10 Adab Makan Rasulullah SAW yang Patut Diteladani
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 20:27 WIB
4. Makan dengan Menggunakan Jari
Rasulullah ﷺ lebih menyukai makan dengan tangan dan jari daripada alat makan seperti sendok atau garpu. Beliau mengajarkan bahwa ini adalah cara yang lebih alami sesuai fitrah manusia.
Makan menggunakan jari-jari tangan merupakan kebiasaan Rasulullah yang bernilai ibadah dan sangat baik untuk kesehatan. Bagi yang melakukannya juga mendapat keberkahan dan pahala sunnah. Sedangkan makan menggunakan sendok garpu hanyalah kebiasaan orang-orang di luar Islam. Meskipun boleh dalam keadaan tertentu, tapi cara itu tidak bernilai ibadah.
5. Tidak Meniup Makanan dan Minuman
Apabila makanan dalam keadaan panas, sebaiknya didinginkan dulu. Tidak diperkenankan meniup makanan atau minuman yang panas. Apabila hendak bernafas, maka lakukanlah di luar gelas. Hadis dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu bahwa: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang meniup (dalam gelas) ketika minum." (HR Tirmidzi)
6. Tidak Mencela Makanan
Nabi mengajarkan untuk tidak mencela makanan atau memilih-milih makanan. Beliau menghargai setiap jenis makanan yang diberikan dan bersyukur atas nikmat tersebut.
مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
"Rasulullah ﷺ tidak pernah mencela makanan. Apabila beliau berselera (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya. Jika tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
7. Mengunyah dengan Baik dan Sempurna
Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya. Ini membantu dalam melancarakan pencernaan. Dalam hadis, beliau bersabda: "Kecilkan suapan dan baguskan mengunyahnya." Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ mengunyah makanannya sebanyak 33 kali.
8. Tidak Tergesa-gesa dan Tidak Berlebihan
Rasulullah menekankan agar umatnya tidak tergesa-gesa ketika makan dan minum. Beliau juga mengajarkan untuk makan secukupnya dan menghindari perbuatan boros. Tunggu hidangan yang kita makan atau minum itu mencapai suhu normal, tidak terlalu dingin (seperti susu, krim, sup, dan minyak samin). Allah telah mengumpulkan seluruh aspek kedokteran hanya dalam separuh ayat saja, yaitu ketika Dia berfirman: "...Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-A'raf Ayat 31)
Rasulullah bersabda: "Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, sepertiga air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernafas)." (HR At-Tirmidzi)
Beliau juga bersabda: "Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai." (Muttafaq 'alaih)
9. Berdoa Setelah Makan
Setelah selesai makan, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengucapkan doa "Alhamdulillah" (segala puji bagi Allah) sebagai tanda syukur atas makanan yang diberikan. Doa lain yang dapat dibaca:
مَنَ أَكَلَ طَعَاماً وَقَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa sesudah selesai makan berdoa:'Alhamdulillaahilladzi ath'amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin (segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku)' niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR Abu Dawud)
10. Makan Bersama, Tidak Sendirian
Rasulullah ﷺ lebih menyukai makan dengan tangan dan jari daripada alat makan seperti sendok atau garpu. Beliau mengajarkan bahwa ini adalah cara yang lebih alami sesuai fitrah manusia.
Makan menggunakan jari-jari tangan merupakan kebiasaan Rasulullah yang bernilai ibadah dan sangat baik untuk kesehatan. Bagi yang melakukannya juga mendapat keberkahan dan pahala sunnah. Sedangkan makan menggunakan sendok garpu hanyalah kebiasaan orang-orang di luar Islam. Meskipun boleh dalam keadaan tertentu, tapi cara itu tidak bernilai ibadah.
5. Tidak Meniup Makanan dan Minuman
Apabila makanan dalam keadaan panas, sebaiknya didinginkan dulu. Tidak diperkenankan meniup makanan atau minuman yang panas. Apabila hendak bernafas, maka lakukanlah di luar gelas. Hadis dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu bahwa: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang meniup (dalam gelas) ketika minum." (HR Tirmidzi)
6. Tidak Mencela Makanan
Nabi mengajarkan untuk tidak mencela makanan atau memilih-milih makanan. Beliau menghargai setiap jenis makanan yang diberikan dan bersyukur atas nikmat tersebut.
مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
"Rasulullah ﷺ tidak pernah mencela makanan. Apabila beliau berselera (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya. Jika tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
7. Mengunyah dengan Baik dan Sempurna
Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya. Ini membantu dalam melancarakan pencernaan. Dalam hadis, beliau bersabda: "Kecilkan suapan dan baguskan mengunyahnya." Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ mengunyah makanannya sebanyak 33 kali.
8. Tidak Tergesa-gesa dan Tidak Berlebihan
Rasulullah menekankan agar umatnya tidak tergesa-gesa ketika makan dan minum. Beliau juga mengajarkan untuk makan secukupnya dan menghindari perbuatan boros. Tunggu hidangan yang kita makan atau minum itu mencapai suhu normal, tidak terlalu dingin (seperti susu, krim, sup, dan minyak samin). Allah telah mengumpulkan seluruh aspek kedokteran hanya dalam separuh ayat saja, yaitu ketika Dia berfirman: "...Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-A'raf Ayat 31)
Rasulullah bersabda: "Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, sepertiga air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernafas)." (HR At-Tirmidzi)
Beliau juga bersabda: "Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai." (Muttafaq 'alaih)
9. Berdoa Setelah Makan
Setelah selesai makan, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengucapkan doa "Alhamdulillah" (segala puji bagi Allah) sebagai tanda syukur atas makanan yang diberikan. Doa lain yang dapat dibaca:
مَنَ أَكَلَ طَعَاماً وَقَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa sesudah selesai makan berdoa:'Alhamdulillaahilladzi ath'amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin (segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku)' niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR Abu Dawud)
10. Makan Bersama, Tidak Sendirian