5 Cara Licik Zionis Israel untuk Kuasai Tanah Palestina
Rabu, 01 November 2023 - 16:41 WIB
Dulu, sebelum negara Israel berdiri 1948, wilayah Palestina sangat luas sekitar 27.000 Km2. Tercatat dalam sejarah, bangsa yang pertama kali bermukim di Palestina adalah bangsa Kan'an yang datang dari Jazirah Arab.
Kan'an juga pernah menjadi tempat hijrah Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan tempat tinggal Nabi Ya'kub hingga melahirkan anak keturunan sebanyak 12 anak, termasuk di antaranya Nabi Yusuf. Kini, wilayah Palestina hampir seluruhnya dikuasai Israel sejak negara Yahudi itu didirikan pada 1948 oleh Zionis.
Sebelum Israel berdiri, wilayah Palestina terbentang luas di kawasan Timur Tengah. Di Sebelah barat berbatasan dengan pantai Lautan Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Sungai Yordan, sebelah selatan dengan daerah Sinai Mesir dan sebelah utara dengan Lebanon. Palestina juga menjadi penghubung tiga benua, yaitu Asia, Afrika dan Eropa.
Sejak pendudukan Israel, wilayah Palestina semakin berkurang dan hanya menyisakan dua wilayah yaitu, jalur Gaza dan Tepi Barat (West Bank) yang terpisah oleh Wilayah Israel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Palestina (PCBS), populasi warga Palestina sekitar14,5 juta orang pada pertengahan 2023. Warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat sekitar 3,25 juta orang. Kemudian yang tinggal di Jalur Gaza sebanyak 2,23 juta orang. Sisanya bermukim di negara-negara Arab dan negara asing lainnya.
Cara Zionis Israel Menguasai Tanah Palestina
Muncul pertanyaan, bagaimana cara Israel menguasai tanah Palestina hingga menyisakan dua wilayah yang terpisah (Jalur Gaza dan Tepi Barat)? Berikut lima cara licik Zionis Israel menguasai tanah Palestina.
Dalam "Sejarah Zionisme Dan Berdirinya Negara Israel" karya Andi Satrianingsih (Muhammadiyah University of Makassar) dan Zaenal Abidin (Alauddin State Islamic University Makassar) disebutkan, konflik Palestina-Israel adalah konflik paling lama yang berlangsung di wilayah Timur Tengah selain Perang Salib. Konflik Palestina-Israel bukan hanya konflik antar dua negara, tetapi menjadi sensitif ketika dianggap sebagai perang antar peradaban atau antar ideologi agama, yaitu Zionisme-Yahudi versus Islam.
Sesuai keputusan Konferensi Zionisme Internasional ke-1 di Bazel pada 1897, gerakan migrasi dan penguasaan tanah Palestina dilakukan dengan berbagai cara. Setidaknya ada lima cara yang mereka lakukan untuk menguasai tanah Palestina dalam rangka mendirikan negara Israel Raya.
1. Membeli Tanah Orang Arab-Palestina Secara Besar-besaran
Zionis Israel mulai menguasai tanah Palestina dengan membeli tanah orang Arab-Palestina secara besar-besaran. Tujuannya untuk membangun pemukiman Yahudi. Dana untuk pembelian tanah dari orang Arab-Palestina cukup besar, tetapi ternyata animo orang Yahudi untuk bermigrasi ke Palestina sangat rendah..
2. Melakukan Teror Gelap Terhadap Orang Yahudi
Untuk memaksa orang Yahudi bermigrasi ke Palestina, kaum Zionis terpaksa melakukan tindakan kedua, yaitu melakukan teror gelap terhadap orang-orang Yahudi sendiri di Eropa, untuk memaksa mereka mau ber-eksodus ke Palestina.
3. Melakukan Embargo Terhadap Pemukiman Arab-Palestina
Upaya ketiga, kaum Zionis melakukan embargo terhadap pemukiman Arab-Palestina dengan menutup jalur suplai kebutuhan sehari-hari. Kadangkala dengan cara-cara intimidasi, sehingga mereka jatuh miskin dan terpaksa atau dipaksa menjual tanah atau berpindah tempat meninggalkan kampung
halaman mereka.
