Siapakah Bangsa Rum? Kaum yang Akan Mengkhianati Umat Islam di Akhir Zaman
Kamis, 02 November 2023 - 05:10 WIB
Bangsa Romawi yang disebut dalam ayat pertama Surat Ar-Rum ialah Kerajaan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel, bukan kerajaan Romawi Barat yang berpusat di Roma. Kerajaan Romawi Barat, jauh sebelum peristiwa yang diceritakan dalam ayat ini terjadi, sudah hancur, yaitu pada Tahun 476 Masehi. Bangsa Romawi mayoritas beragama Nasrani (Ahli Kitab).
Dalam Hadis, bangsa Romawi disebut dengan istilah "Bani Ashfar". (Lihat Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al Asqalani). Untuk memahami siapa orang-orang Romawi yang disebutkan dalam Hadis di atas, terdapat banyak penafsiran dari ulama.
Apakah bangsa Romawi itu adalah orang-orang Eropa saat ini? Atau penduduk asli Roma Italia atau bangsa Rusia dan Cina (bangsa Kuning)? Menurut Cendekiawan Muslim asal Trinidad dan Tobago, Syaikh Imran Hosein, ketika Rasulullah ﷺ mengatakan, "Umat Islam akan bersekutu (berdamai) dengan Rum," jawaban saya adalah akan bersekutu dengan Rusia."
Dalam Buku "Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman" karya Manshur Abdul Hakim (2017) disebutkan, bangsa Romawi membangun kembali kekuatannya hingga seperti semula dengan nama-nama yang beragam. Kesemuanya di Eropa seperti Rusia yang dari segi gereja mewakili Romawi Timur Ortodoks. Di mana mereka mewarisi gereja Timur klasik. Sedangkan dari sisi etnis, bangsa Romawi adalah semua negara-negara Eropa Timur.
Istilah Russia atau Russiya sendiri berasal dari kata Rus atau bangsa Skandinavia Timur. Sejarah Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangians. Pada abad pertengahan mayoritas penduduknya berasal dari Slavia Timur.
Pada abad ke-9 M, Kerajaan Kyev Rusia didirikan oleh kaum Varangians. Kerajaan Kyev menjadikan agama Kristen Ortodoks sebagai agama negara Tahun 988 M karena pengaruh Byzantium (Romawi Timur). Seiring waktu pada Abad ke-19 wilayah Moskow mengalami perluasan melalui peperangan sehingga lahirlah Imperium Rusia yang terbentang dari bagian Timur Eropa dan bagian utara Asia.
Sejarah Singkat Romawi
Dalam buku "Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman", Manshur Abdul Hakim menceritakan, bangsa Romawi dalam sudut pandang agama merupakan keturunan Esau bin Ishaq bin Ibrahim 'alahissalam. Esau oleh masyarakat Arab dikenal dengan nama Al-Aish dan ayah dari Romawi. Sedangkan Nabi Ya'kub dikenal sebagai nenek moyang Bani Israel.
Keturunan dan anak cucu Esau (Al-Aish) ini sering dikemukakan kaum Yahudi tinggal di wilayah Pegunungan Seir sebagaiman dalam dalam Taurat. Adapun orang-orang Romawi pada masa Arab jahiliyah banyak terdapat di Konstantinopel (Istanbul) Turki sekarang. Ketika Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, maka sebagian besar dari mereka bermigrasi sehinga menimbulkan perubahan demografi kependudukan dan etnis bangsa Turki.
Adapun bangsa Romawi yang dikemukakan dalam Hadis Rasulullah disebut dengan Bani Al-Ashfar, mereka telah bermigrasi dan tercerai berai ke berbagai negara seperti Yunai, Balkan, Kaukuz dan sedikit yang bertahan di Turki. Sebagian pakar sejarah menyebutkan, para kaisar Romawi merupakan keturunan Esau (Al-Aish). Imam Ath-Thabari berkaata: "Pada dasarnya Romawi dan Persia merupakan keturunan Rehuel bin Basmat (Basmah)."
Pendapat lain menyebutkan bahwa Romawi dinisbahkan kepada Remus, pendiri Kota Roma. Apabila ada yang meyakini bahwa sabda Rasulullah kepada Al-Harr bin Qais, "Apakah kamu bersedia berperang melawan Bani Ashfar tahun ini." Terjadi pada Perang Tabuk yang menunjukkan bahwa Romawi dari Bani Ashfar, dan dia adalah Esau sebagaimana disebutkan. Padahal tidaklah sebagaimana diyakininya.
Sabda Rasulullah benar. Yang dimaksud dengan Bani Esau adalah yang sebenarnya, dan bukan Rom (Romeus). Karena serangan Rasulullah dalam perang itu adalah ke Pegunungan Sharah yang terletak antara Tabuk dan Palestina.
