Memandang Rasulullah Sebagai Manusia Biasa, Itu Pandangan Jahiliyah

Selasa, 27 Oktober 2020 - 10:10 WIB
Secara lahiriyah memang manusia biasa, namun Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam memiliki keistimewaan yang tak dimiliki manusia mana pun di dunia. Foto/dok SINDOnews
Ustaz Miftah el-Banjary

Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an

Ulama besar Makkah, As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Malik i dalam Kitab "Mafahim an Tusahhah" menyatakan:

فَهُمْ بَشَرٌ مِنْ جِنْسِ الْبَشَرِ وَلَكِنّهُمْ مُتَمَيِّزُونَ عَنْهُمْ بِمَا لاَ يلحقهم به احد. ومن هنا كانت ملاحظة البشرية العادية المجردة فيهم دون غيرها هي نظرة جاهلية شركية. وفي القران شواهد كثيرة على ذلك

"Mereka para Nabi adalah manusia artinya dari jenis manusia (bukan Malaikat bukan Tuhan). Akan tetapi berbeda dengan manusia, sebab keistimewaan yang tak seorang manusia pun menyerupai." (Baca Juga: Nabi Muhammad Bukan Manusia Biasa! Beliau Penghulu Alam Semesta)



Oleh karenanya, memandang para Nabi sebagai manusia biasa dengan mengesampingkan sisi kekhususannya adalah pandangan jahiliyah musyrik. Ada banyak bukti dalam Al-Qur'an :

1. Kaum Nabi Nuh merendahkan Nabi Nuh dengan menyebutnya sebagai "manusia biasa" (Surah Hud: 27):

فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمْ عَلَيْنَا مِن فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ. هود : ٢٧

2. Kaum Nabi Musa dan Nabi Harun (Surah Al-Mu'minun: 47):

فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ. المؤمنون : ٤٧

3. Kaum Tsamud menghina Nabi Shalih dengan menyebutnya sebagai "manusia biasa" (Surah As-Syu'ara: 154):

مَا أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا فَأْتِ بِآيَةٍ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

4. Ashabul Aikah mengumpat Nabi Syuaib dengan menyebutnya sebagai "manusia biasa" (Surah As-Syu'ara: 147)

وَمَا أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ. لشعراء : ١٨٦

5. Kaum musyrikin menghina Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم karena Nabi makan dan berjalan di pasar sebagaimana manusia biasa. (Surah Al-Furqon: 7):

وَقَالُوا مَالِ هَٰذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا. الفرقان : ٧

As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengatakan: " Muhammad itu adalah manusia, namun bukan seperti manusia biasa lainnya, karena Ia bagaikan batu mulia merah Rubi (merah delima) dibanding sembarang batu lainnya."

( )

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم juga menyatakan bahwa Beliau adalah penghulu anak Adam. Beliau bersabda:
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Manusia yang paling dibenci Allah adalah yang keras kepala dan suka membantah.

(HR. Bukhari No. 6651)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More