Syafaat dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya

Minggu, 01 November 2020 - 16:50 WIB
Syafaat bisa diartikan sebagai rekomendasi. Syafaat ada dua macam, ada syafaat yang khusus diberikan untuk Rasulullah saja dan syafaat yang umum. Foto ilustrasi/ist
Syafaat secara harfiah berarti pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang mengharapkan pertolongannya, atau usaha dalam memberikan suatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan suatu mudharat bagi orang lain.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala :

مَّن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً حَسَنَةً يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٌ مِّنْهَا ۖ وَمَن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَّهُۥ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ مُّقِيتًا

"Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) daripadanya. Dan barangsiapa yang memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) daripadanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS An Nisaa [4]:85)

(Baca juga : Juwairiyah binti Harits, Pembawa Berkah Kaumnya ke Dalam Cahaya Islam )



Istilah syafaat sendiri terkenal di kalangan ahli kalam . Dalam kalam, syafaat berarti pertolongan yang diberikan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya di hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah Ta'ala. Syafaat itu hanya akan berhasil apabila Allah Ta'ala memberikannya akan mengizinkannya.

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Hammad bin Zaid, dari Amr bin Dinar, dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ بِالشَّفَاعَةِ كَأَنَّهُمُ الثَّعَارِيرُ، قُلْتُ : مَا الثَّعَارِيرُ؟ قَالَ : الضَّغَابِيسُ، وَكَانَ قَدْ سَقَطَ فَمُهُ

“Akan keluar dari api neraka dengan syafaat, seakan-akan mereka itu tsa’arir. Lalu aku berkata: ‘Apa itu tsa’arir wahai Rasulullah?’ Kata Rasulullah: ‘Mentimun kecil.’ Dan adalah mulutnya telah gugur (karena dibakar oleh api neraka)”

(Baca juga : Menjadi Bidadari di Dunia )

Hadis ini, menurut penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrussalam Lc, pendiri jaringan komunikasi dakwah ini, menunjukkan penetapan akan adanya syafaat. Syafa’at secara bahasa artinya rekomendasi. Dan syafa’at artinya rekomendasi agar seorang keluar dari api neraka atau agar seseorang masuk ke dalam surga.

Syafaat itu ada dua macam, ada syafaat yang khusus diberikan untuk Rasulullah saja dan syafaat yang umum. Berikut uraian penjelasannya dari ustadz alumni Universitas Islam Madinah ini:

(Baca juga : Zainab binti Jahsy, Istri Mandiri yang Rajin Sedekah )

1. Syafaat Khusus untuk Rasulullah

Syafaat ini ada tiga macam

- Syafaat pertama yakni syafaat Rasulullah untuk pamannya Abu Thalib yang merupakan ayahnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu. Dimana Abu Thalib meninggal di atas kekafiran. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta kepada Allah supaya diringankan adzabnya. Maka Abu Thalib pun diringankan oleh Allah yaitu dengan cara diberikan sendal dari api neraka lalu otaknya mendidih gara-gara itu.

(Baca juga : Menteri Erick Sidak Terkait Padamnya Listrik Jakarta )

- Syafaat yang kedua yaitu syafaat Rasulullah untuk penduduk surga agar masuk ke dalam surga. Sebagaimana ditunjukkan dalam hadis lain, dimana Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأَقُولُ مُحَمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ‌ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡ‌ؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ اِنۡ نَّسِيۡنَاۤ اَوۡ اَخۡطَاۡنَا ‌ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَاۤ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ‌‌ۚرَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ‌ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا وَاغۡفِرۡ لَنَا وَارۡحَمۡنَا ۚ اَنۡتَ مَوۡلٰٮنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya. Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

(QS. Al-Baqarah Ayat 286)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More