Khalifah Umar Pecat Khalid bin Walid demi Selamatkan Tauhid Umat

Rabu, 13 Mei 2020 - 16:32 WIB
Khalid berangkat dari Madinah untuk tugas ini pada awal bulan Muharram, dan seluruh kerajaan Parsi takluk di bawah kekuasaan ummat Islam pada akhir bulan Zulqaidah, tahun yang sama.

Jadi, dalam waktu kira-kira sebelas bulan sebuah kerajaan yang pada masa itu dianggap sebagai negara superpower kedua sesudah Romawi telah takluk kepada kaum Muslimin yang memperkenalkan dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Ketika salah seorang sahabatnya mengingatkan Khalid, bahwa besok akan masuk bulan Zulhijjah, maka Khalid merasakan kerinduan menusuk hatinya akan baitullah.

Khalid memutuskan, bahwa ia harus naik haji, maka ia segera memilih beberapa ekor kuda yang tercepat dan dengan iringan beberapa sahabatnya ia segera berderap pulang ke Makkah untuk mengejar waktu demi melaksanakan haji dengan meninggalkan daerah kerajaan Parsi yang baru saja ditaklukannya itu.

Ketika khalifah Abu Bakar mendapat laporan akan kemenangan Khalid yang gemilang ini ditambah pula oleh kecerobohan Khalid meningglkan medan sebelum sempat mengadakan pengamanan seperlunya, maka beliau menulis surat teguran kepada panglimanya yang gagah perkasa ini.

Khalifah menulis: "Disamping rasa syukurku kepada Allah SWT dan tanpa mengurangi rasa hormatku atas keteguhan iman dan kecintaanmu kepada Allah, aku wajib memperingatkan engkau, bahwa meninggalkan medan sebelum mengadakan pengamanan seperlunya bukanlah tindakan seorang panglima yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, kami perintahkan agar engkau pulang ke posmu secepat-cepatnya."

Sadar akan kesalahannya ini, Khalid segera melaksanakan perintah khalifah itu sesudah menyelesaikan ibadah hajinya dan melakukan tawaf wada'.

Ketika pasukan Islam di front Romawi Timur membutuhkan tambahan bantuan menghadapi tentara Romawi yang sangat canggih persenjataannya, maka khalifah Abubakar memanggil Khalid bin Walid agar pulang meninggalkan kursi dan pergi memperkuat front menghadapi Romawi ini.

Khalid kemudian mengambil kebijakan, sesudah disetujui Abubakar, langsung saja menuju ke Barat ke arah Jerusalam tanpa pulang dahulu ke Madinah. Untuk itu Khalid harus menaklukkan negeri-negeri yang terletak antara Parsi dan Romawi Timur itu.

Syair-syair Pujian

Negeri-negeri ini ternyata dapat ditaklukkan Khalid satu per satu dalam waktu relatif singkat. Maka nama Khalid bin Walid sebagai penakluk yang gagah perkasa dan pahlawan yang tak terkalahkan menjadi tersiar ke mana-mana.

Anak-anak muda di Madinah pun mulai menyanyikan sya'ir-sya'ir yang memuji-muji kepahlawanan dan kegagahan panglima Khalid ini. Sementara itu khalifah Abubakar wafat dan digantikan oleh Umar bin Khathab .

Sesampainya Khalid di front Romawi, maka ia mengusulkan agar diadakan rapat pimpinan mengatur strategi menaklukkan tentara Romawi Timur yang canggih itu.

Ketika Khalid sedang memimpin rapat strategi ini sampailah utusan dari Madinah membawakan surat dari khalifah 'Umar, yang ditujukan kepada panglima Khalid. Surat itu dibaca Khalid, kemudian dilipat dan dimasukkannya ke dalam kantongnya dan ia meneruskan rapat penting itu.

Ternyata surat itu berisi pemberhentian Khalid sebagai panglima dan perintah agar menyerahkan pimpinan kepada bawahannya.

Khalid tidak membacakan surat itu kepada hadlirin ketika itu, demi menjaga agar mereka jangan sampai resah. Seusai memimpin rapat itu, besoknya Khalid masih memimpin penyerangan perdana terhadap front Romawi ini.

Ketika dilihatnya panglima bawahannya sudah mampu melanjutkan perjuangan dengan strategi yang telah digariskan itu, maka pimpinan diserahkannya, dan ia pun langsung pulang ke Madinah menemui khalifah Umar.

Sesampainya Khalid di Madinah, maka ia langsung menemui khalifah 'Umar dan menanyakan apa gerangan alasan maka ia diberhentikan tiba-tiba. Apakah karena kekurang pahamannya tentang urusan keuangan?

"Aku harus mengakui kekuranganku dalam mengurus buku keuangan ini, namun aku bersumpah dengan nama Allah, bahwa aku tak pernah mengambil satu sen pun dari dana yang disediakan oleh negara, bahkan uang pribadiku banyak yang kusumbangkan untuk perjuangan ini," katanya kepada 'Umar.

"Aku yakin sungguh akan kejujuran dan keikhlasanmu, wahai saudaraku, sehingga aku tidak pernah merasa curiga akan manajemen dana perjuangan ini, walaupun aku yakin, bahwa sebagai panglima engkau tetap merupakan penanggung jawab terakhir terhadap manajemen dana ini."
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3790)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More