Nasihat Habib Umar Agar Istiqamah di Bulan Ramadhan
Selasa, 12 Mei 2020 - 03:20 WIB
Hari-hari puasa telah kita jalani dan lusa umat Islam akan memasuki 10 hari terakhir Ramadhan . Inilah momentum yang akan menentukan keberhasilan ibadah Ramadhan .
Pentingnya bagi kaum muslimin memahami kembali hakikat puasa. Manakala seorang mukmin memahami hakikat puasa niscaya ia akan istiqamah menjalankan amalan-amalan saleh di bulan Ramadhan . (Baca Juga: Anjuran Memperbanyak Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan)
Apa yang dimaksud dengan hakikat puasa ? Berikut pesan Ulama besar Yaman Al-Habib Umar bin Hafizh yang disiarkan akun IG @habibumar_indonesia, kemarin.
حقِّقُوا سرَّ الصيامِ بِذَوقِ عظمةِ الإله، وقَصدِ وجههِ تعالى في علاه، مؤمنينَ محتسبينَ، ومعنى محتسبينَ: لا غرضَ لكم إلا وجهُه الكريم ونيلُ ثوابِه الفخيم، وهو القائل ( كلُّ عملِ ابنِ آدمَ يضاعفُ له، الحسنةُ بعشرِ أمثالِها إلى سبعِ مائة ضعف إلا الصومُ فإنه لي ..) هل عرفت فإنه لي .. هذا سر الصوم، هذه حقيقة الصوم ( فإنه لي وأنا أجزي به).
Perbaikilah hakikat puasa kalian, dengan cara merasakan keagungan Allah Ta'ala, mengharap kemuliaan ridha-Nya, sebagai pribadi yang beriman, yang selalu instrospeksi diri. Maksud introspeksi diri ialah tidak berharap balasan apapun, melainkan ridha dan pahala Allah yang agung.
Allah Ta'ala berfirman: "Semua amalan manusia pasti akan dilipat-gandakan (pahalanya). Setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus lipat kebaikan. Kecuali puasa , maka ia adalah bagian-Ku."
Mengertikah Anda maksud dari firman-Nya, "Maka ia adalah bagian-Ku"? Di sinilah letak rahasia hakikat puasa yang sebenarnya. "Maka (puasa) itu adalah bagian-Ku, dan Aku (Allah) sendiri yang akan memberinya balasan." (Baca Juga: 3 Amalan yang Dicintai Allah di Bulan Ramadhan)
Lusa, Ramadhan tinggal sepertiga bulan atau 10 hari lagi. Saatnya kita introspeksi sejauh mana ibadah dan amal saleh yang sudah kita kerjakan. Jangan sampai Ramadha n berlalu kita termasuk orang-orang yang merugi.
"Sudah sampai mana derajat kita? Apakah kita termasuk golongan yang tertipu? Yaitu ketika melewati hari-hari pertama merasa malas untuk berdiri bersimpuh di hadapan Allah. Baik dalam salat malam, tarawih, dan witir berjamaah yang merupakan amalan khusus dan spesial di bulan Ramadhan . Istiqamalah atasnya dan teguhkanah," kata ulama yang juga pengasuh Darul Musthafa di Tarim Hadhramaut, Yaman. (Baca Juga: Merasa Berat untuk Tahajjud dan Puasa? Ini Penawarnya)
Pentingnya bagi kaum muslimin memahami kembali hakikat puasa. Manakala seorang mukmin memahami hakikat puasa niscaya ia akan istiqamah menjalankan amalan-amalan saleh di bulan Ramadhan . (Baca Juga: Anjuran Memperbanyak Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan)
Apa yang dimaksud dengan hakikat puasa ? Berikut pesan Ulama besar Yaman Al-Habib Umar bin Hafizh yang disiarkan akun IG @habibumar_indonesia, kemarin.
حقِّقُوا سرَّ الصيامِ بِذَوقِ عظمةِ الإله، وقَصدِ وجههِ تعالى في علاه، مؤمنينَ محتسبينَ، ومعنى محتسبينَ: لا غرضَ لكم إلا وجهُه الكريم ونيلُ ثوابِه الفخيم، وهو القائل ( كلُّ عملِ ابنِ آدمَ يضاعفُ له، الحسنةُ بعشرِ أمثالِها إلى سبعِ مائة ضعف إلا الصومُ فإنه لي ..) هل عرفت فإنه لي .. هذا سر الصوم، هذه حقيقة الصوم ( فإنه لي وأنا أجزي به).
Perbaikilah hakikat puasa kalian, dengan cara merasakan keagungan Allah Ta'ala, mengharap kemuliaan ridha-Nya, sebagai pribadi yang beriman, yang selalu instrospeksi diri. Maksud introspeksi diri ialah tidak berharap balasan apapun, melainkan ridha dan pahala Allah yang agung.
Allah Ta'ala berfirman: "Semua amalan manusia pasti akan dilipat-gandakan (pahalanya). Setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus lipat kebaikan. Kecuali puasa , maka ia adalah bagian-Ku."
Mengertikah Anda maksud dari firman-Nya, "Maka ia adalah bagian-Ku"? Di sinilah letak rahasia hakikat puasa yang sebenarnya. "Maka (puasa) itu adalah bagian-Ku, dan Aku (Allah) sendiri yang akan memberinya balasan." (Baca Juga: 3 Amalan yang Dicintai Allah di Bulan Ramadhan)
Lusa, Ramadhan tinggal sepertiga bulan atau 10 hari lagi. Saatnya kita introspeksi sejauh mana ibadah dan amal saleh yang sudah kita kerjakan. Jangan sampai Ramadha n berlalu kita termasuk orang-orang yang merugi.
"Sudah sampai mana derajat kita? Apakah kita termasuk golongan yang tertipu? Yaitu ketika melewati hari-hari pertama merasa malas untuk berdiri bersimpuh di hadapan Allah. Baik dalam salat malam, tarawih, dan witir berjamaah yang merupakan amalan khusus dan spesial di bulan Ramadhan . Istiqamalah atasnya dan teguhkanah," kata ulama yang juga pengasuh Darul Musthafa di Tarim Hadhramaut, Yaman. (Baca Juga: Merasa Berat untuk Tahajjud dan Puasa? Ini Penawarnya)
(rhs)