Penaklukan Fasa dan Darabgird: Kisah Mimpi dan Karamah Khalifah Umar bin Khattab
Kamis, 02 Mei 2024 - 10:28 WIB
"Memang," kata Umar.
Istrinya menimpalinya lagi: "Kalau Anda ingin saya tampil di depan laki-laki lain, tentu Anda tidak akan membelikan pakaian macam begini buat saya!"
Umar balik bertanya: "Anda tidak senang disebut Umm Kalsum putri Ali dan istri Umar?!"
Umm Kulsum menjawab dari baik tabirnya dengan nada tidak puas, bahkan dengan nada marah: "Alangkah jauhnya untuk dikatakan cukup buat saya!"
Umar menoleh kepada laki-laki itu seraya berkata: "Kemari dan makanlah. Kalau perempuan itu senang hati tentu makan kita lebih baik dari yang Anda lihat ini!"
Selesai Umar dengan hidangan itu, berita mengenai Sariah segera disampaikan oleh orang itu. Umar tampak gembira. Kemudian disampaikan juga berita tentang peti permata dan bahwa dari pasukan Muslimin Sariah diminta untuk memberikannya kepada Amirulmukminin.
Dengan muka merengut dan suara tinggi Umar berkata: "Tidak, tak perlu bermurah-murah hati! Kembalilah dan bagikan kepada anggota-anggota pasukan."
Umar membuka pintu dan orang itu diusirnya ke luar. "Orang itu meminta maaf dan mengatakan bahwa untanya sangat kurus dan sudah letih. Umar memberinya seekor unta dari sedekah, dan unta orang itu sebagai gantinya. Sesudah mendapat marah besar, orang itu kembali pulang dengan tangan kosong.
Istrinya menimpalinya lagi: "Kalau Anda ingin saya tampil di depan laki-laki lain, tentu Anda tidak akan membelikan pakaian macam begini buat saya!"
Umar balik bertanya: "Anda tidak senang disebut Umm Kalsum putri Ali dan istri Umar?!"
Umm Kulsum menjawab dari baik tabirnya dengan nada tidak puas, bahkan dengan nada marah: "Alangkah jauhnya untuk dikatakan cukup buat saya!"
Umar menoleh kepada laki-laki itu seraya berkata: "Kemari dan makanlah. Kalau perempuan itu senang hati tentu makan kita lebih baik dari yang Anda lihat ini!"
Selesai Umar dengan hidangan itu, berita mengenai Sariah segera disampaikan oleh orang itu. Umar tampak gembira. Kemudian disampaikan juga berita tentang peti permata dan bahwa dari pasukan Muslimin Sariah diminta untuk memberikannya kepada Amirulmukminin.
Dengan muka merengut dan suara tinggi Umar berkata: "Tidak, tak perlu bermurah-murah hati! Kembalilah dan bagikan kepada anggota-anggota pasukan."
Umar membuka pintu dan orang itu diusirnya ke luar. "Orang itu meminta maaf dan mengatakan bahwa untanya sangat kurus dan sudah letih. Umar memberinya seekor unta dari sedekah, dan unta orang itu sebagai gantinya. Sesudah mendapat marah besar, orang itu kembali pulang dengan tangan kosong.
(mhy)
Lihat Juga :