu, 31 Mei 2023 - 15:40 WIB
Makam sahabat Nabi, Utsman bin Affan radhiyallahu anhu di Jannatul Baqi di kompleks Masjid Nabawi Madinah. Foto/Ist
Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu termasuk salah satu di antara sahabat Nabi yang dijamin masuk surga sebagaimana sabda Rasululullah SAW: "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, 'Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin 'Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu 'Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi)

Para sahabat radhiyallahu 'anhum merupakan manusia-manusia terbaik setelah para Anbiya 'alaihumussalatu wassalam. Mereka memiliki keutamaan yang tidak dimiliki golongan manusia manapun selain mereka.

Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq mengatakan, di antara banyak sahabat mulia itu ada satu sosok yang memiliki keutamaan dan kedudukan luar biasa. Berikut 8 keutamaan Sayyidina Utsman bin Affan yang dikenal sebagai Khalafaturrasyidin ketiga dalam Islam:

1. Digelari Dzun Nura'in

Beliau digelari Dzun Nura'in atau sang pemilik dua cahaya. Julukan ini diberikan Sayyidina Utsman karena telah menikahi dua putri Rasulullah ﷺ. Yang pertama, Rasulullah menikahkan beliau dengan Ummu Kultsum radhiyallahu 'anha. Saat ummu Kultsum wafat, Utsman sangat bersedih hingga menangis tersedu-sedu. Hingga disebutkan dalam sebuah riwayat Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya:

لا تبك والذى نفسى بيده ‌لو ‌أن ‌عندى ‌مائة ‌بنت ‌تموت ‌واحدة ‌بعد ‌واحدة ‌زوجتك ‌أخرى ‌حتى ‌لا ‌يبقى ‌من ‌المائة ‌شىء هذا جبريل أخبرنى أن الله أمرنى أن أزوجك أختها وأجعل صداقها مثل صداق أختها

"Jangan Engkau menangis. Demi Dzat yang jiwaku ada di genggaman-Nya, seandainya aku memiliki seratus anak perempuan, lalu meninggal satu demi satu, niscaya aku akan nikahkan mereka satu persatu dengan dirimu hingga tidak tersisa lagi dari yang seratus itu. Dan ini telah datang Jibril mengkhabarkan agar aku menikahkan engkau dengan saudarinya (Ruqayah). Menjadikan dia pendampingmu sebagaimana saudarinya telah mendampingimu." [Riwayat Ibnu Asakir (39/39), Syarah Musnad Abi Hanifah (1/414)]

Lalu Nabi ﷺ pun menikahkan Utsman dengan Raqayyah. Dan setelah Raqayyah juga meninggal dunia, Nabi ﷺ bersabda kepadanya: "Seandainya saja aku memiliki sepuluh anak perempuan wahai Utsman, niscaya akan aku nikahkan semuanya satu persatu dengan dirimu." [Sirah Nabawiyah 'ala Dhu' Qur'an wa Sunnah (2/231)]

2. Jaminan Surga

Utsman pernah meminta izin untuk bertemu dengan Rasulullah ﷺ kepada seorang sahabat yang sedang berjaga-jaga, maka beliau bersabda:

ائْذَنْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ مَعَ بَلْوَى تُصِيبُهُ

Artinya: "Suruh dia masuk dan sampaikan kepadanya khabar gembira dengan Syurga dan ujian-ujian yang akan menimpanya." (HR Muslim)

Rasulullah ﷺ bersabda :

أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ ، وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ ، ‌وَعُثْمَانُ ‌فِي ‌الْجَنَّةِ ، وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ...

"Abu Bakar akan masuk surga, Umar akan masuk syurga, Utsman akan masuk syurga, Ali akan Masuk surga..." (HR. Ahmad)

Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Siapa yang membebaskan sumur Rumah, maka ia mendapatkan surga." (HR Al-Bukhari)

Dan telah disepakati dalam sejarah bahwa yang membeli sumur itu adalah Sayidina Utsman. [At Taudhih fi Syarh Jami' ash Shahih (20/288)]

3. Meninggal Dunia Sebagai Syahid

Nabi Muhammad ﷺ pernah naik ke Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman, tiba-tiba gunung Uhud bergetar, maka beliau bersabda:

اثبت أُحُدُ فإنَّما عليكَ نبيٌّ وصدِّيقٌ وشَهيدانِ

"Tenanglah wahai Uhud, sesungguhnya yang ada di atasmu adalah seorang Nabi, seorang yang shiddiq dan dua orang yang akan mati syahid." (HR at-Tirmidzi)

