Mewaspadai Cita Rasa Dunia : Indah tapi Beracun

Jum'at, 20 November 2020 - 09:02 WIB
(HR. Thabrani).

Rasulullah SAW mewasiatkan umatnya tidak kemaruk dunia dan hendaklah berlaku zuhud terhadapnya. Jangan tamak jangan rakus. Sebab kecintaan pada dunia tidak akan ada batasnya. Manusia tamak dan rakus dunia tidak akan pernah mencapai puncak bahagia. Karena dia terus memburunya walaupun dengan ruhani yang tertatih-tatih.

Rasulullah bersabda :

"Zuhudlah pada dunia, Allah pasti akan mencintaimu dan zuhudlah (tidak berkeinginan) pada apa yang ada di tangan manusia, pasti manusia mencintaimu." (HR. Ibnu Majah).

(Baca juga : Penjualan Naik, Kerugian Indofarma Turun Jadi Rp18,8 Miliar )

Semakin banyak manusia yang mencinta dunia, gambaran kiamat semakin dekat. Dan manusia semakin jauh dari Allah. Mereka berlomba membidik dunia namun semakin menjaga jarak dari Allah.

Rasulullah SAW bersabda : "Hari kiamat semakin dekat. Dan tidaklah manusia kecuali semakin tamak pada dunia dan kepada Allah semakin jauh." (HR. Hakim).

Dunia itu indah dan sedap namun beracun sehingga banyak manusia yang tertipu oleh cita rasanya. Mereka yang tak memiliki filter ruhani yang baik akan semakin terangsang untuk senantiasa menikmatinya. Hingga akhirnya dia tersedak. Daya tahan ruhaninya menjadi lumpuh dan tumpul. Kepekaan batinnya lemah.

Fitnah dunia dalam realitanya sanggup menenggelamkan iman dan menjadikannya sosok manusia kufur. Tak sedikit orang yang awalnya begitu kokoh keislamannya berubah arah hidupnya, bahkan rela menjual akhiratnya demi kebahagiaan semu yang sementara.

(Baca juga : Polemik Kerumunan Massa Habib Rizieq, IPW Minta Polri Tidak Tebang Pilih )

Para salafuna ash-shalih pun sering khawatir dengan ujian dunia, mereka banyak memberi nasihat berharga agar manusia selamat dari tipu daya dunia.

Yahya bin Mu’adz rahimahullah berkata: ”Dunia adalah tempat kesibukan, sedangkan akhirat adalah tempat terjadinya hal-hal yang menakutkan. Dan senantiasa seorang hamba ada di antara kesibukan dan juga kegoncangan (hal-hal yang menakutkan) hingga datang kepadanya keputusan, ke surgakah ia atau ke neraka.” (Kitab Az-Zuhd).

Seorang shalih tentunya akan menjalani roda kehidupan dunia dengan hati-hati karena jerat-jeratnya luar biasa bisa menggoncangkan iman. Tidak terpukau dengan segala kemilaunya yang membutakan jiwa. Mengambil seperlunya dan memanfaatkan karunia serta nikmat-Nya untuk meraih kemulian akhirat. Dunia adalah bekal untuk mengumpulkan kebaikan.

Al-Hasan rahimahullah berkata: “Janganlah kalian sibuk dengan urusan dunia, karena dunia itu sangatlah menyibukkan. Tidaklah seseorang membukakan satu pintu kesibukan untuk dirinya, melainkan akan terbuka baginya sepuluh pintu kesibukan lainnya.” (ditulis dalam Hilyatul Auliya).

(Baca juga : Belum Pernah Tertangkap, Begal dengan Modus Tukar Tas di KRL Marak Lagi )

Sungguh sebuah musibah besar ketika seorang tidak mampu bersabar saat hidup di dunia dan menggadaikan kenikmatan hakiki demi sesuap nasi, demi mereguk kenikmatan ragawi atau sekedar untuk mendongkrak popularitas semu. Bersabar tidak terjebak dengan godaan dunia. Karena semakin kuat keimanan, ujian juga kian besar.

Dari Mush’ab bin ‘Umair, seorang tabi’in dari ayahnya, ia berkata :

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3790)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More