4. Melakukan Teror dan Pembunuhan Terhadap Orang Arab-Palestina
Selain itu, gerombolan-gerombolan teroris Zionis seperti Haganah, Stern Gang, Bachnach, Irgun Levi L'ummi, dan sebagainya, melakukan teror dan pembunuhan gelap terhadap orang Arab-Palestina untuk memaksa mereka meninggalkan tanah dan tempat tinggalnya. Tindakan itu dilakukan sejak tahun 1920 sampai sekarang.
5. Membangun Kepemimpinan Orang Yahudi di Palestina
Yang terakhir, Zionis melakukan cara dengan membangun kepemimpinan orang Yahudi di Palestina di bidang ekonomi dan politik. Tahun 1918, Palestina jatuh. Jendral Allenby merebut Palestina dari Khilafah Turki Utsmani. Setahun kemudian, secara resmi mandat atas Palestina diberikan kepada Inggris oleh PBB. Pada tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina. 1948 menjadi tahun bersejarah bagi Yahudi karena merupakan tahun deklarasi pembentukan Israel. Tepat hari berakhirnya mandat dan penarikan pasukan Inggris dari Palestina dideklarasikan pendirian Negara Israel, 14 Mei 1948.
Lahirnya Zionisme dan eksistensi Israel jelas merubah peta dunia Islam. Palestina yang awalnya kawasan Islam yang cukup luas terletak di antara Mesir, Lebanon, Syiriah, dan Yordania, kini harus menerima kenyataan dengan berbagi wilayah dengan Israel karena penduduk Palestina yang mayoritas Arab Islam tidak kuasa membendung kekuatan Zionisme-Yahudi dalam mendirikan negara Israel.
Faktanya hari ini, wilayah Palestina hanya menyisakan dua wilayah kecil. Ini bisa dilihat dari peta Palestina sebelum dan setelah munculnya negara Israel 1948 hingga sekarang ini.
Inilah peta Palestina yang dirilis oleh National Geographic Tahun 1947 sebelum negara Israel berdiri.
Kan'an juga pernah menjadi tempat hijrah Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan tempat tinggal Nabi Ya'kub hingga melahirkan anak keturunan sebanyak 12 anak, termasuk di antaranya Nabi Yusuf. Kini, wilayah Palestina hampir seluruhnya dikuasai Israel sejak negara Yahudi itu didirikan pada 1948 oleh Zionis.
Sebelum Israel berdiri, wilayah Palestina terbentang luas di kawasan Timur Tengah. Di Sebelah barat berbatasan dengan pantai Lautan Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Sungai Yordan, sebelah selatan dengan daerah Sinai Mesir dan sebelah utara dengan Lebanon. Palestina juga menjadi penghubung tiga benua, yaitu Asia, Afrika dan Eropa.
Sejak pendudukan Israel, wilayah Palestina semakin berkurang dan hanya menyisakan dua wilayah yaitu, jalur Gaza dan Tepi Barat (West Bank) yang terpisah oleh Wilayah Israel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Palestina (PCBS), populasi warga Palestina sekitar14,5 juta orang pada pertengahan 2023. Warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat sekitar 3,25 juta orang. Kemudian yang tinggal di Jalur Gaza sebanyak 2,23 juta orang. Sisanya bermukim di negara-negara Arab dan negara asing lainnya.
Cara Zionis Israel Menguasai Tanah Palestina
Muncul pertanyaan, bagaimana cara Israel menguasai tanah Palestina hingga menyisakan dua wilayah yang terpisah (Jalur Gaza dan Tepi Barat)? Berikut lima cara licik Zionis Israel menguasai tanah Palestina.
