Doa Rasulullah Saat Terjadi Bencana Alam

Jum'at, 15 Januari 2021 - 07:42 WIB
Ketika terjadi atau tertimpa bencana alam seperti gempa bumi, umat Islam dianjurkan untuk segera mengintrospeksi diri; bermuhasabah atas dosa dan maksiat yang telah dilakukan lalu kemudian segera bertobat kepada Allah ‘azza wa jalla. Foto ilustrasi/ist
Wilayah Indonesia berada dalam kawasan yang rentan bencana alam . Salah satunya adalah bencana gempa bumi. Dalam pandangan Islam gempa bumi ini merupakan bagian dari tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala di alam semesta ini.

Bagi kaum mukmin gempa bumi adalah tazkirah; peringatan agar para hamba Allah senantiasa memperkuat keimanan dan ketakwaan. Bagi hamba-hamba-Nya yang bermaksiat, terjadinya gempa bumi adalah azab dan hukuman atas kemaksiatan yang mereka perbuat.



Oleh sebab itu, setiap muslim hendaknya selalu terjaga untuk senantiasa mengingat Allah ‘azza wa jalla, melaksanakan perintah-perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya. Dengan harapan, segala bentuk peristiwa yang terjadi di sekelilingnya, atau yang menimpa dirinya, seluruhnya menjadi kebaikan bagi dirinya dan muslim yang lain. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak doa dan zikir ketika peristiwa tersebut terjadi.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,



وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.”

فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syetan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.”



فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 42-44)

Para ulama fikih menganjurkan kepada kaum muslimin untuk memperbanyak zikir dan doa ketika terjadi gempa bumi. Selain doa dan zikir, para ulama fikih juga menganjurkan bagi saudara-saudara muslim yang terkena musibah gempa bumi untuk memperbanyak sedekah, istighfar, dan mengintrospeksi diri atas dosa-dosa yang telah diperbuat untuk kemudian memohon ampun kepada Allah ‘azza wa jalla dengan sebenar-benarnya tobat.

Syaikh Zakariya al-Anshari menjelaskan dalam kitab 'Asna al-Mathalib Syarh Raudhuth Thalib (1/288)', “Dianjurkan bagi setiap muslim untuk merendahkan diri di hadapan Allah ‘azza wa jalla dengan memperbanyak doa dan semisalnya ketika terjadi gempa bumi, petir atau halilintar, angin kencang, atau bencana alam lainnya. Selain itu, hendaknya ia juga melaksanakan salat sendiri-sendiri di rumahnya agar tidak lalai (dari mengingat Allah ‘azza wa jalla).



Ketika terjadi bencana angin ribut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ ماَ فِيْهَا، وَخَيْرَ ماَ أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا فِيْهَا، وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ.

ALLAHUMMA INNII ASALUKA KHAIRAHAA WA KHAIRA MAA FIIHAA WA KHAIRA MAA URSILAT BIHI WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIHI

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan apa yang terdapat padanya, kebaikan apa yang dibawanya dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.” (HR. Muslim)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.  Abdullah berkata, Dikatakan, Siapakah orang-orang yang terasing itu?  beliau menjawab: Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat).

(HR. Ibnu Majah No. 3978)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More