Ini Salah Satu Kemaksiatan Hati yang Sangat Berbahaya
Senin, 11 Mei 2020 - 03:30 WIB
قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Shad: 76)
Atas dasar itulah kita diperingatkan untuk tidak melakukan kesombongan dan melakukan penghinaan terhadap orang lain; sehingga Rasulullah saw bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan.” (Muttafaq 'Alaih dari Abdullah bin Amr, al-Lu'lu' wal-Marjan)
Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, “Kemegahan adalah kain-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, dan barangsiapa yang merebutnya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya.” (HR Muslim dalam al-Iman, dari Ibn Mas'ud (147).
Selain dari hadits-hadits tersebut, al-Qur’an dalam berbagai ayatnya mencela orang yang melakukan kesombongan, dan menjelaskan bahwa kesombongan mencegah banyak orang untuk beriman kepada Rasulullah saw, sekaligus menjerumuskan diri mereka ke neraka Jahanam:
فَٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ
“Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu (QS an-Nahl: 29)
إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْتَكْبِرِينَ
“… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS an-Nahl: 23)
ؕ كَذٰلِكَ يَطۡبَعُ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ قَلۡبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
“… Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (QS Ghafir: 35)
سَأَصْرِفُ عَنْ ءَايَٰتِىَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا وَإِن يَرَوْا۟ سَبِيلَ ٱلرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِن يَرَوْا۟ سَبِيلَ ٱلْغَىِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَكَانُوا۟ عَنْهَا غَٰفِلِينَ
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku…” (QS al-A’raf: 146)
Selain iblis, Raja Namrudz di masa tugas Nabi Ibrahim atau Firaun di zaman dakwah Nabi Musa Alaihima as-salam (As) ada dua di antara banyak orang sombong yang tercatat dalam Kitab Suci. (Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud yang Sombong
Keduanya adalah contoh manusia angkuh di zamannya masing-masing. Mereka adalah ikon manusia terangkuh sepanjang sejarah kehidupan yang ada. Khusus nama yang disebut terakhir, sederet “prestasi” menjadi pengesah sematannya sebagai manusia paling sombong di dunia. ( )
"Aku adalah Tuhan kalian Yang Mahatinggi," demikian deklarasi lancang Firaun saat didakwahi oleh Nabi Musa .
Allah berfirman: “Dan katakanlah (kepada Firaun): Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya? Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: Akulah Tuhanmu yang paling tinggi. Maka Allah mengazabnya dengan azab di Akhirat dan azab di dunia. (QS. An-Naziat [79]: 18-25).
Ibarat wadah iman berisi air, sombong adalah minyak yang tak bisa mencampurinya. Nabi menegaskan, tidak masuk surga orang yang di hatinya terdapat bibit keangkuhan meski sebessar biji sawi.
Dari Abdullah Bin Mas’ud radhiayallahu’anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Shad: 76)
Atas dasar itulah kita diperingatkan untuk tidak melakukan kesombongan dan melakukan penghinaan terhadap orang lain; sehingga Rasulullah saw bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan.” (Muttafaq 'Alaih dari Abdullah bin Amr, al-Lu'lu' wal-Marjan)
Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, “Kemegahan adalah kain-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, dan barangsiapa yang merebutnya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya.” (HR Muslim dalam al-Iman, dari Ibn Mas'ud (147).
Selain dari hadits-hadits tersebut, al-Qur’an dalam berbagai ayatnya mencela orang yang melakukan kesombongan, dan menjelaskan bahwa kesombongan mencegah banyak orang untuk beriman kepada Rasulullah saw, sekaligus menjerumuskan diri mereka ke neraka Jahanam:
فَٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ
“Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu (QS an-Nahl: 29)
إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْتَكْبِرِينَ
“… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS an-Nahl: 23)
ؕ كَذٰلِكَ يَطۡبَعُ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ قَلۡبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
“… Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (QS Ghafir: 35)
سَأَصْرِفُ عَنْ ءَايَٰتِىَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا وَإِن يَرَوْا۟ سَبِيلَ ٱلرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِن يَرَوْا۟ سَبِيلَ ٱلْغَىِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَكَانُوا۟ عَنْهَا غَٰفِلِينَ
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku…” (QS al-A’raf: 146)
Selain iblis, Raja Namrudz di masa tugas Nabi Ibrahim atau Firaun di zaman dakwah Nabi Musa Alaihima as-salam (As) ada dua di antara banyak orang sombong yang tercatat dalam Kitab Suci. (Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud yang Sombong
Keduanya adalah contoh manusia angkuh di zamannya masing-masing. Mereka adalah ikon manusia terangkuh sepanjang sejarah kehidupan yang ada. Khusus nama yang disebut terakhir, sederet “prestasi” menjadi pengesah sematannya sebagai manusia paling sombong di dunia. ( )
"Aku adalah Tuhan kalian Yang Mahatinggi," demikian deklarasi lancang Firaun saat didakwahi oleh Nabi Musa .
Allah berfirman: “Dan katakanlah (kepada Firaun): Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya? Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: Akulah Tuhanmu yang paling tinggi. Maka Allah mengazabnya dengan azab di Akhirat dan azab di dunia. (QS. An-Naziat [79]: 18-25).
Ibarat wadah iman berisi air, sombong adalah minyak yang tak bisa mencampurinya. Nabi menegaskan, tidak masuk surga orang yang di hatinya terdapat bibit keangkuhan meski sebessar biji sawi.
Dari Abdullah Bin Mas’ud radhiayallahu’anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: