Apakah Perang Israel vs Iran Tanda Akhir Zaman?
Selasa, 13 Agustus 2024 - 05:15 WIB
Apakah perang Israel vs Iran tanda akhir zaman ? Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil menulis tanda-tanda kecil kiamat, di antaranya adalah kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi di akhir zaman.
Dalam kitab Asyraathus Saa’ah, Yusuf bin Abdillah menyebutkan hal itu terjadi karena orang-orang Yahudi termasuk pasukan Dajjal . Kaum muslimin yang merupakan pasukan Nabi ‘Isa as memerangi mereka, hingga pepohonan dan bebatuan berkata, “Wahai muslim! Wahai hamba Allah! Orang Yahudi ini ada di belakangku, kemarilah! Bunuh dia!”
Iran adalah negeri Islam, sedangkan Israel adalah Yahudi. Jika dikaitkan dengan hal tersebut tidak salah jika peristiwa perang Iran vs Israel dikaitkanb dengan tanda-tanda kiamat. Hanya saja, peristiwa yang mengiringi atas perang itu sejauh ini belium tampak. Misalnya, keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa as.
Bahkan kaum muslimin juga pernah memerangi orang-orang Yahudi pada masa Nabi Muhammad SAW . Kala itu umat Islam mengalahkan mereka dan melenyapkan (mengusir) mereka dari Jazirah Arab .
“Sungguh, aku akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab sehingga aku tidak meninggalkan (di dalamnya) kecuali seorang muslim.” (HR Muslim)
Akan tetapi, kata Yusuf bin Abdillah, peperangan ini bukanlah peperangan yang merupakan tanda Kiamat , yang diterangkan dalam berbagai hadis shahih. "Karena Nabi SAW menjelaskan bahwa kaum muslimin akan memerangi mereka ketika Dajjal keluar dan ketika Nabi Isa as turun," jelasnya.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bin Jundub ra sebuah hadis panjang tentang khotbah Nabi SAW ketika terjadi gerhana matahari… (di dalamnya beliau menyebutkan Dajjal, beliau bersabda):
“Sesungguhnya Dajjal akan mengepung kaum muslimin di Baitul Maqdis, lalu terjadi satu gempa yang sangat dahsyat, akhirnya Allah membinasakannya beserta bala tentaranya, sampai-sampai pangkal dinding, (Hasan al-Asyyab berkata, ‘Akar pepohonan’) akan berkata, ‘Wahai mukmin! -atau wahai muslim, ini seorang Yahudi- atau seorang kafir -kemarilah, bunuh dia!’ Beliau berkata, “Hal itu tidak akan pernah terjadi hingga kalian melihat berbagai perkara semakin gawat dalam diri kalian dan kalian saling bertanya-tanya, “Apakah Nabi kalian pernah menyebutkan kepada kalian tentangnya?” (Musnad Imam Ahmad)
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi dan membunuh mereka sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, kemudian batu dan pohon berkata, ‘Wahai muslim! Wahai hamba Allah! Orang Yahudi ini di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia!” Kecuali gharqad[4], karena ia adalah pohon orang Yahudi.”[HR al-Bukhari dan Muslim)
Menurut Yusuf bin Abdillah, yang tampak jelas dari redaksi hadis bahwa batu dan pohon berbicara secara hakiki. Hal itu karena terjadinya pembicaraan dengan benda mati telah tetap dalam hadis-hadis yang lain yang membahasnya. Telah kami jelaskan hal ini dalam satu pembahasan tersendiri, karena hal ini termasuk tanda-tanda Kiamat.
Jika benda mati berbicara waktu itu, maka tidak ada faktor pendorong yang memberikan kemungkinan bahwa berbicaranya batu dan pohon itu sebagai majas (kiasan), sebagaimana hal ini dipahami oleh sebagian ulama.
Yusuf bin Abdillah mengatakan sesungguhnya tidak ada dalil sama sekali yang menharuskan membawa lafaz tersebut kepada makna lain selain dari makna hakikinya. Bahkan benda mati yang berbicara telah dijelaskan pula di dalam berbagai ayat:
“… Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata…” [ QS Fushshilat/41 : 21]
Dan firman-Nya:
“… Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka…” [ QS Al-Israa/17 :44]
Dalam kitab Asyraathus Saa’ah, Yusuf bin Abdillah menyebutkan hal itu terjadi karena orang-orang Yahudi termasuk pasukan Dajjal . Kaum muslimin yang merupakan pasukan Nabi ‘Isa as memerangi mereka, hingga pepohonan dan bebatuan berkata, “Wahai muslim! Wahai hamba Allah! Orang Yahudi ini ada di belakangku, kemarilah! Bunuh dia!”
Iran adalah negeri Islam, sedangkan Israel adalah Yahudi. Jika dikaitkan dengan hal tersebut tidak salah jika peristiwa perang Iran vs Israel dikaitkanb dengan tanda-tanda kiamat. Hanya saja, peristiwa yang mengiringi atas perang itu sejauh ini belium tampak. Misalnya, keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa as.
