Ketakutan Dengan Pasukan Muslim, Pihak Romawi Menarik Diri

Kamis, 14 Mei 2020 - 15:15 WIB
( )

Ia mengadakan perdamaian dengan Rasulullah dan bersedia membayar jizya seperti yang juga dilakukan oleh pihak Jarba' dan Adhruh dengan membayar jizya. Di samping itu Rasulullah telah pula membuat surat-surat perjanjian perdamaian dengan mereka. Berikut ini salah satu bunyi teks itu, yakni yang dibuat dengan Yohanna:

"Atas nama Allah, Pengasih dan Penyayang. Surat ini ialah perjanjian keamanan atas nama Tuhan dari Muhammad, Nabi Utusan Allah kepada Yohanna ibn Ru'ba serta penduduk Aila, atas kapal-kapal dan kendaraan-kendaraan dalam perjalanan mereka di darat dan di laut, mereka berada dalam jaminan Allah dan Muhammad, termasuk mereka penduduk Syam, penduduk Yaman dan penduduk pantai laut. Barangsiapa melakukan suatu pelanggaran maka selain dirinya, hartanya itu tidak akan dapat melindunginya dan Muhammad dibenarkan mengambil itu dari mereka. Mereka tidak boleh dirintangi dari air yang dikehendaki atau jalan yang akan ditempuhnya, di darat atau di laut."

Sebagai tanda persetujuan atas perjanjian ini Rasulullah telah pula memberikan hadiah kepada Yohanna berupa mantel tenunan Yaman disertai perhatian penuh kepadanya, setelah diperoleh persetujuan bahwa Aila akan membayar jizya sebesar 3000 dinar tiap tahun.

Kembali ke Madinah

Rasulullah sebenarnya sudah tidak perlu lagi berperang setelah pihak Romawi menarik diri, dan telah dibuat perjanjian

dengan daerah-daerah yang terletak di perbatasan dan karena sudah merasa aman setelah pula balatentara Bizantium kembali dari wilayah itu, kalau tidak karena lalu timbul suatu kekhawtiran baru.

Pihak Ukaidir bin 'Abd'l-Malik al-Kindi orang Nasrani, Penguasa Duma itu akan memberontak dengan mendapat bantuan balatentara Romawi bilamana mereka datang dari jurusan itu.

Itu sebabnya Nabi lalu menugaskan Khalid bin'l-Walid dengan sebuah pasukan berkuda terdiri dari 500 orang. Beliau sendiri berbalik dengan pasukannya kembali ke Madinah.

Dengan cepat sekali Khalid terjun menyusur ke Duma dengan tidak setahu penguasa itu, yang dalam malam terang bulan dengan disertai saudaranya yang bernama Hassan, sedang sama-sama memburu lembu liar. ( )

Khalid tidak mendapat perlawanan yang berarti. Hassan terbunuh dan Ukaidir ditawan. Ia diancam akan dibunuh kalau pintu gerbang Duma tidak dibuka. Oleh karena itu pintu-pintu kota kemudian dibuka sebagai tebusan atas diri sang amir.

Dari tempat ini Khalid kemudian dapat mengangkut sebanyak duaribu ekor unta, delapan ratus ekor kambing, empat ratus wasq (muatan) gandum dan empat ratus buah pakaian besi.

Semua itu diangkutnya bersama-sama dengan Ukaidir sampai dapat menyusul Nabi di Ibukota. Rasulullah menawarkan Islam kepada Ukaidir yang kemudian diterimanya dan ia pun menjadi pula sekutunya. (Bersambung) ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar dari Hafshah ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat di waktu malamnya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 1690)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More