Sejarah Berdirinya Israel, Satu-satunya Negara Mayoritas Yahudi di Dunia
Kamis, 26 Oktober 2023 - 21:24 WIB
Mendengar nama Israel, sebagian besar orang akan mengenalinya sebagai negara Yahudi. Bukan tanpa alasan, hal ini didasarkan pada statusnya yang memiliki mayoritas penduduk menganut agama Yahudi atau Yudaisme.
Berada di kawasan Asia Barat, Israel memiliki perbatasan dengan sejumlah negara lain. Sebelah utara berbatasan dengan Lebanon, sebelah timur laut berbatasan dengan Suriah, sebelah timur berbatasan dengan Yordania, dan sebelah barat dayat berbatasan Mesir.
Uniknya, negara yang luasnya sekitar 22.145 Km persegi ini mempunyai riwayat konflik yang panjang sejak dulu hingga sekarang. Dalam satu laporan yang dilansir dari Suara Palestina, sejak berdiri Israel telah mencaplok 85% tanah Palestina.
Asal-usul dan Sejarah Israel
Melihat ke belakang, ada banyak versi sejarah yang mencoba menjelaskan riwayat atau asal-usul munculnya negara Israel. Salah satunya adalah berkaitan dengan keberadaan Zionis.
Mengutip laman History, Senin (16/10/2023), Zionis muncul sebagai gerakan keagamaan dan politik sekitar abad ke-19. Salah satu tujuan organisasi ini adalah membangun sebuah negara Yahudi yang berdaulat. Munculnya Zionis ini juga didasarkan pada sejumlah faktor. Di antaranya terkait penganiayaan yang kerap dialami etnis Yahudi di masa lampau.
Dalam riwayatnya, etnis Yahudi memang memiliki sejarah kurang mengenakkan, terutama ketika Nazi berkuasa di Eropa. Selama itu, banyak warga Yahudi yang melarikan diri dan mencari perlindungan di negara lain, termasuk salah satunya menuju Palestina.
Berkaca pada sejarahnya, Zionisme mulai mengumpulkan anggota dan memfokuskan tujuannya dalam pendirian negara Yahudi. Hal inilah yang nantinya memunculkan ketegangan karena adanya penolakan dari negara Arab.
Deklarasi Negara Israel
Pada 1947, PBB mengkaji permasalahan Palestina dan merekomendasikan untuk membaginya menjadi negara Yahudi dan negara Arab. Melihat kondisi tersebut, negara-negara Arab di sekitarnya menolak usulan PBB.
Namun, ternyata telah muncul lebih dulu deklarasi negara baru bernama Israel pada 14 Mei 1948. Waktu itu, ditunjuk juga David Ben-Gurion yang berstatus Head of Jewish Agency sebagai Perdana Menteri. Pendirian negara Yahudi bernama Israel menyulut reaksi kawasan Arab. Sejak itu, dimulailah fase konflik Arab-Israel yang di dalamnya berisikan berbagai perang besar dalam sejarah seperti Six-Day War, Perang Yom Kippur, dan lainnya.
Israel Sekarang
Sejak deklarasi kemerdekaannya pada 1948, Israel mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia. Hal ini juga termasuk beberapa negara Islam yang dulunya pernah berkonflik.
Tak hanya itu, pasukan Israel juga masih kerap terlibat pertikaian dengan Palestina. Tak hanya dengan para pejuang atau rakyat Palestina sendiri, namun juga bersama militan Hamas dan kelompok lain. Terbaru, mereka juga sudah menyatakan perang terhadap Hamas. Hal ini menjadi buntut Operasi Badai Al-Aqsa yang sebelumnya dilancarkan Hamas terhadap Israel.
Demikian asal-usul dan sejarah berdirinya Israel, satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk mayoritas Yahudi.
Berada di kawasan Asia Barat, Israel memiliki perbatasan dengan sejumlah negara lain. Sebelah utara berbatasan dengan Lebanon, sebelah timur laut berbatasan dengan Suriah, sebelah timur berbatasan dengan Yordania, dan sebelah barat dayat berbatasan Mesir.
Uniknya, negara yang luasnya sekitar 22.145 Km persegi ini mempunyai riwayat konflik yang panjang sejak dulu hingga sekarang. Dalam satu laporan yang dilansir dari Suara Palestina, sejak berdiri Israel telah mencaplok 85% tanah Palestina.
Asal-usul dan Sejarah Israel
Melihat ke belakang, ada banyak versi sejarah yang mencoba menjelaskan riwayat atau asal-usul munculnya negara Israel. Salah satunya adalah berkaitan dengan keberadaan Zionis.
Mengutip laman History, Senin (16/10/2023), Zionis muncul sebagai gerakan keagamaan dan politik sekitar abad ke-19. Salah satu tujuan organisasi ini adalah membangun sebuah negara Yahudi yang berdaulat. Munculnya Zionis ini juga didasarkan pada sejumlah faktor. Di antaranya terkait penganiayaan yang kerap dialami etnis Yahudi di masa lampau.
Dalam riwayatnya, etnis Yahudi memang memiliki sejarah kurang mengenakkan, terutama ketika Nazi berkuasa di Eropa. Selama itu, banyak warga Yahudi yang melarikan diri dan mencari perlindungan di negara lain, termasuk salah satunya menuju Palestina.
Berkaca pada sejarahnya, Zionisme mulai mengumpulkan anggota dan memfokuskan tujuannya dalam pendirian negara Yahudi. Hal inilah yang nantinya memunculkan ketegangan karena adanya penolakan dari negara Arab.
Deklarasi Negara Israel
Pada 1947, PBB mengkaji permasalahan Palestina dan merekomendasikan untuk membaginya menjadi negara Yahudi dan negara Arab. Melihat kondisi tersebut, negara-negara Arab di sekitarnya menolak usulan PBB.
Namun, ternyata telah muncul lebih dulu deklarasi negara baru bernama Israel pada 14 Mei 1948. Waktu itu, ditunjuk juga David Ben-Gurion yang berstatus Head of Jewish Agency sebagai Perdana Menteri. Pendirian negara Yahudi bernama Israel menyulut reaksi kawasan Arab. Sejak itu, dimulailah fase konflik Arab-Israel yang di dalamnya berisikan berbagai perang besar dalam sejarah seperti Six-Day War, Perang Yom Kippur, dan lainnya.
Israel Sekarang
Sejak deklarasi kemerdekaannya pada 1948, Israel mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia. Hal ini juga termasuk beberapa negara Islam yang dulunya pernah berkonflik.
Tak hanya itu, pasukan Israel juga masih kerap terlibat pertikaian dengan Palestina. Tak hanya dengan para pejuang atau rakyat Palestina sendiri, namun juga bersama militan Hamas dan kelompok lain. Terbaru, mereka juga sudah menyatakan perang terhadap Hamas. Hal ini menjadi buntut Operasi Badai Al-Aqsa yang sebelumnya dilancarkan Hamas terhadap Israel.
Demikian asal-usul dan sejarah berdirinya Israel, satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk mayoritas Yahudi.
(rhs)