Kapan Waktu Terbaik Membaca Surat Al-Fath?
Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:39 WIB
Kapan waktu terbaik membaca surat Al-Fath ? Ternyata waktu yang terbaik membaca surat Al-Fath ini adalah pada awal bulan Ramadan.
Membaca Surat Al Fath, yang merupakan bagian dari Al-Quran, merupakan amalan yang sebenarnya boleh dilakukan kapan saja. Namun bagi kebanyak orang, momen yang tepat untuk membaca surat Al Qur'an ini adalah awal bulan Ramadan dan ada juga yang menilai harus diamalkan dekat dengan akhir bulan Syawal.
Meskipun ada banyak macam pendapat tentang ini, para ahli secara umum setuju bahwa waktu yang terbaik untuk membaca Surat Al Fath adalah di awal bulan Ramadan.
Hal ini karena di bulan Ramadan, waktu yang diberikan kepada hamba Allah untuk merenungkan hal-hal yang berarti lebih lama. Gaya hidup sehari-hari kita saat ini cenderung menjadi lebih sibuk dan kita punya waktu lebih banyak untuk beribadah, tidak hanya menyambut Ramadhan, tetapi juga menyebutkan ayat-ayat al Majid untuk mendapatkan pengampunan Allah. Oleh karena itu, momen sebelum Ramadan cocok untuk membaca Surat Al Fath.
Dalam Al Qur'an, Surat Al-Fath (kemenangan) merupakan surat ke-48 yang terdiri atas 29 ayat. Surat ini termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Jum'ah.
Surat ini memiliki keutamaan dan khasiat yang luar biasa. Dinamakan Al-Fath (kemenangan) diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Innaa fatahnaa laka Fatham Mubiinaa
Artinya: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (QS Al-Fath Ayat 1)
Sebagian besar dari ayat-ayat surat ini menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam (SAW) dalam peran melawan kaum musyrikin Mekkah. Rasulullah sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surat ini.
Kegembiraan ini dinyatakan dalam Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari. "Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surat, yang surat itu benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang disinari matahari."
Maksud kemenangan dari kata "Fath" dalam ayat ini adalah penaklukan Mekkah. Riwayat lain menyebutkan bahwa Surah Al-Fath diturunkan pada satu tempat yang terletak antara Mekkah dan Madinah, setelah terjadi Perdamaian Hudaibiyyah.
Wallahu A'lam
Membaca Surat Al Fath, yang merupakan bagian dari Al-Quran, merupakan amalan yang sebenarnya boleh dilakukan kapan saja. Namun bagi kebanyak orang, momen yang tepat untuk membaca surat Al Qur'an ini adalah awal bulan Ramadan dan ada juga yang menilai harus diamalkan dekat dengan akhir bulan Syawal.
Meskipun ada banyak macam pendapat tentang ini, para ahli secara umum setuju bahwa waktu yang terbaik untuk membaca Surat Al Fath adalah di awal bulan Ramadan.
Hal ini karena di bulan Ramadan, waktu yang diberikan kepada hamba Allah untuk merenungkan hal-hal yang berarti lebih lama. Gaya hidup sehari-hari kita saat ini cenderung menjadi lebih sibuk dan kita punya waktu lebih banyak untuk beribadah, tidak hanya menyambut Ramadhan, tetapi juga menyebutkan ayat-ayat al Majid untuk mendapatkan pengampunan Allah. Oleh karena itu, momen sebelum Ramadan cocok untuk membaca Surat Al Fath.
Dalam Al Qur'an, Surat Al-Fath (kemenangan) merupakan surat ke-48 yang terdiri atas 29 ayat. Surat ini termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Jum'ah.
Surat ini memiliki keutamaan dan khasiat yang luar biasa. Dinamakan Al-Fath (kemenangan) diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًا
Innaa fatahnaa laka Fatham Mubiinaa
Artinya: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (QS Al-Fath Ayat 1)
Sebagian besar dari ayat-ayat surat ini menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam (SAW) dalam peran melawan kaum musyrikin Mekkah. Rasulullah sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surat ini.
Kegembiraan ini dinyatakan dalam Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari. "Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surat, yang surat itu benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang disinari matahari."
Maksud kemenangan dari kata "Fath" dalam ayat ini adalah penaklukan Mekkah. Riwayat lain menyebutkan bahwa Surah Al-Fath diturunkan pada satu tempat yang terletak antara Mekkah dan Madinah, setelah terjadi Perdamaian Hudaibiyyah.
Keutamaan dan Khasiat Surat Al Fath
1. Surat yang Disukai Rasulullah SAW
Al-Habib Muhammad bin 'Ali Khirid Al-Husaini at-Tarimi (wafat 960 H) menukil salah satu riwayat yang menyebutkan keutamaan membaca Surat Al-Fath di awal bulan Ramadhan. Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda: "Telah diturunkan kepadaku semalam akan satu surah yang surah tersebut lebih kusukai daripada segala apa yang terbit matahari atasnya (yakni dunia dan segala isinya), dan disukai agar ia dibaca pada awal malam bulan Ramadhan. Maka kalian bacakan dan ajarkanlah ia kepada anak-anak kalian, insya Allah mereka tidak akan ditimpa malapetaka."2. Dipelihara dari Marabahaya dan Diluaskan Rezeki
Syaikh Hussin Qadri Martapura dalam karyanya berjudul "Shilahul Mukmin" mengatakan, "Barangsiapa membaca Surat Al-Fath tiga kali pada malam permulaan bulan Ramadhan, insya Allah terpelihara ia di dalam setahun itu dari marabahaya dan diluaskanlah rezekinya."3. Dikumpulkan Bersama Orang-orang yang Mati Syahid
Dalam Kitab khawasul Qur'an disebutkan, "Apabila kita membaca Surat Fath secara rutin setiap hari, kelak akan dikumpulkan bersama orang-orang yang mati syahid, dan Allah membukakan pintu kebaikan/kegembiraan, baik urusan dunia maupun urusan akhirat."4. Mendapat Pahala Orang yang Berbaiat kepada Nabi
"Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Fath) , maka Allah akan mencatatnya seperti pahala orang yang berbaiat kepada Nabi di bawah pohon dan memegang teguh baiatnya itu, serta seperti pahala orang yang menyertai Nabi dalam hari Fathul Makkah. Barangsiapa yang membacanya, dan meletakkannya di bawah kepalanya, maka ia akan terlindungi dari pencuri. Dan barangsiapa yang menulisnya di dalam lembaran kertas, maka perkataannya akan didengar oleh orang-orang. Tiada yang terucap darinya, kecuali akan diterima dan dipercaya." (Tafsirul Burhan, Juz 7: 227)Wallahu A'lam
(wid)