Keikhlasan dan Keyakinan yang Bulat, Kunci Dikabulkannya Doa

Kamis, 13 Agustus 2020 - 10:35 WIB
Syarat utama terkabulnya suatu doa adalah keikhlasan, keyakinan yang bulat pada Allah Taala yang akan mengabulkannya. Foto ilustrasi/ist
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar memohon doa , dan doa yang dimohonkan dilakukan dengan ikhlas akan diperkenankan-Nya, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an Surah Mukminuun ayat 60. Allah Ta'ala berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".(QS Al-Mukminuun : 60)

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad,ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dalam berdoa selalu memohon dengan cara, yaitu :

1. Hati yang khusyuk

2. Nafsu yang terkendali

3. Ilmu yang mendatangkan manfaat

4. Doa yang dikabulkan.

Selain itu, syarat utama terkabulnya suatu doa adalah keikhlasan, keyakinan yang bulat dan kesucian hati serta kesucian hidup. Jangan hanya mulut saja yang "kumat-kamit" memohon doa, tapi hati dan jiwanya sama sekali tidak menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.(Baca juga : Berlebihan dalam Berdoa Ternyata Tidak Disukai Allah )

Doa itu erat sekali hubungannya dengan keyakinan, seperti hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, "Apabila kamu meminta kapada Allah, berdoalah dalam keadaan bahwa kamu yakin sepenuhnya akan permohonan itu dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala tidak mengabulkan doa seorang hamba yang hatinya membelakang dan goncang".

Selain itu, faktor kesucian hidup memegang peranan yang penting, sebagaimana sebuah hadis yang menyatakan bahwa "Salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bernama Sa'ad bin Abi Waqash pernah bertanya kepada Beliau....apakah syarat-syaratnya supaya doa yang kumohonkan dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala?. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Makanlah dari harta yang halal, niscaya permohonanmu akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala".

Setiap doa haruslah disertai dengan ikhtiar dan perjuangan. Usaha-usaha yang bersifat fisik (perjuangan dan ikhtiar) harus dirangkaikan dengan kekuatan-kekuatan yang berbentuk doa itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri masih memerlukan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, apalagi kita sebagai manusia biasa.Lebih-lebih dalam kehidupan manusia ini, bagaimanapun kuatnya, pintarnya, kuasanya dan kelebihan-kelebihan lainnya, pada suatu ketika akan menemukan saat-saat kesulitan atau situasi yang tidak dapat diatasinya, dan sudah menjadi naluri manusia akan memohonkan doa meminta pertolongan kepada Kekuasaan yang lebih tinggi yakni Allah Ta'ala. ( )

Pada hakekatnya, sebab-sebab belum dikabulkan doa itu terletak pada si pemohon sendiri. Salah seorang ulama sufy bernama Ibrahim bin Adham (hidup pada abad ke 8 Masehi) memberikan jawaban bahwa sebab-sebab doa tidak dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ada sepuluh macam, yaitu :

1. Tidak membayarkan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala

2. Tidak mengamalkan isi Al-Qur'an

3. Tidak menjalankan sunnah Rasulullah

4. Patuh kepada syaitan,

5. Menerjunkan diri ke jurang, artinya dia tidak mau mengerjakan yang ma'ruf tapi selalu bergelimang dengan perbuatan dosa dan maksiat

6. Ingin masuk sorga tapi tidak beramal

7. Sadar akan mati, tapi tidak mempersiapkan diri, artinya mengakui dan insaf hidup di dunia ini hanya sementara, tapi tidak mengerjakan amal saleh yang akan menjadikan anak kunci membuka pintu kehidupan yang abadi itu
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila Berbuka Puasa, beliau mengucapkan:  DZAHABAZH ZHAMAA'U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).

(HR. Sunan Abu Dawud No. 2010)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More