Raja Paling Berpengaruh di Dunia: Harun al-Rasyid di Timur, Charlemagne di Barat

Senin, 07 Oktober 2024 - 15:33 WIB
Di antara kedua raja itu, Harun merupakan raja yang paling gemilang dan paling berkuasa yang dapat mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi. Ilustrasi: Ist
Harun al-Rasyid menjadi Khalifah pada Dinasti Abbasiyah pada tahun 786-809 M atau 170-194 H. Dia memerintah selama 23 tahun. Dengan naiknya Harun menduduki jabatan Khalifah, maka Daulah Abbasiyah memasuki era baru yang sangat gemilang.

"Dia adalah seorang penguasa yang paling cakap dan paling mulia di antara Daulah Abbasiyah," tulis Syamruddin Nasution dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" (Yayasan Pusaka Riau, 2013).

Dalam sejarah, pada “abad kesembilan ada dua nama Raja besar yang gemilang dalam urusan-urusan dunia; Charlemagne di barat dan Harun al-Rasyid di timur”. Charlemagne disebut juga Charles (Karel) Agung, raja Franka yang kemudian menjadi kaisar Romawi .



Di antara kedua raja itu, Harun merupakan raja yang paling gemilang dan paling berkuasa yang dapat mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi.

Kedua raja tersebut juga mengadakan hubungan persahabatan yang didorong oleh kepentingan masing-masing.

Charles mengharapkan Harun menjadi sekutunya menghadapi Byzantium yang juga merupakan musuh Abbasiyah, juga Harun mengharapkan Charles menjadi sekutunya menghadapi penguasa Bani Umayyah di Spanyol, juga musuh Charles.

Memperindah Kota Baghdad

Harun al-Rasyid memperindah dan mempercantik kota Baghdad yang dibangun oleh kakeknya al-Mansur sebelumnya. Puncak keindahan, kemegahan dan kecemerlangan kota Baghdad sebagai ibu kota Daulah Abbasiyah terjadi pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid. Kala itu, Baghdad menjadi kota terindah di dunia.

Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam.



Itulah sebabnya Philip K. Hitti dalam "History of the Arab", (London: The Mahmillah Press Limitted, 1981) menyebutnya sebagai kota intelektual. Menurutnya di antara kota-kota di dunia, Baghdad adalah professor masyarakat Islam.

Para peminat ilmu pengetahuan dan kesusastraan secara berbondong-bondong datang ke kota itu.

Sebagai gambaran, bahwa kota Baghdad muncul sebagai kota yang terindah dan termegah di dunia waktu itu dapat dilihat dari yang dilukiskan oleh penyair cemerlang Anwari, di antaranya dia bersenandung:

Selamat, selamatlah kota Baghdad, kota ilmu dan seni.

Tiada kota lain menandinginya di seluruh dunia.

Iklimnya yang sehat menyamai hembusan angin.

Temboknya kemilau laksana permata dan batu delima.

Tanahnya subur berbaur ambar.

Taman-taman penuh bidadari, menari kemilau.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَجَاوَزۡنَا بِبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ الۡبَحۡرَ فَاَتۡبـَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَجُنُوۡدُهٗ بَغۡيًا وَّعَدۡوًا‌ ؕ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَدۡرَكَهُ الۡغَرَقُ قَالَ اٰمَنۡتُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِىۡۤ اٰمَنَتۡ بِهٖ بَنُوۡۤا اِسۡرَآءِيۡلَ وَ اَنَا مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzhalimi dan menindas mereka. Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri).

(QS. Yunus Ayat 90)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More