Makna Hadis Umat Islam Banyak, Tapi Seperti Buih di Lautan
Selasa, 24 Oktober 2023 - 20:07 WIB
Makna hadis Umat Islam saat ini sama seperti buih perlu dipahami oleh setiap muslim untuk memperkokoh akidahnya kembali. Karena kondisi umat muslim saat ini memang telah menggambarkan apa yang disebutkan oleh hadis tersebut.
Dalam sebuah riwayat dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu disebutkan jika pada suatu masa umat Islam akan mulai tergerus dan dianggap sebagai umat yang kecil karena tidak memiliki perlawanan yang berarti.
Rasulullah SAW pernah bersabda :
Artinya : Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. Maka seseorang bertanya : ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” (Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih mengapung). Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda : ”Cinta dunia dan takut akan kematian. (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa pada suatu masa jumlah pemeluk Agama Islam sangatlah banyak, namun seperti buih di lautan atau seakan tak memberikan dampak yang berarti.
Hal tersebut layaknya kondisi umat muslim saat ini, dimana Islam merupakan agama dengan penganut terbesar kedua di dunia. Bahkan ada beberapa negara yang mayoritas muslim.
Namun mereka justru seakan berbuat apa-apa ketika umat Yahudi yang notabene memiliki pengikut yang lebih sedikit hampir sukses untuk merebut Palestina.
Menggambarkan kondisi umat muslim yang hanyalah sebuah kuantitas tanpa kualitas, sehingga umat lain dapat bebas mengepungnya karena akidah mereka yang dangkal karena selalu dibanjiri oleh peradaban dan kebudayaan yang menjauhkan dari agama sampai seseorang melepaskan nilai-nilai Islam yang dimiliki.
"Akan dicabut kehebatanmu di mata musuh-musuhmu" dalam kalimat ini mengartikan jika umat lain telah memandang Islam tidak ada apa-apanya. Ini tentunya menjadi hal yang menyedihkan, karena umat yang tergolong mayoritas ini dipermalukan oleh yang minoritas.
Akan banyak umat muslim yang mau menjual agamanya demi jabatan, meninggalkan salatnya demi harta dan lain sebagainya. Dari contoh ini saja sudah dapat dilihat sebagaimana buruknya iman seorang muslim.
Jika semua hal itu telah dilakukan oleh setiap muslim, maka bukan tak mungkin jika di masa depan nilai-nilai Islam akan punah dan tinggal namanya saja, seperti yang telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits berikut.
Artinya: “Akan datang suatu Zaman pada manusia, di mana pada waktu itu tidak tinggal Islam kecuali namanya saja, Dan tidak tinggal Al-Quran melainkan tulisannya saja, Masjid-masjid dibangun megah namun kosong dari petunjuk, Dan ulama mereka adalah makhluk yang terjelek yang berada di kolong langit, dari mulut-mulut mereka keluar fitnah dan (sungguh, fitnah) itu akan kembali kepada mereka.” (HR. Al-Baihaqi)
Wallahu A'lam
Dalam sebuah riwayat dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu disebutkan jika pada suatu masa umat Islam akan mulai tergerus dan dianggap sebagai umat yang kecil karena tidak memiliki perlawanan yang berarti.
Rasulullah SAW pernah bersabda :
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ»، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: «حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Artinya : Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. Maka seseorang bertanya : ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” (Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih mengapung). Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda : ”Cinta dunia dan takut akan kematian. (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa pada suatu masa jumlah pemeluk Agama Islam sangatlah banyak, namun seperti buih di lautan atau seakan tak memberikan dampak yang berarti.
Hal tersebut layaknya kondisi umat muslim saat ini, dimana Islam merupakan agama dengan penganut terbesar kedua di dunia. Bahkan ada beberapa negara yang mayoritas muslim.
Namun mereka justru seakan berbuat apa-apa ketika umat Yahudi yang notabene memiliki pengikut yang lebih sedikit hampir sukses untuk merebut Palestina.
Menggambarkan kondisi umat muslim yang hanyalah sebuah kuantitas tanpa kualitas, sehingga umat lain dapat bebas mengepungnya karena akidah mereka yang dangkal karena selalu dibanjiri oleh peradaban dan kebudayaan yang menjauhkan dari agama sampai seseorang melepaskan nilai-nilai Islam yang dimiliki.
"Akan dicabut kehebatanmu di mata musuh-musuhmu" dalam kalimat ini mengartikan jika umat lain telah memandang Islam tidak ada apa-apanya. Ini tentunya menjadi hal yang menyedihkan, karena umat yang tergolong mayoritas ini dipermalukan oleh yang minoritas.
Penyakit Wann
Lantas apa penyakit al Wahn yang dimaksud? Penyakit itu adalah terlalu cinta kepada dunia dan takut akan kematian. Inilah penyebab utama yang membuat iman umat muslim turun.Akan banyak umat muslim yang mau menjual agamanya demi jabatan, meninggalkan salatnya demi harta dan lain sebagainya. Dari contoh ini saja sudah dapat dilihat sebagaimana buruknya iman seorang muslim.
Jika semua hal itu telah dilakukan oleh setiap muslim, maka bukan tak mungkin jika di masa depan nilai-nilai Islam akan punah dan tinggal namanya saja, seperti yang telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits berikut.
يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لا يَبْقَى مِنَ الإِسْلامِ إِلا اسْمُهُ , وَلا يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلا رَسْمُهُ , مَسَاجِدُهُمْ يَوْمَئِذٍ عَامِرَةٌ , وَهِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدَى , عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ , مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ , وَفِيهِمْ تَعُودُ
Artinya: “Akan datang suatu Zaman pada manusia, di mana pada waktu itu tidak tinggal Islam kecuali namanya saja, Dan tidak tinggal Al-Quran melainkan tulisannya saja, Masjid-masjid dibangun megah namun kosong dari petunjuk, Dan ulama mereka adalah makhluk yang terjelek yang berada di kolong langit, dari mulut-mulut mereka keluar fitnah dan (sungguh, fitnah) itu akan kembali kepada mereka.” (HR. Al-Baihaqi)
Wallahu A'lam
(wid)