Proyek Kereta Cepat dan Awal Penghancuran Khilafah Utsmaniyah

Senin, 27 Juli 2020 - 14:22 WIB
Padahal sebelumnya perjalanan dari Damaskus ke Madinah harus ditempuh dalam jangka waktu lima minggu. Pada saat itu, hati orang-orang yang demikian merindukan untuk menunaikan ibadah haji yang suci demikian gembira dengan peristiwa yang sangat bersejarah ini.

Politik Islam Sultan Abdul Hamid demikian rapi dan terjaga. Dia menginginkan untuk menyatukan hati kaum muslimin berada bersamanya dalam posisinya sebagai khalifah kaum muslimin secara keseluruhan. Maka dibangunnya rel kereta antara Syam dan Hijaz ini, merupakan salah satu sarana yang demikian indah untuk merealisasikan tujuan itu.

Baca juga: Konstantinopel Jadi Islambul: Al-Fatih Berambisi Jadikan Ibu Kota Terindah di Dunia

Ash-Shalabi menyatakan Sultan Abdul Hamid sangat memperhatikan rel-rel kereta di semua wilayah pemerintahan Utsmani. Pembangunan ini memiliki tiga tujuan pokok:

Pertama, menghubungkan antara wilayah-wilayah Utsmani yang saling berjauhan sehingga akan sangat membantu untuk menebarkan pemikiran kesatuan pemerintahan Utsmani dan pemikiran Pan-lslamisme, serta agar mampu mengontrol semua wilayah yang membutuhkan pengawasan ketat dari pemerintah.

Kedua, memaksa wilayah-wilayah itu untuk masuk ke dalam naungan pemerintahan Ustmani, serta taat pada hukum dan undang-undang militer yang mewajibkan setiap wilayah untuk ikut serta membela pemerintahan khilafah dengan cara memberikan bayaran berupa harta dan mengirimkan pasukan.

Ketiga, mempermudah tugas pengamanan dan pertahanan khilafah dari pihak mana saja yang berusaha melakukan penentangan terhadap pemerintah. Sebab rel-rel ini akan sangat membantu untuk menyebarkan kekuatan secara cepat ke berbagai pelosok.

Rel kereta Hijaz adalah jalan paling penting yang dibangun pada pemerintahan Sultan Abdul Hamid II.

Baca juga: Al-Fatih Siapkan 400 Kapal dan 250.000 Mujahid untuk Kuasai Konstantinopel

Pan-Islamisme

Kruemer perwakilan lnggris di Mesir (1301-1325 H/1883-1907 M) adalah orang pertama yang memberi peringatan tentang bahaya Pan-lslamisme ini kepada negara-negara Eropa. Dia demikian semangat untuk membicarakannya dalam setiap laporan tahunan tentang Pan-lslamisme dengan kebencian yang begitu mendalam.

Pada saat yang sama, surat kabar Al-Ahraam yang terbit di Mesir menulis pernyataan terbuka dari seorang menteri Perancis yang bernama Hanatu yang dengan tegas menyerang Pan-lslamisme ini.

Baca juga: Sujud Syukur Dunia Islam Sambut Kemenangan Al-Fatih, Hagia Sophia Jadi Masjid

Serangan terhadap Pan-Islamisme berbuntut serangan pada pemerintahan Utsmani hingga akhirnya kesatuan negara-negara Islam itu kembali terpecah dalam rangka menghadapi serangan kolonialis yang telah memiliki agenda matang untuk memporak-porandakan kesatuan ini dan akan menjadi penghalang untuk bersatunya kembali kekuatan umat dalam bentuk kesatuan apapun, agar orang-orang kafir itu tetap berkuasa atas negeri-negeri Islam. Maka mereka pun mengambil langkah-langkah berikut ini:

Pertama, semakin gencarnya seruan regional khususnya mengenai nasionalisme , tanah kelahiran, kesukuan, dan keturunan.

Kedua, penciptaan pemikiran secara umum untuk memerangi kesatuan umat Islam.

Ash-Shalabi menyebut semua ini merupakan awal dari usaha dihancurkannya khilafah Utsmaniyah hingga ke akar-akarnya. Usaha ini mereka lakukan dengan cara bekerja sama dengan Zionisme internasional, juga dengan Yahudi Dunamah dan antek-anteknya dari kelompok-kelompok Turki Muda, serta Organisasi Persatuan dan Pembangunan. (Baca juga: Ketika Freemasonry Masuk dan Atur Detak Jantung Kekuasaan Utsmani )
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:  Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta bersungguh-sungguh menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya.  Maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.

(HR. Ahmad 1:191)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More