4 Pendapat tentang Masa Salaf yang Memiliki Otoritas setelah Nabi Muhammad SAW

Minggu, 27 Oktober 2024 - 10:23 WIB
Akan tetapi kaum Umawi di Maghrib dan Andalusia terlebih dahulu dari yang lain-lain telah melakukan tarbi', hanya saja khalifah yang keempat bukannya 'Ali, melainkan Mu'awiyah.

Kemudian Khalifah 'Umar ibn 'Abd 'al-'Aziz dari Bani Umayyah meneruskan usaha Khalifah Marwan ibn 'Abd al-Malik sebelumnya untuk menyatukan umat dengan mengakomodasi kaum Syiah dan merehabilitasi 'Ali, dan menyebut 'Ali dalam tarbi' di khotbah-khotbah, serta mengakhiri kebiasaan saling melaknat dalam khotbah-khotbah tersebut.

Maka sejak itu tumbuh kebiasaan pada umat Islam untuk menyebut al-Khulafa al-Rasyidin yang empat, dan kelak kemudian hari masjid-masjid pun dihiasi dengan nama para khalifah yang empat itu. (Lihat Ibn Taymiyyah, Minhaj al-Sunnah, 4 jilid [Riyadl: Maktabat al-Riyadl al-Haditsah, tanpa tahun], jil. 2, hh. 187-8).



(2) Bani Umayyah atau kaum Umawi sendiri, dalam masa-masa awalnya, mengakui hanya masa-masa Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman, tanpa 'Ali, sebagai masa salaf yang berkewenangan dan otoritatif.

(3) Sedangkan kaum Khawarij, yaitu kelanjutan dari sebagian kelompok pendukung 'Ali --yang mereka itu menunjukkan gelagat persetujuan atas pembunuhan 'Utsman tapi kemudian kecewa dengan 'Ali dan membunuhnya-- hanya mengakui masa-masa Abu Bakar dan 'Umar saja yang berwenang dan otoritatif, sehingga boleh disebut sebagai masa salaf.

(4) Kemudian terdapat kaum Rafidlah dari kalangan Syi'ah yang menolak keabsahan masa-masa kekhalifahan pertama itu kecuali masa 'Ali.

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ الۡحَيٰوةَ الدُّنۡيَا وَ زِيۡنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيۡهِمۡ اَعۡمَالَهُمۡ فِيۡهَا وَهُمۡ فِيۡهَا لَا يُبۡخَسُوۡنَ‏ (١٥) اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَـيۡسَ لَهُمۡ فِىۡ الۡاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ‌ ‌ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوۡا فِيۡهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (١٦)
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Hud Ayat 15-16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More