Dalam "Sejarah Zionisme Dan Berdirinya Negara Israel" karya Andi Satrianingsih (Muhammadiyah University of Makassar) dan Zaenal Abidin (Alauddin State Islamic University Makassar) disebutkan, konflik Palestina-Israel adalah konflik paling lama yang berlangsung di wilayah Timur Tengah selain Perang Salib. Konflik Palestina-Israel bukan hanya konflik antar dua negara, tetapi menjadi sensitif ketika dianggap sebagai perang antar peradaban atau antar ideologi agama, yaitu Zionisme-Yahudi versus Islam.
Sesuai keputusan Konferensi Zionisme Internasional ke-1 di Bazel pada 1897, gerakan migrasi dan penguasaan tanah Palestina dilakukan dengan berbagai cara. Setidaknya ada lima cara yang mereka lakukan untuk menguasai tanah Palestina dalam rangka mendirikan negara Israel Raya.
1. Membeli Tanah Orang Arab-Palestina Secara Besar-besaran
Zionis Israel mulai menguasai tanah Palestina dengan membeli tanah orang Arab-Palestina secara besar-besaran. Tujuannya untuk membangun pemukiman Yahudi. Dana untuk pembelian tanah dari orang Arab-Palestina cukup besar, tetapi ternyata animo orang Yahudi untuk bermigrasi ke Palestina sangat rendah..
2. Melakukan Teror Gelap Terhadap Orang Yahudi
Untuk memaksa orang Yahudi bermigrasi ke Palestina, kaum Zionis terpaksa melakukan tindakan kedua, yaitu melakukan teror gelap terhadap orang-orang Yahudi sendiri di Eropa, untuk memaksa mereka mau ber-eksodus ke Palestina.
3. Melakukan Embargo Terhadap Pemukiman Arab-Palestina
Upaya ketiga, kaum Zionis melakukan embargo terhadap pemukiman Arab-Palestina dengan menutup jalur suplai kebutuhan sehari-hari. Kadangkala dengan cara-cara intimidasi, sehingga mereka jatuh miskin dan terpaksa atau dipaksa menjual tanah atau berpindah tempat meninggalkan kampung
halaman mereka.
4. Melakukan Teror dan Pembunuhan Terhadap Orang Arab-Palestina
Selain itu, gerombolan-gerombolan teroris Zionis seperti Haganah, Stern Gang, Bachnach, Irgun Levi L'ummi, dan sebagainya, melakukan teror dan pembunuhan gelap terhadap orang Arab-Palestina untuk memaksa mereka meninggalkan tanah dan tempat tinggalnya. Tindakan itu dilakukan sejak tahun 1920 sampai sekarang.
5. Membangun Kepemimpinan Orang Yahudi di Palestina
Yang terakhir, Zionis melakukan cara dengan membangun kepemimpinan orang Yahudi di Palestina di bidang ekonomi dan politik. Tahun 1918, Palestina jatuh. Jendral Allenby merebut Palestina dari Khilafah Turki Utsmani. Setahun kemudian, secara resmi mandat atas Palestina diberikan kepada Inggris oleh PBB. Pada tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina. 1948 menjadi tahun bersejarah bagi Yahudi karena merupakan tahun deklarasi pembentukan Israel. Tepat hari berakhirnya mandat dan penarikan pasukan Inggris dari Palestina dideklarasikan pendirian Negara Israel, 14 Mei 1948.
Lahirnya Zionisme dan eksistensi Israel jelas merubah peta dunia Islam. Palestina yang awalnya kawasan Islam yang cukup luas terletak di antara Mesir, Lebanon, Syiriah, dan Yordania, kini harus menerima kenyataan dengan berbagi wilayah dengan Israel karena penduduk Palestina yang mayoritas Arab Islam tidak kuasa membendung kekuatan Zionisme-Yahudi dalam mendirikan negara Israel.
Faktanya hari ini, wilayah Palestina hanya menyisakan dua wilayah kecil. Ini bisa dilihat dari peta Palestina sebelum dan setelah munculnya negara Israel 1948 hingga sekarang ini.
Inilah peta Palestina yang dirilis oleh National Geographic Tahun 1947 sebelum negara Israel berdiri.
Baca Juga
(rhs)