Begini Cara Ulama Salaf Menyikapi Istri yang Durhaka
loading...
A
A
A
Salah satu ujian bagi para suami adalah ketika mereka memiliki istri durhaka yang memiliki perangai buruk. Namun, bagi para salafus saleh (ulama terdahulu), mereka punya cara sendiri dalam menyikapinya.
Salah satu akhlak salafus saleh yang patut ditiru adalah kesabaran mereka menghadapi gangguan istri mereka. Para Salaf memandang bahwa semua gangguan, pelanggaran dan keburukan akhlak istri-istri mereka adalah gambaran buruknya mu'amalah mereka dengan Allah. Setiap mereka durhaka kepada Allah, maka mereka akan didurhakai oleh istri, inilah anggapan kebanyakan dari salaf.
Namun, meskipun istri durhaka, mereka tetap memberikan hak-hak seorang istri dengan sempurna karena ingin mengamalkan hadis: "Laksanakanlah amanah kepada orang yang memberimu amanah, dan janganlah kamu berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu".
Ka'ab Al-Akhbar mengatakan: "Barangsiapa yang sabar atas kedurhakaan istrinya maka dia akan diberi pahala seperti pahalanya Nabi Ayyub 'alaihissalam."
Imam Hasan Al-Basri berkata: "Empat hal termasuk celaka yaitu, banyak keluarga, harta yang sedikit, tetangga yang jelek dan istri yang khianat."
Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Lima hal yang dapat menyenangkan seseorang yaitu, istri yang salehah, anaknya berbakti, saudaranya adalah orang yang bertakwa, tetangganya adalah orang yang saleh, dan rezekinya diperoleh di lingkungannya."
Ahmad bin Harb berkata: "Jika berkumpul 6 sifat pada diri wanita, maka sempurnalah kesalehannya, yaitu:
1) Menjaga sholat 5 waktu.
2) Taat pada suami.
3) Ridho kepada Tuhannya.
4) Menjaga lisan dari ghibah dan mengadu domba.
5) Zuhud terhadapat dunia.
6) Sabar ketika mendapatkan musibah."
Abdullah bin Mubarok berkata: "Dan dari fitnah wanita yang diperingatkan oleh Nabi Muhammad adalah wanita yang dapat merusak tali silaturrahmi suaminya, dan memaksa mereka untuk mencari tambahan pekerjaan untuk memuaskan syahwat sang istri."
Abdullah bin Umar berkata: "Tanda-tanda istri ahli neraka adalah dia akan tersenyum di depan suaminya dan berkhianat di belakangnya."
Dikisahkan, Abu Muthi' Al-Balkhi mengadu kepada Ayyub bin Kholaf tentang buruknya perangai istrinya dan beliau berkata: "Barangsiapa yang tidak sabar menghadapi istri yang durhaka bagaimana ia bisa meminta derajat yang tinggi di sisi Allah."
Dan begitulah para salaf, banyak dari mereka mendapatkan maqom (derajat) yang tinggi di sisi Allah disebabkan kesabaran menghadapi istri mereka. Mereka tidak menceraikan istri-istri mereka yang durhaka dikhawatirkan mereka (istri) tidak mendapatkan suami yang penyabar, sehingga suami tersebut tidak ridho kepada mereka, dan hanya ridho suamilah yang dapat mengantarkan mereka ke surganya Allah seperti pada hadis berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيما امرأة ماتت وزوجها عنها راض دخلت الجنة »
(رواه إبن ماجه والترمذي)
"Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga".