Bahkan kaum muslimin juga pernah memerangi orang-orang Yahudi pada masa Nabi Muhammad SAW . Kala itu umat Islam mengalahkan mereka dan melenyapkan (mengusir) mereka dari Jazirah Arab .
لأُخْرِجَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى مِنْ جَزِيـرَةِ الْعَرَبِ حَتَّـى لاَ أَدَعَ إِلاَّ مُسْلِمًا.
“Sungguh, aku akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab sehingga aku tidak meninggalkan (di dalamnya) kecuali seorang muslim.” (HR Muslim)
Akan tetapi, kata Yusuf bin Abdillah, peperangan ini bukanlah peperangan yang merupakan tanda Kiamat , yang diterangkan dalam berbagai hadis shahih. "Karena Nabi SAW menjelaskan bahwa kaum muslimin akan memerangi mereka ketika Dajjal keluar dan ketika Nabi Isa as turun," jelasnya.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bin Jundub ra sebuah hadis panjang tentang khotbah Nabi SAW ketika terjadi gerhana matahari… (di dalamnya beliau menyebutkan Dajjal, beliau bersabda):
وَإِنَّهُ يَحْصُرُ الْمُؤْمِنِينَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ، فَيُزَلْزَلُونَ زِلْزَالاً شَدِيدًا، ثُمَّ يُهْلِكُهُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَجُنُودَهُ، حَتَّى إِنَّ جِذْمَ الْحَائِطِ -أَوْ قَالَ: أَصْلَ الْحَـائِطِ، وَقَالَ حَسَنٌ اْلأَشْيَبُ: وَأَصْلَ الشَّجَرَةِ- لَيُنَادِي -أَوْ قَالَ: يَقُولُ- يَا مُؤْمِنُ! -أَوْ قَالَ يَا مُسْلِمُ: هَذَا يَهُودِيٌّ- أَوْ قَالَ: هَذَا كَافِرٌ تَعَالَ فَاقْتُلْهُ. قَالَ: وَلَنْ يَكُونَ ذَلِكَ كَذَلِكَ حَتَّـى تَرَوْا أُمُورًا يَتَفَاقَمُ شَأْنُهَا فِي أَنْفُسِكُمْ، وَتَسَاءَلُونَ بَيْنَكُمْ: هَلْ كَانَ نَبِيُّكُمْ ذَكَرَ لَكُمْ مِنْهَا ذِكْرًا؟
“Sesungguhnya Dajjal akan mengepung kaum muslimin di Baitul Maqdis, lalu terjadi satu gempa yang sangat dahsyat, akhirnya Allah membinasakannya beserta bala tentaranya, sampai-sampai pangkal dinding, (Hasan al-Asyyab berkata, ‘Akar pepohonan’) akan berkata, ‘Wahai mukmin! -atau wahai muslim, ini seorang Yahudi- atau seorang kafir -kemarilah, bunuh dia!’ Beliau berkata, “Hal itu tidak akan pernah terjadi hingga kalian melihat berbagai perkara semakin gawat dalam diri kalian dan kalian saling bertanya-tanya, “Apakah Nabi kalian pernah menyebutkan kepada kalian tentangnya?” (Musnad Imam Ahmad)
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّـى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّـى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ! يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي، فَتَعَالَ، فَاقْتُلْهُ، إِلاَّ الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ.
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi dan membunuh mereka sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, kemudian batu dan pohon berkata, ‘Wahai muslim! Wahai hamba Allah! Orang Yahudi ini di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia!” Kecuali gharqad[4], karena ia adalah pohon orang Yahudi.”[HR al-Bukhari dan Muslim)
Menurut Yusuf bin Abdillah, yang tampak jelas dari redaksi hadis bahwa batu dan pohon berbicara secara hakiki. Hal itu karena terjadinya pembicaraan dengan benda mati telah tetap dalam hadis-hadis yang lain yang membahasnya. Telah kami jelaskan hal ini dalam satu pembahasan tersendiri, karena hal ini termasuk tanda-tanda Kiamat.
Jika benda mati berbicara waktu itu, maka tidak ada faktor pendorong yang memberikan kemungkinan bahwa berbicaranya batu dan pohon itu sebagai majas (kiasan), sebagaimana hal ini dipahami oleh sebagian ulama.
Yusuf bin Abdillah mengatakan sesungguhnya tidak ada dalil sama sekali yang menharuskan membawa lafaz tersebut kepada makna lain selain dari makna hakikinya. Bahkan benda mati yang berbicara telah dijelaskan pula di dalam berbagai ayat:
أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ
“… Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata…” [ QS Fushshilat/41 : 21]
Dan firman-Nya:
وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
“… Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka…” [ QS Al-Israa/17 :44]
(mhy)