Itulah sekilas ulasan tentang bangsa Rom (Romawi) yang kelak menjadi sekutu umat muslim di akhir zaman, namun mereka berkhianat hingga terjadi perang besar yang memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Perang umat Islam melawan Bani Ashfar (bangsa Romawi) ini terjadi sebelum Dajjal muncul ke muka bumi.
Wallahu A'lam
Dalam Hadis, bangsa Romawi disebut dengan istilah "Bani Ashfar". (Lihat Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al Asqalani). Untuk memahami siapa orang-orang Romawi yang disebutkan dalam Hadis di atas, terdapat banyak penafsiran dari ulama.
Apakah bangsa Romawi itu adalah orang-orang Eropa saat ini? Atau penduduk asli Roma Italia atau bangsa Rusia dan Cina (bangsa Kuning)? Menurut Cendekiawan Muslim asal Trinidad dan Tobago, Syaikh Imran Hosein, ketika Rasulullah ﷺ mengatakan, "Umat Islam akan bersekutu (berdamai) dengan Rum," jawaban saya adalah akan bersekutu dengan Rusia."
Dalam Buku "Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman" karya Manshur Abdul Hakim (2017) disebutkan, bangsa Romawi membangun kembali kekuatannya hingga seperti semula dengan nama-nama yang beragam. Kesemuanya di Eropa seperti Rusia yang dari segi gereja mewakili Romawi Timur Ortodoks. Di mana mereka mewarisi gereja Timur klasik. Sedangkan dari sisi etnis, bangsa Romawi adalah semua negara-negara Eropa Timur.
Istilah Russia atau Russiya sendiri berasal dari kata Rus atau bangsa Skandinavia Timur. Sejarah Rusia diawali dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangians. Pada abad pertengahan mayoritas penduduknya berasal dari Slavia Timur.
Pada abad ke-9 M, Kerajaan Kyev Rusia didirikan oleh kaum Varangians. Kerajaan Kyev menjadikan agama Kristen Ortodoks sebagai agama negara Tahun 988 M karena pengaruh Byzantium (Romawi Timur). Seiring waktu pada Abad ke-19 wilayah Moskow mengalami perluasan melalui peperangan sehingga lahirlah Imperium Rusia yang terbentang dari bagian Timur Eropa dan bagian utara Asia.
Sejarah Singkat Romawi
Dalam buku "Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman", Manshur Abdul Hakim menceritakan, bangsa Romawi dalam sudut pandang agama merupakan keturunan Esau bin Ishaq bin Ibrahim 'alahissalam. Esau oleh masyarakat Arab dikenal dengan nama Al-Aish dan ayah dari Romawi. Sedangkan Nabi Ya'kub dikenal sebagai nenek moyang Bani Israel.
Keturunan dan anak cucu Esau (Al-Aish) ini sering dikemukakan kaum Yahudi tinggal di wilayah Pegunungan Seir sebagaiman dalam dalam Taurat. Adapun orang-orang Romawi pada masa Arab jahiliyah banyak terdapat di Konstantinopel (Istanbul) Turki sekarang. Ketika Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, maka sebagian besar dari mereka bermigrasi sehinga menimbulkan perubahan demografi kependudukan dan etnis bangsa Turki.
Adapun bangsa Romawi yang dikemukakan dalam Hadis Rasulullah disebut dengan Bani Al-Ashfar, mereka telah bermigrasi dan tercerai berai ke berbagai negara seperti Yunai, Balkan, Kaukuz dan sedikit yang bertahan di Turki. Sebagian pakar sejarah menyebutkan, para kaisar Romawi merupakan keturunan Esau (Al-Aish). Imam Ath-Thabari berkaata: "Pada dasarnya Romawi dan Persia merupakan keturunan Rehuel bin Basmat (Basmah)."
Pendapat lain menyebutkan bahwa Romawi dinisbahkan kepada Remus, pendiri Kota Roma. Apabila ada yang meyakini bahwa sabda Rasulullah kepada Al-Harr bin Qais, "Apakah kamu bersedia berperang melawan Bani Ashfar tahun ini." Terjadi pada Perang Tabuk yang menunjukkan bahwa Romawi dari Bani Ashfar, dan dia adalah Esau sebagaimana disebutkan. Padahal tidaklah sebagaimana diyakininya.
Sabda Rasulullah benar. Yang dimaksud dengan Bani Esau adalah yang sebenarnya, dan bukan Rom (Romeus). Karena serangan Rasulullah dalam perang itu adalah ke Pegunungan Sharah yang terletak antara Tabuk dan Palestina.
Itulah sekilas ulasan tentang bangsa Rom (Romawi) yang kelak menjadi sekutu umat muslim di akhir zaman, namun mereka berkhianat hingga terjadi perang besar yang memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Perang umat Islam melawan Bani Ashfar (bangsa Romawi) ini terjadi sebelum Dajjal muncul ke muka bumi.
Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :