7 Macam Wirid Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad
Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:38 WIB
6. Wirid dzikir, doa dan selawat setelah salat. Di antara zikir dan doa setelah salat yang paling utama dan dianjurkan oleh Nabi adalah doa sebagai berikut:
Artinya: “Ya Allah, bantulah aku dalam berzikir dan bersyukur kepada-Mu serta membaikkan ibadah kepada-Mu.”
Setelah itu kemudian mengucapkan subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 33 kali. Lalu menutupnya (untuk melengkapi bilangan seratus) dengan bacaan:
Artinya: “Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” Selain itu, baik juga setelah shalat mewiridkan bacaan shalawat untuk Nabi SAW.
7. Wirid berupa tafakur. Sayyid Abdullah Al-Haddad mendorong kita untuk membiasakan diri dengan wirid berupa tafakur (merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah) selama satu atau beberapa jam pada siang dan malam hari. Namun demikian waktu terbaik adalah tengah malam.
Selanjutnya Sayyid Abdullah Al-Haddad menguraikan macam-macam tafakur, yakni: tafakur tentang luasnya ilmu Allah; tafakur tentang kelalaian diri; tafakur tentang kefanaan kehidupan duniawi; tafakur tentang kematian; dan tafakur tentang akhlak, amalan dan hukuman.
Namun demikian, Sayyid Abdullah Al-Haddad mewanti-wanti kaum Muslimin untuk tidak bertafakur tentang Dzat Allah karena bisa terjerumus ke dalam jurang keraguan dan kesesatan.
اللّهُـمَّ أَعِـنِّي عَلـى ذِكْـرِكَ وَشُكْـرِك ، وَحُسْـنِ عِبـادَتِـك
Artinya: “Ya Allah, bantulah aku dalam berzikir dan bersyukur kepada-Mu serta membaikkan ibadah kepada-Mu.”
Setelah itu kemudian mengucapkan subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 33 kali. Lalu menutupnya (untuk melengkapi bilangan seratus) dengan bacaan:
لا إلهَ إلاَّ اللَّه وحْدهُ لاَ شَرِيكَ لهُ، لَهُ المُلْكُ، ولَهُ الحمْدُ، وَهُو عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” Selain itu, baik juga setelah shalat mewiridkan bacaan shalawat untuk Nabi SAW.
7. Wirid berupa tafakur. Sayyid Abdullah Al-Haddad mendorong kita untuk membiasakan diri dengan wirid berupa tafakur (merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah) selama satu atau beberapa jam pada siang dan malam hari. Namun demikian waktu terbaik adalah tengah malam.
Selanjutnya Sayyid Abdullah Al-Haddad menguraikan macam-macam tafakur, yakni: tafakur tentang luasnya ilmu Allah; tafakur tentang kelalaian diri; tafakur tentang kefanaan kehidupan duniawi; tafakur tentang kematian; dan tafakur tentang akhlak, amalan dan hukuman.
Namun demikian, Sayyid Abdullah Al-Haddad mewanti-wanti kaum Muslimin untuk tidak bertafakur tentang Dzat Allah karena bisa terjerumus ke dalam jurang keraguan dan kesesatan.
(mhy)
Lihat Juga :