4. Amal dan Sedekah Hartanya Luar Biasa

Utsman pernah bersedekah dalam jumlah yang besar, lalu Nabi ﷺ memujinya. Ia lalu pulang ke rumah dan menambah sedekahnya, Nabi ﷺ kembali memujinya. Ia kembali lagi ke rumah dan menambah sedekahnya, Rasulullah ﷺ pun bersabda:

مَا ‌ضَرَّ ‌عُثْمَانَ ‌مَا ‌عَمِلَ ‌بَعْدَ ‌اليَوْمِ مَرَّتَيْنِ

"Tidak akan ada yang membahayakan Utsman, setelah apa yang dia lakukan pada hari ini." (HR Tirmidzi)

5. Rasulullah SAW Segan Padanya

Abu Bakar dan Umar pernah masuk menemui Nabi ﷺ, beliau tidak merubah posisi duduknya. Hingga kemudian datanglah Utsman, beliau pun memperbaiki kain dan posisi kakinya. Ketika ditanyakan hal itu kepada Rasulullah ﷺ, beliau pun menjawab:

أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ

Artinya: "Bagaimana aku tidak malu pada seseorang yang para Malaikat saja malu kepadanya." (HR Muslim)

Sayidina Utsman dikenal sangat pemalu. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

‌أَرْحَمُ ‌أُمَّتِي ‌بِأُمَّتِي ‌أَبُو ‌بَكْرٍ، ‌وَأَشَدُّهُمْ ‌فِي ‌أَمْرِ ‌اللَّهِ ‌عُمَرُ، ‌وَأَصْدَقُهُمْ ‌حَيَاءً ‌عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ

"Yang paling peyayang dari umatku adalah Abu Bakar, yang paling kuat dalam memegang hukum Allah adalah Umar dan yang paling benar sifat malunya adalah Utsman bin Affan." (HR. Tirmidzi)

Dan malu adalah salah satu dari akhlak yang sangat luhur dalam Islam, di mana Rasulullah ﷺ bersabda tentang sifat malu: "Sifat malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan." (HR Abu Daud)

6. Rasulullah Pernah Meminta Sumpah Setia para Sahabat Demi Utsman

Dalam Sirah Nabawiyah kita temui peristiwa bai'atur Ridwan di mana Nabi ﷺ meminta sumpah setia para shahabat untuk menuntut bela atas diri Utsman. Sampai Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka yang turut berba'iat:

أَنْتُمْ خَيْرُ أَهْلِ الأَرْضِ

"Kalian adalah sebaik baik penduduk bumi." (HR Al-Bukhari)

لاَ يَدْخُلُ النَّارَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا

"Atas izin Allah, tidak ada satu pun yang masuk neraka dari orang orang yang berbai'at di bawah pohon ini." (HR. Muslim)

Allah ta'ala berfirman tentang peristiwa tersebut:

لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًاۙ

Artinya: "Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, lalu Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (QS Al-Fath ayat 18)

7. Rasulullah Meridhai dan Mendoakan Keridhahan Allah Atasnya

Berikut doa yang dipanjatakan Nabi terhadap Utsman bin Affan :

‌اللهمَّ ‌إنِّي ‌قد ‌رَضيتُ ‌عن ‌عثمانَ فارضَ عَنه

Artinya: "Ya Allah, aku telah ridha kepada Utsman, maka ridhailah dia." (HR Ibnu Asakir)

8. Menjadi Salah Satu Pegangan Umat Setelah Rasulullah Wafat

Rasulullah ﷺ bersabda:

‌إنكم ‌تلقون ‌بعدي ‌فتنةً ‌واختلافًا»، ‌فقال ‌له ‌قائلٌ ‌من ‌الناس: ‌فمن ‌لنا ‌يا ‌رسول ‌الله؟ قال: عليكم بالأمين وأصحابه وهو يُشير إلى عثمان بذلك

"Kalian akan mendapati sepeninggalku banyak fitnah dan perselisihan." Ada seseorang yang bertanya kepada beliau: "Kepada siapa kami merujuk ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Hendaknya engkau berpegang kepada yang terpercaya dan para sahabatku." Dan beliau mengisyaratkan kepada Utsman." (HR Ahmad)

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh.  Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More