5 Sebab Kenapa Manusia Berpenyakit Hasad dan Irihati

Selasa, 01 September 2020 - 15:07 WIB
Sesungguhnya yang paling runyam juga adalah kegagalan manusia menangkap kuasa Allah dalam hidupnya. Bahwa semua orang itu rezeki dan qadarnya (bahagian/takdir) telah ditentukan oleh Yang Maha Mencipta, Allah Ta'ala. Dan karenanya ketika Allah memberikan sesuatu yang kita anggap kelebihan pada orang lain, sejatinya Allah juga menberikan kelebihan pada diri kita dalam hal dan bentuk yang lain.

Orang terkadang diberikan kelebihan dengan uang. Tapi jangan lupa kemiskinan pada orang lain itu merupakan kelebihan bagi dirinya. Sebab dengan kemiskinan itu dia akan melakukan kebajikan yang belum tentu si kaya mampu atau mau melakukannya.

Siapakah yang membersihkan jalan? Siapakah yang membuang sampah? Siapakah yang ronda di saat si kaya tertidur lelap? Maka sesungguhnya tidak ada alasan untuk irihati, apalagi hasad atau dengki. Kalau saja manusia sadar diri, dan sadar akan kenikmatan yang Allah berikan pada kita, serta mensyukuri apa yang ada, pastinya semua akan merasa puas dan bahagia.

Hasad atau dengki menghabiskan kebaikan-kebaikan bagaikan api yang melahap kayu bakar. Api itu panas dan memanaskan lingkungan sekitarnya. Persis hasad itu panas dan menjadikan dia yang berpenyakit hasad gerah, takkan merasakan ketenangan hidup. (Baca Juga: Inilah Penyakit Hati yang Memporak-porandakan Amal)

"Qul-a’uudzu bi Rabbil falaq.....wa min syarri haasidin idza hasada". Amin!

( )

New York, 31 September 2020
(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوۡا مَا بَقِىَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٢٧٨) فَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلُوۡا فَاۡذَنُوۡا بِحَرۡبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ۚ وَاِنۡ تُبۡتُمۡ فَلَـكُمۡ رُءُوۡسُ اَمۡوَالِكُمۡ‌ۚ لَا تَظۡلِمُوۡنَ وَلَا تُظۡلَمُوۡنَ (٢٧٩)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan).

(QS. Al-Baqarah Ayat 278-279)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More