6 Keutamaan Surat An-Nisa, Salah Satunya Menjauhkan dari Kezaliman

Senin, 16 Desember 2024 - 13:45 WIB
Surah An-Nisa juga memiliki keutamaan tersendiri bagi siapa saja yang membaca surat ini. Ilustrasi: AI
Surat An-Nisa merupakan surah keempat di dalam kitab suci Al-Qur'an yang terdiri dari 176 ayat. Seperti namanya, surah ini memiliki fokus pembahasan yang berkisar pada perempuan .

Surah An-Nisa juga memiliki keutamaan tersendiri bagi siapa saja yang membaca surat terpanjang kedua dalam Al-Qur'an ini. Dari mulai menjauhkan kejahatan hingga membuat Rasulullah SAW menangis.

Berikut ini keutamaan Surat An-Nisa:



1. Menjauhkan dari kezaliman

Keutamaan Surah An-Nisa yang pertama adalah dapat dijadikan doa bagi Muslimin agar terhindar dari segala kejahatan dan bentuk kezaliman.

Caranya adalah dengan membacanya secara rutin khusus pada ayat ke-75. Melalui ayat tersebut, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَما لَكُمْ لَا تُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجالِ وَالنِّساءِ وَالْوِلْدانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنا أَخْرِجْنا مِنْ هذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُها وَاجْعَلْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيراً)


"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdoa: 'Ya Tuhan kami berikanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang zalim penduduknya, dan berilah kami perlindungan dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari siang Kau." (QS An-Nisa: 75)

2. Menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi

Selain mencegah kezaliman, Surah An-Nisa juga dapat menghapuskan kejelekan. Sebabnya adalah suatu hari pasca-Perang Uhud, kaum Muslimin sempat terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik. Maka Allah Ta'ala lantas menurunkan ayat ke-88 An-Nisa yang berbunyi:



فَمَا لَكُمْ فِى الْمُنٰفِقِيْنَ فِئَتَيْنِ وَاللّٰهُ اَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوْا ۗ اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَهْدُوْا مَنْ اَضَلَّ اللّٰهُ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا


"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya." (QS An-Nisa: 88)

Dalam satu riwayat hadis disebutkan bahwa makna dan tafsir dari ayat tersebut adalah Surah An-Nisa Ayat 88 tidak hanya sebagai pengingat bagi kaum Muslimin saat itu, tetapi juga dapat menjadi pelipur lara hingga menghapus kejelekan. Salah seorang sahabat yakni Zaid Radhiyallahu anhu berkata:

"Ayat ini menjadi pelipur lara. Ayat ini juga dapat menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi." (Hadis Jami' At-Tirmidzi Nomor 2954. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih)

3. Surat yang dibaca Nabi Muhammad ketika salat malam

Menurut sebuah riwayat, Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah salat diketahui pernah membaca Surah An-Nisa’. Hal ini sebagaimana hadis berikut ini:



"Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Hamzah bekas budak Al Anshari dari seorang laki-laki dari Bani 'Absi dari Hudzaifah bahwa dia melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam salat malam. Lalu dalam salatnya itu, beliau membaca Surah Al Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al Maidah, atau Al An'am." (Hadis Sunan Abu Dawud Nomor 740)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More