(HR Ibnu Majah, Dihasankan oleh Imam at-Tirmidzi)
Ciri-ciri Istri Salehah
Imam Hatim Al-Ashom mengemukakan lima ciri-ciri istri salehah, yaitu:
1. Pikirannya selalu takut kepada Allah.
2. Kekayaanya adalah qona'ah terhadap pemberian Allah.
3. Perhiasannya adalah dermawan dengan apa yang dia miliki.
4. Ibadahnya adalah pengabdiannya kepada suaminya.
5. Dan keinginannya adalah selalu siap menghadapi kematian.
Referensi:
Kitab Tanbihul Mughtarrin karya Imam Asy-Sya'roni
Salah satu akhlak salafus saleh yang patut ditiru adalah kesabaran mereka menghadapi gangguan istri mereka. Para Salaf memandang bahwa semua gangguan, pelanggaran dan keburukan akhlak istri-istri mereka adalah gambaran buruknya mu'amalah mereka dengan Allah. Setiap mereka durhaka kepada Allah, maka mereka akan didurhakai oleh istri, inilah anggapan kebanyakan dari salaf.
Namun, meskipun istri durhaka, mereka tetap memberikan hak-hak seorang istri dengan sempurna karena ingin mengamalkan hadis: "Laksanakanlah amanah kepada orang yang memberimu amanah, dan janganlah kamu berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu".
Ka'ab Al-Akhbar mengatakan: "Barangsiapa yang sabar atas kedurhakaan istrinya maka dia akan diberi pahala seperti pahalanya Nabi Ayyub 'alaihissalam."
Imam Hasan Al-Basri berkata: "Empat hal termasuk celaka yaitu, banyak keluarga, harta yang sedikit, tetangga yang jelek dan istri yang khianat."
Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Lima hal yang dapat menyenangkan seseorang yaitu, istri yang salehah, anaknya berbakti, saudaranya adalah orang yang bertakwa, tetangganya adalah orang yang saleh, dan rezekinya diperoleh di lingkungannya."
Ahmad bin Harb berkata: "Jika berkumpul 6 sifat pada diri wanita, maka sempurnalah kesalehannya, yaitu:
1) Menjaga sholat 5 waktu.
2) Taat pada suami.
3) Ridho kepada Tuhannya.
4) Menjaga lisan dari ghibah dan mengadu domba.
5) Zuhud terhadapat dunia.
6) Sabar ketika mendapatkan musibah."
Abdullah bin Mubarok berkata: "Dan dari fitnah wanita yang diperingatkan oleh Nabi Muhammad adalah wanita yang dapat merusak tali silaturrahmi suaminya, dan memaksa mereka untuk mencari tambahan pekerjaan untuk memuaskan syahwat sang istri."
Abdullah bin Umar berkata: "Tanda-tanda istri ahli neraka adalah dia akan tersenyum di depan suaminya dan berkhianat di belakangnya."
Dikisahkan, Abu Muthi' Al-Balkhi mengadu kepada Ayyub bin Kholaf tentang buruknya perangai istrinya dan beliau berkata: "Barangsiapa yang tidak sabar menghadapi istri yang durhaka bagaimana ia bisa meminta derajat yang tinggi di sisi Allah."
Dan begitulah para salaf, banyak dari mereka mendapatkan maqom (derajat) yang tinggi di sisi Allah disebabkan kesabaran menghadapi istri mereka. Mereka tidak menceraikan istri-istri mereka yang durhaka dikhawatirkan mereka (istri) tidak mendapatkan suami yang penyabar, sehingga suami tersebut tidak ridho kepada mereka, dan hanya ridho suamilah yang dapat mengantarkan mereka ke surganya Allah seperti pada hadis berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيما امرأة ماتت وزوجها عنها راض دخلت الجنة »
(رواه إبن ماجه والترمذي)
"Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga".
(HR Ibnu Majah, Dihasankan oleh Imam at-Tirmidzi)
Ciri-ciri Istri Salehah
Imam Hatim Al-Ashom mengemukakan lima ciri-ciri istri salehah, yaitu:
1. Pikirannya selalu takut kepada Allah.
2. Kekayaanya adalah qona'ah terhadap pemberian Allah.
3. Perhiasannya adalah dermawan dengan apa yang dia miliki.
4. Ibadahnya adalah pengabdiannya kepada suaminya.
5. Dan keinginannya adalah selalu siap menghadapi kematian.
Referensi:
Kitab Tanbihul Mughtarrin karya Imam Asy-Sya'roni
(rhs)