Inilah Buah Manis dari Keimanan Kepada Allah Ta'ala
Senin, 25 Januari 2021 - 06:15 WIB
Beriman atau iman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan rukun iman yang pertama dalam Islam. Kedudukannya sangat tinggi, karena iman kepada Allah Ta'ala ini adalah mempercayainya, meyakininya dengan sepenuh hati . Percaya bahwa Allahlah yang berhak disembah dan pemilik dari alam semesta ini. Dan semua yang terjadi id dunia ini adalah kehendak dariNya.
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri dalam karyanya "Ensiklopedia Islam Al Kamil' menyebutkan bahwa iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala mencakup empat perkara, yaitu: 1. Iman terhadap keberadaan (Wujud) Allah subhanahu wa ta’ala, 2. Iman bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak ada sekutu bagiNya, 3.Beriman dengan Uluhiyyah Allah subhanahu wa ta’ala, serta 4.Beriman dengan Asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagai muslim, kita wajib mengimani termasuk rukun iman yang lainnya. Dari keimanan ini, banyak buah yang bisa kita petik. Buah-buah iman itu banyak berserakan di dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam Al-Qur'an. Ada buah keimanan yang dipetik di dunia, ada buah keimanan yang dipetik kelak di akhirat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut buah-buah manis yang bisa kita petik dari iman kepada Allah Ta'ala:
1. Kebahagiaan karena mendapat perwalian Allah ‘Azza wa Jalla
Mendapat perwalian Allah ‘Azza wa Jalla adalah kesempatan mulia yang menjadi ajang perlombaan hamba-hamba yang bersemangat untuk beriman. Sebab perwalian Allah ‘Azza wa Jalla adalah anugerah terbesar bagi orang-orang yang mau beriman.
Allah Ta'ala berfirman,
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّور
“Allah ‘Azza wa Jalla adalah wali bagi orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.” (QS. Al-Baqarah: 257)
Maksudnya, Allah ‘Azza wa Jalla akan mengeluarkan orang-orang yang beriman dari gelapnya kekufuran menuju cahaya iman, dari gelapnya kejahilan menuju cahaya ilmu, dari gelapnya kemaksiatan menuju cahaya ketaatan, dari gelapnya kelalaian menuju cahaya ingatan, dan mengeluarkan mereka dari gelapnya berbagai macam keburukan lalu mengangkatnya menuju cahaya kebaikan baik yang disegerakan ataupun yang ditangguhkan.
Semua ini hanya akan diberikan oleh Allah ‘Azza wa Jalla bagi orang-orang yang beriman dengan benar, kemudian mengimplementasikan keimanannya dengan berbagai macam bentuk ketakwaan.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Orang-orang yang beriman mereka itulah yang bertakwa.” (QS. Yunus: 63)
2. Kemenangan berupa ridha Allah Ta'ala
Allah ‘Azza wa Jalla menjanjikan kemenangan besar bagi hamba-Nya yang beriman dengan benar dan utuh. Ia akan mendapat ridha dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla; sebuah pemberian yang tiada tandingannya. Kemenangan ini hanya akan diberikan Allah ‘Azza wa Jalla kepada orang yang beriman.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri dalam karyanya "Ensiklopedia Islam Al Kamil' menyebutkan bahwa iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala mencakup empat perkara, yaitu: 1. Iman terhadap keberadaan (Wujud) Allah subhanahu wa ta’ala, 2. Iman bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak ada sekutu bagiNya, 3.Beriman dengan Uluhiyyah Allah subhanahu wa ta’ala, serta 4.Beriman dengan Asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala.
Baca Juga
Sebagai muslim, kita wajib mengimani termasuk rukun iman yang lainnya. Dari keimanan ini, banyak buah yang bisa kita petik. Buah-buah iman itu banyak berserakan di dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam Al-Qur'an. Ada buah keimanan yang dipetik di dunia, ada buah keimanan yang dipetik kelak di akhirat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut buah-buah manis yang bisa kita petik dari iman kepada Allah Ta'ala:
1. Kebahagiaan karena mendapat perwalian Allah ‘Azza wa Jalla
Mendapat perwalian Allah ‘Azza wa Jalla adalah kesempatan mulia yang menjadi ajang perlombaan hamba-hamba yang bersemangat untuk beriman. Sebab perwalian Allah ‘Azza wa Jalla adalah anugerah terbesar bagi orang-orang yang mau beriman.
Allah Ta'ala berfirman,
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّور
“Allah ‘Azza wa Jalla adalah wali bagi orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.” (QS. Al-Baqarah: 257)
Maksudnya, Allah ‘Azza wa Jalla akan mengeluarkan orang-orang yang beriman dari gelapnya kekufuran menuju cahaya iman, dari gelapnya kejahilan menuju cahaya ilmu, dari gelapnya kemaksiatan menuju cahaya ketaatan, dari gelapnya kelalaian menuju cahaya ingatan, dan mengeluarkan mereka dari gelapnya berbagai macam keburukan lalu mengangkatnya menuju cahaya kebaikan baik yang disegerakan ataupun yang ditangguhkan.
Semua ini hanya akan diberikan oleh Allah ‘Azza wa Jalla bagi orang-orang yang beriman dengan benar, kemudian mengimplementasikan keimanannya dengan berbagai macam bentuk ketakwaan.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Orang-orang yang beriman mereka itulah yang bertakwa.” (QS. Yunus: 63)
2. Kemenangan berupa ridha Allah Ta'ala
Allah ‘Azza wa Jalla menjanjikan kemenangan besar bagi hamba-Nya yang beriman dengan benar dan utuh. Ia akan mendapat ridha dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla; sebuah pemberian yang tiada tandingannya. Kemenangan ini hanya akan diberikan Allah ‘Azza wa Jalla kepada orang yang beriman.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Lihat Juga :