Cara Menuntaskan Buang Air Kecil Agar Terhindar dari Azab Kubur
Rabu, 22 November 2023 - 16:48 WIB
Gus Musa Muhammad menerangkan cara menuntaskan buang air kecil dalam satu kajiannya. Dalam ilmu fiqih, menuntaskan buang air kecil dikenal dengan istilah Istibra' (الإستبراء).
Mengapa bab ini begitu penting dipelajari umat muslim? Karena meremehkan air kencing dapat menyebabkan seseorang disiksa dalam kubur. Rasulullah ﷺ memberi aturan yang sangat mudah dalam buang air kecil. Meskipun beliau sangat menekankan untuk berhati-hati dalam masalah najis.
أَكْثر عذاب الْقبْر في الْبوْل
Artinya: "Mayoritas adzab kubur disebabkan masalah kencing." (HR Ahmad, Daruquthni)
Untuk mengetahui apakah air kencing yang kita keluarkan sudah tuntas atau belum biasanya bersifat subyektif. Karena untuk orang yang memang tidak ada gangguan biasanya ia akan merasa puas setelah kencing. "Tapi kalau kencingnya tidak tuntas, ia akan merasa masih ada sisa atau beberapa saat kemudian ingin pipis lagi".
Cara Menuntaskan Buang Air Kecil
Berikut beberapa tips dan cara agar dapat menuntaskan buang air kecil secara sempurna. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila kalian kencing, hendaknya dia gerakkan zakarnya 3 kali." (HR Ibnu Majah).
Maksudnya disunnahkan menuntaskan dari sisa air kencingnya, dengan cara berdehem atau mengurut dzakarnya. Imam Nawawi berkata, pendapat yang terpilih dalm hal ini tergantung perseseorangan. Lain orang bisa lain caranya. Yang menjadi tujuan utama dalam hal ini agar punya dugaan bahwa tak ada sesuatu pun tertinggal pada jalannya kencing, yang dikhawatirkan akan keluar lagi.
Sebagian orang ada yang cukup dengan hanya diurut sedikit. Ada yang butuh diurut berulang ulang kali. Ada juga yang hanya cukup berdehem saja. Dan ada yang tidak butuh diurut dan berdehem, dan sebaiknya melakukan hal tersebut jangan sampai terbilang wawas. Terakhir, basuhlah dengan air hingga bersih.
Sebelum buang air, hendaknya wanita melepas celana dalamnya (bukan cuma diturunkan), agar mempermudah ketika proses bersuci nanti. Sebelum mencuci kemaluannya, hendaklah ia istibro' dengan cara mengurutnya, dengan meletakkan (menekankan) jari-jari tangan kirinya dari atas ke bawah pada bulu kemaluanya.
Kemudian wajib membasuh kemaluan hingga anggota yang nampak ketika jongkok (untuk anggota yang nampak saat jongkok akan berbeda, antara wanita yang sudah menikah atau janda dengan wanita yang belum menikah/perawan).
Setelah membasuh kemaluan, hendaknya menyiramkan air dari batas pusar (depan) hingga bagian belakang (pinggul). Karena ketika kencing, dikhawatirkan air tersebut memercik memercik kemana. Terakhir, sebelum memakai dalaman lagi, hendaknya kemaluan dilap dahulu hingga kering.
Itulah penjelasan Gus Musa Muhammad tentang adab istibro dan cara menuntaskan buang air kecil agar terhindar dari keragu-raguan. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
Mengapa bab ini begitu penting dipelajari umat muslim? Karena meremehkan air kencing dapat menyebabkan seseorang disiksa dalam kubur. Rasulullah ﷺ memberi aturan yang sangat mudah dalam buang air kecil. Meskipun beliau sangat menekankan untuk berhati-hati dalam masalah najis.
أَكْثر عذاب الْقبْر في الْبوْل
Artinya: "Mayoritas adzab kubur disebabkan masalah kencing." (HR Ahmad, Daruquthni)
Untuk mengetahui apakah air kencing yang kita keluarkan sudah tuntas atau belum biasanya bersifat subyektif. Karena untuk orang yang memang tidak ada gangguan biasanya ia akan merasa puas setelah kencing. "Tapi kalau kencingnya tidak tuntas, ia akan merasa masih ada sisa atau beberapa saat kemudian ingin pipis lagi".
Cara Menuntaskan Buang Air Kecil
Berikut beberapa tips dan cara agar dapat menuntaskan buang air kecil secara sempurna. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila kalian kencing, hendaknya dia gerakkan zakarnya 3 kali." (HR Ibnu Majah).
Maksudnya disunnahkan menuntaskan dari sisa air kencingnya, dengan cara berdehem atau mengurut dzakarnya. Imam Nawawi berkata, pendapat yang terpilih dalm hal ini tergantung perseseorangan. Lain orang bisa lain caranya. Yang menjadi tujuan utama dalam hal ini agar punya dugaan bahwa tak ada sesuatu pun tertinggal pada jalannya kencing, yang dikhawatirkan akan keluar lagi.
Sebagian orang ada yang cukup dengan hanya diurut sedikit. Ada yang butuh diurut berulang ulang kali. Ada juga yang hanya cukup berdehem saja. Dan ada yang tidak butuh diurut dan berdehem, dan sebaiknya melakukan hal tersebut jangan sampai terbilang wawas. Terakhir, basuhlah dengan air hingga bersih.
Sebelum buang air, hendaknya wanita melepas celana dalamnya (bukan cuma diturunkan), agar mempermudah ketika proses bersuci nanti. Sebelum mencuci kemaluannya, hendaklah ia istibro' dengan cara mengurutnya, dengan meletakkan (menekankan) jari-jari tangan kirinya dari atas ke bawah pada bulu kemaluanya.
Kemudian wajib membasuh kemaluan hingga anggota yang nampak ketika jongkok (untuk anggota yang nampak saat jongkok akan berbeda, antara wanita yang sudah menikah atau janda dengan wanita yang belum menikah/perawan).
Setelah membasuh kemaluan, hendaknya menyiramkan air dari batas pusar (depan) hingga bagian belakang (pinggul). Karena ketika kencing, dikhawatirkan air tersebut memercik memercik kemana. Terakhir, sebelum memakai dalaman lagi, hendaknya kemaluan dilap dahulu hingga kering.
Itulah penjelasan Gus Musa Muhammad tentang adab istibro dan cara menuntaskan buang air kecil agar terhindar dari keragu-raguan. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
(rhs)