Tata Cara Memimpin Tahlil, Lengkap dengan Bacaan Doa Penutup

Rabu, 19 Juni 2024 - 11:34 WIB
Pelaksanaan kegiatan tahlilan biasanya dilakukan untuk mendoakan ahli kubur atau orang yang baru meninggal dunia. Foto ilustrasi/SINDOnews
Tata cara memimpin tahlil lengkap dengan doa penutup penting diketahui. Kegiatan tahlilan sendiri biasa dilakukan oleh sebagian umat Muslim di Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan tahlilan biasanya dilakukan untuk mendoakan ahli kubur atau orang yang baru meninggal dunia. Selain itu, sebagian umat Muslim di Tanah Air juga dapat menyelenggarakannya saat momen seperti ziarah kubur, acara selamatan, Isra Mi'raj, Maulid Nabi dan lainnya.

Saat pelaksanaan tahlilan, ada satu orang yang ditunjuk untuk memimpin jalannya kegiatan sampai selesai. Nantinya, dia akan memimpin orang lain yang turut hadir selama proses tahlilan berlangsung.

Lantas, bagaimana cara memimpin tahlilan ? Berikut ini ulasannya yang bisa disimak.

Tata Cara Memimpin Tahlil

1. Pengantar

Sebelum tahlilan dimulai, orang yang ditunjuk sebagai pemimpin tahlil biasanya akan menyampaikan terlebih dahulu maksud atau tujuan kegiatan kepada tamu undangan atau jemaah yang hadir. Misalnya, untuk kirim doa ke ahli kubur atau sekadar acara tasyakuran (selamatan).

2. Bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW

إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَاَزْوَخِهِ وَاَوْلَادِه وذُرَّيَّا تِهِ اَلْفَاتِحَه


Latin: Ilaa hadhratin Nabiyyil Mushthafaa, Muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, Wa aalihii wa azwajihi wa auladihi wa dzurriyatihi, Al-Fatihah.

Artinya : “Teruntuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…” (Langsung dilanjut membaca surat Al-Fatihah sebanyak 1 kali)

3. Bertawasul kepada para nabi dan rasul, sahabat Nabi, para wali, syuhada, orang-orang salih serta Syekh Abdul Qodir Al Jailani

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة


Latin: Tsumma ilaa hadhratin ikhwaanihii minal anbiyaai wal mursaliin wal auliya wa syuhadaai wa sholihin wa shahaabati wat taabi'iina wal 'ulamaai wal mushannifiin wajami'il malaaikatil muqarrabiin khushusan sayyidina asy syaikh 'Abdul Qadir Al Jailaani radhiyallahu 'anhu al fatihah

Artinya: “Kemudian kepada para handai taulannya, dari pada nabi dan utusan, para wali, para syuhada, orang-orang sholeh, para sahabat dan tabi’in, para ulama, para pengarang yang ikhlas, dan kepada para malaikat yang selalu taqarrub. Dan terutama kepada penghulu kita Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Al Fatihah….. (Dilanjut membaca surat Al-Fatihah 1 kali)

4. Bertawasul kepada para ahli kubur, bapak dan ibu, keluarga lain, guru hingga dikhususkan bagi arwah yang akan dikirim doa

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا اَلْفَاتِحَة


Latin: Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati wal mukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribiha barriha wabahrihaa khushusan aabaa ana wa ummaatina wa ajdadina wajaddatina wamasyaa yikhina wamsyaa yikhi masyaa yikhina walimanij tama'naa hahuna bsiababihi wa khushushan ila.... (nama ahli kubur yang akan didoakan).

Artinya: Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, dan kepada kaum mukminin laki-laki dan perempuan dari dunia bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun dilaut. Khususnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek kami yang laki-laki dan perempuan, para guru besar kami dan para guru besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami dan kepada orang yang menyebabkan kami semua berkumpul disini. Dan Khususnya bagi arwah ….(sebutkan nama orang yang akan didoakan). (Dilanjut membaca surat Al-Fatihah 1 kali)

5. Membaca Surat Al Ikhlas (3 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ


Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Dialah yang maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.

-Dilanjut mengucap tahlil dan takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ


Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar."

6. Membaca Surat Al Falaq (1 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Akan ada di akhir zaman para 'Dajjal Pendusta' (bukan Al-Masih Ad-Dajjal) membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah mendengarnya dariku dan bapak-bapak kalian pun juga belum pernah mendengarnya. Maka jauhilah mereka, agar mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian.

(HR. Muslim No. 8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More