Rahasia Keberkahan Usia Para Ulama

Minggu, 16 Agustus 2020 - 06:42 WIB
Sisa waktu beliau siang dan malam hanya dihabiskan untuk mengajar, menulis dan menthala'ahi kitab-kitab hadits, sehingga ketika Syeikh Yasin mengajar hadits beliau cukup dengan hapalan di kepalanya saja, sementara para muridnya masih memegangi kitab tebal dihadapan beliau. Masya Allah.

Jika kita merenungkan makna hidup ini, tentu kita tidak akan memiliki waktu untuk bersedih atau menyesali peristiwa yang telah berlalu. Sebab ada banyak waktu dan kesempatan esok yang harus dan mesti kita lakukan.

Kita pun juga tidak mesti dibuat sibuk atau terlena dengan waktu sia-sia di sisa umur kita yang sangat terbatas ini. Menghabiskan banyak waktu untuk bermain-main, bercanda, bersantai atau sekadar mengamati semua status dan komentar orang lain di media sosial.

"Dua hal yang seringkali membuat orang lalai adalah kesehatan dan waktu luang", demikian nasehat terbaik dari seorang makhluk terbaik di muka ini; baginda Rasulullah SAW di antara hadits yang paling sering dikutip oleh Imam al-Ghazali dalam nasehatnya.

"Waktu laksana pedang, jika engkau tak mampu mempergunakannya, maka ia akan memotongmu." Begitu kata Imam Syafi'i.

"Jika dirimu tak kau sibukkan dalam kebaikan, maka dirimu pasti disibukkan oleh keburukan," ujar Imam Abdullah al-Mubarak.

Lantas, bagaimana dengan kita hari ini? Apakah sisa usia yang terbatas ini hanya kita habiskan dalam perdebatan dan komentar-komentar yang kurang bermanfaat, status-status candaan yang sama sekali yang hanya akan membuat kita kehilangan arah tujuan hidup yang berharga ini? ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman.

(HR. Bukhari No.8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More