Pidato Pelantikan Umar bin Khattab yang Menggetarkan

Selasa, 08 September 2020 - 13:28 WIB
Malam itu Umar cukup lelah memikirkan semua ini. Paginya ia menemui orang-orang di Masjid. Mereka menyambutnya sudah siap akan membaiatnya, kesiapan yang membuat gejolak hatinya terasa lebih tenteram. Apabila waktu zuhur sudah tiba dan orang sudah berdatangan akan melaksanakan salat, Umar menaiki mimbar, tangga demi tangga yang biasa dipakai oleh Khalifah Abu Bakar.

Sesudah mengucapkan hamdalah dan salawat kepada Nabi, dan setelah menyebut tentang Abu Bakar serta jasanya, ia berkata:




"Saudara-saudara! Saya hanya salah seorang dari kalian. Kalau tidak karena segan menolak tawaran Khalifah Rasulullah saya pun akan enggan memikul tanggung jawab ini."

Haekal menulis, Umar bin Khattab mengucapkan kata-kata itu dengan rasa haru, dengan rendah hati dan sangat berhati-hati — yang dinilai orang sebagai pertanda tepatnya firasat Abu Bakar — dengan pandangan yang jauh dalam mencalonkan penggantinya.

Mereka memuji sikap Umar itu, lebih-lebih setelah mereka melihatnya menengadah ke atas sambil berkata: "Allahumma ya Allah, aku ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku! Allahumma ya Allah, saya sangat lemah, maka berilah saya kekuatan! Allahumma ya Allah, aku ini kikir, jadikanlah aku orang dermawan bermurah hati!"

Umar berhenti sejenak, menunggu orang lebih tenang lagi. Kemudian sambungnya: "Allah telah menguji kalian dengan saya, dan menguji saya dengan kalian. Sepeninggal sahabatku, sekarang saya yang berada di tengah-tengah kalian. Tak ada persoalan kalian yang harus saya hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain saya, dan tak ada yang tak hadir di sini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat baik akan saya balas dengan kebaikan, tetapi kalau melakukan kejahatan terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka."

Selesai berpidato Umar turun dari mimbar lalu mengimami salat. Selesai salat ia menoleh kepada mereka dan mengumumkan mobilisasi ke Irak dengan Musanna. Disebutkan juga wasiat Khalifah Abu Bakar mengenai hal ini.

Mendengar seruan Khalifah, mereka berpandang-pandangan satu sama lain tetapi tak ada yang menyambut seruan itu, seolah mereka teringat apa yang telah menimpa saudara-saudara mereka di Syam. Mereka tak ingin yang demikian akan terulang menimpa mereka lagi.

Bukankah Abu Bakar sudah mengajak mereka untuk menyerbu Syam, tetapi mereka masih maju mundur, lalu ketika itu Umar berteriak kepada mereka: "Kaum Muslimin sekalian, mengapa kalian tidak menjawab seruan Khalifah yang mengajak kalian untuk hal-hal yang akan menghidupkan iman kalian?"

Kemudian baru mereka mau memenuhi seruan itu, dan mereka pun berangkat untuk menghadapi Heraklius dan pasukannya. Termasuk di antara mereka Abu Ubaidah bin Jarrah, Amr bin As, Yazid bin Abi Sufyan dan beberapa orang sahabat, diikuti oleh para amir dan para pahlawan dari segenap penjuru Semenanjung.

Dalam berhadapan dengan pihak Romawi, mereka tak dapat mengalahkan. Juga Khalid bin Walid setelah membuat pihak Persia porak poranda dengan serangkaian kemenangannya di Irak, telah diperbantukan kepada mereka.

Akan lebih baikkah nasib mereka jika seruan Umar itu mereka penuhi dan mereka berangkat bersama Musanna?

Musanna bin Harisah memang seorang jenderal besar yang tak disangsikan lagi, tetapi dia bukan dari Quraisy dan tidak pula termasuk sahabat Rasulullah. Dia dari kabilah Banu Bakar bin Wa'il.

Di samping itu, tatkala Khalid meninggalkan Irak ke Syam, Musanna menarik pasukannya dari pinggiran Irak ke Hirah, kemudian datang ke Madinah meminta bala bantuan dari Khalifah. Ini menunjukkan bahwa posisinya terhadap Persia tak dapat disalahkan, sebab nama Persia bagi orang Arab ketika itu sangat mengerikan.

Ada sebagian yang menduga bahwa Khalid dapat mengalahkan Persia karena pada mulanya mereka menganggap Khalid enteng, sehingga tidak menghadapinya dengan kekuatan yang akan dapat memukulnya mundur. Kalau memang sudah demikian kenyataannya, untuk apa mereka berperang yang mungkin hanya akan membawa bencana kepada mereka?

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ‌ ‌ۚ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً‌ ‌ ۚ اِنَّكَ سَمِيۡعُ الدُّعَآءِ
Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.

(QS. Ali 'Imran Ayat 38)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More