5 Fakta Menarik tentang Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Hizbullah yang Dibunuh sebelum Menjabat

Kamis, 24 Oktober 2024 - 18:52 WIB
Hashem Safieddine, calon pemimpin Hizbullah yang tewas dibunuh sebelum menjabat. Foto IMLebanon
Beberapa minggu setelah diketahui kematian Hassan Nasrallah, sosok pemimpin Hizbullah yang dibunuh oleh Israel menggunakan serangan udara di Lebanon . Hashem Safieddine yaitu salah satu calon kandidat yang akan dijabat sebagai pemimpin Hizbullah selanjutnya mendapatkan takdir yang sama.

Hashem Safieddine adalah ulama syiah Lebanon yang menjadi kepala Dewan Eksekutif Hizbullah dari tahun 2001. Safieddine sendiri sering dikatakan sebagai “Si Nomor Dua” dalam Hizbullah dikarenakan kedudukan beliau dalam kelompok tersebut.

Maka dari itu, fakta menarik apa saja yang dimiliki oleh Hashem Safieddine yang menjadikan beliau “Si Nomor Dua” dalam Hizbullah ?

5 Fakta Menarik tentang Hashem Safieddine

1. Sepupu dari Hassan Nasrallah

Hashem Safieddine adalah Sepupu pertama dari Hassan Nasrallah. Safieddine lahir di tahun 1964, 4 tahun lebih muda dibandingkan Nasrallah.

Berbeda dengan saudaranya Nasrallah yang pada masa mudanya, mendalami masalah perpolitikan dan gerakan sosial. Saffiedine fokus belajar dalam bidang teknologi.

Persamaan dalam jenjang edukasi mereka terletak pada dimana mereka menempuh edukasi di tempat yang sama yaitu Najaf, Irak dan meneruskan di Qom, Iran.

Hal ini dikarenakan sebelum pengusiran syiah di Irak, Najaf adalah kota Irak yang memiliki signifikansi terhadap pembentukan fondasi teologi dan ideologi syiah bagi Safieddine dan Nasrallah.

Walaupun Safieddine sendiri adalah sepupu dari Hassan Nasrallah, beliau tidak memiliki kharisma yang seimbang dengan Nasrallah.

Oleh karena itu, kedua sosok memiliki kontras dimana Hassan Nasrallah adalah muka dari hizbullah sendiri dan Hashem Safieddine adalah sosok penting Hizbullah dalam menata struktur organisasi dalam rencana strategi dari ekonomi, hubungan antar organisasi/negara , hingga militer.

2. Ikatan Erat dengan Iran

Safieddine juga memiliki hubungan dengan negara Iran yang dapat dibilang erat. Hal ini dikarenakan banyak keluarga dari Safieddine memiliki hubungan dengan Iran sendiri dari militer dan relasi.

saudara laki-laki Safieddine yaitu Abdullah Safieddine adalah salah satu representative hizbullah untuk Iran di teheran.

Peran yang dijalankan oleh Abdullah menjadi hal yang penting dalam hubungan hizbullah dengan Iran dalam memberikan dana, senjata, atau bantuan lain yang dibutuhkan oleh hizbullah.

Selain saudara laki laki Safieddine yang menjadi relasi bagi Hizbullah dengan Iran. Anak laki-laki beliau juga menikah dengan putri bungsu perwira militer Iran.

Reza Hashem Safieddine adalah anak laki-laki Safiddine dimana Reza menikah dengan putri bungsu perwira militer Iran Qasem Soleimani.

Qasem sendiri adalah perwira militer dari Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) dimana beliau mulai bekerja sejak 1998 sebelum pembunuhan beliau oleh Amerika di 2020.

Dari kedua relatif milik Safieddine memberikan dampak ikatan antara Hizbullah dengan Iran yang erat.

3. Menjadi Incaran Amerika dalam Daftar Specially Designated Global Terrorist

Pada tahun 2017, Safieddine telah dikategorikan sebagai teroris bagi negara Amerika Serikat. hal ini dapat dilihat pada catatan media milik Departemen Luar Negeri AS.

Catatan tersebut menunjukan dibawah perintah eksekutif 13224. Safieddine di kategorikan sebagai Specially Designated Global Terrorist (SDGT).

Beliau diduga sebagai orang asing yang menimbulkan tindakan teror yang serius dimana tindakan tersebut mengancam keamanan Amerika Serikat.

Akibat dari keputusan yang diberikan, Aset yang dimiliki Safieddine di luar negaranya terutama di Arab dibekukan dan pentransferan asetnya melalui sektor finansial arab dilarang.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah.

(HR. Muslim No. 1835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More