Canda Ala Sufi: Burung Bulbul, Tukang Cukur, dan Sang Anak

Minggu, 24 Januari 2021 - 13:54 WIB
Ilustrasi/Ist
Berikut Canda Ala Sufi terjemahan Muhdor Assegaf dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra.

Baca juga
: Canda Ala Sufi: Ongkos Hari Ini untuk Kemarin, Kemarin untuk Hari Ini



Seekor Burung Bulbul

Suatu hari, Nashruddin masuk ke sebuah kebun, lalu naik ke sebuah pohon yang lebat buahnya. Setelah di atas, dia memetik buah itu dan memakannya. Tak lama kemudian, pemilik kebun itu datang dan melihat Nashruddin, lalu berteriak dan berkata, "Apa yang sedang kau lakukan di situ?"



Nashruddin menjawab, "Aku adalah seekor burung bulbul."

Lalu si pemilik kebun kembali berkata, "Berkicaulah, agar aku dapat mendengarkannya."

Maka Nashruddin pun berkicau dan menirukan suara burung bulbul. Mendengar suara Nashruddin itu, pemilik kebun tertawa dan bertanya, "Begitukah burung bulbul berkicau?"

Nashruddin menjawab, "Burung bulbul tak pernah berkicau lebih baik dari apa yang pernah kuperdengarkan..."

Bagian Lain Kutanami Pohon Jerami

Suatu kali, Nashruddin mencukur rambut pada orang bodoh sehingga beberapa bagian dari kepalanya terluka, dan tukang cukur itu menutup luka tersebut dengan kapas. Tetapi, Nashruddin kemudian merasa sakit dan langsung berdiri. Tukang cukur itu berkata pada Nashruddin, "Sabar, sebentar lagi selesai..."

Dengan kesal Nashruddin menjawab, "Cukup... Engkau telah menanami sebagian kepalaku dengan pohon kapas dan aku akan menanami sebagian yang lain dengan pohon jerami."

Lebih Tua Nashruddin atau Anaknya?

Suatu hari, putra Nashruddin berkata padanya, "Wahai ayah, aku masih ingat saat engkau dilahirkan. Engkau dimaki oleh ibumu, lalu dia mendiamkanmu."

Maka Nashruddin pun menoleh pada istrinya dan berkata padanya, "Mengapa engkau memakinya, mungkin dia menyamakan dirinya denganku di masa kecil..."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni:  Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.  Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.  Dan dia benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka

(HR. Bukhari No. 15)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More