Inilah Rahasia Salat Dhuha yang Perlu Diketahui Umat Muslim

Senin, 23 Oktober 2023 - 09:30 WIB
Keutamaan salat Dhuha adalah mendatangkan rezeki dan ada rahasia besarnya juga yakni sebagai pahalanya sama dengan pahala sedekah yang luar biasa. Foto istimewa
Salat Dhuha merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kenapa dianjurkan? Karena ternyata ada rahasia dan keutamaan yang besar dalam salat sunnah ini.

Bahkan dalam satu Hadis Qudsi, Allah memerintahkan anak Adam (manusia) agar tidak meninggalkan 4 rakaat salat di waktu Dhuha.

Secara bahasa, Dhuha adalah sebutan untuk awal siang hari (pagi). Sedangkan salat Dhuha dalam fiqih adalah salat sunnah yang dikerjakan mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawaal (saat matahari tergelincir ke arah barat). Salat ini dikerjakan minimal 2 rakaat. Jumlah rakaat maksimalnya terdapat khilaf.

Menurut Madzhab Syafi'i, Hanbali Maliki 8 rakaat. Sedangkan Mazhab Hanafi maksimal 12 rakaat. Waktu terbaik (paling utama) mengerjakan salat Dhuha adalah pukul 9 pagi hingga pukul 11.00 WIB. Di tempat lain selain WIB dapat menyesuaikan waktunya.

Dalam Hadis diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:



إِنَّ صَلَاةَ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ


Artinya: "Salat orang-orang yang bertaubat (salat Dhuha) adalah saat anak-anak Unta menderum (karena panasnya matahari)." (HR Ahmad)

Rahasia dan Keutamaan Salat Dhuha

Keutamaan salat Dhuha tak sekadar untuk mencukupi rezeki. Lebih dari itu, salat Dhuha memiliki rahasia dan keutamaan luar biasa. Ketika Rasulullah mewasiatkan 3 perkara kepada sahabat Abu Darda' radhiyallahu 'anhu, satu di antaranya adalah salat Dhuha. Ini menunjukkan betapa berharganya salat sunnah tersebut.

Dalam satu hadis juga disebutkan bahwa salatDhuha menjadi amalan pengganti sedekah bagi persendian. Dari Abu Dzar Al-ghifari radhiyallahu'anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى


Artinya: "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaaha illallaah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar makruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 2 rakaat." (HR Muslim No. 720)

Di dalam diri manusia terdapat 360 persendian sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW:

إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ


Artinya: "Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki 360 persendian." (HR. Muslim 2377)

"Setiap manusia keturunan Adam diciptakan di atas 360 persendian. Barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil, bertasbih, dan beristighfar kepada Allah, menyingkirkan batu, atau duri atau tulang dari jalan, memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran sejumlah persendian itu maka ia telah berjalan menjauhi api neraka." (HR Muslim No 1675)

Kata Nabi, setiap pagi setiap persendian kita yang berjumlah 360 sendi itu mesti bersedekah. Maka semua itu bisa dicukupi dengan melaksanakan salat Dhuha.

Rahasia lain yang terkandung pada salat Dhuha adalah dicatat sebagai orang-orang yang bertaubat. Hal ini disampaikan Nabi dalam satu Hadis dari Abu Hurairah.

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين


Artinya: "Tidaklah menjaga salat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah salat Awwabin." (HR Ibnu Khuzaimah)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More