Inilah Buah Manis dari Keimanan Kepada Allah Ta'ala

Senin, 25 Januari 2021 - 06:15 WIB
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah: 72)

3. Terselamatkan dari marabahaya

Termasuk buah dari iman adalah terselamatkannya seseorang dari berbagai marabahaya karena keimanannya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Allah ‘Azza wa Jalla akan menyelamatkan orang-orang yang mau beriman kepada-Nya dari berbagai kesulitan dan beban.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا

“Sesungguhnya Allah menyelamatkan orang-orang yang telah beriman.” (QS. Al-Hajj: 38)



Saat menjelaskan makna dari surat al-Hajj ayat 38 di atas, Syaikh as-Sa’di mengatakan, “Allah melindungi orang yang beriman dari berbagai rintangan, melindungi mereka dari keburukan setan manusia dan setan jin, melindungi dari musuh-musuh mereka, dan melindungi mereka dari marabahaya sebelum diturunkan, kemudian mengangkatnya, lalu meringankannya setelah marabahaya itu diturunkan.” (At-Taudhih wal Bayan li Syajaratil Iman, Abdurrahman as-Sa’di, 87)

4. Kehidupan yang baik di dunia dan akhirat

Iman dan amal saleh yang menjadi salah satu cabang iman—membuahkan kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat kelak.

Allah ‘azza wajalla berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Ini merupakan salah satu keistimewaan dari iman. Iman melahirkan ketenangan hati, merasa cukup dengan rezeki yang diberikan oleh Allah ‘azza wajalla, dan tidak ada keinginan untuk menggantungkan harapan kepada selain Allah ‘azza wajalla. Ini adalah sebenar-benarnya kehidupan yang baik. Sebab, inti dari kehidupan yang baik adalah ketenangan dan ketenteraman hati, dan bebas dari hembusan yang menggiring pada tercabutnya iman yang benar. (At-Taudhih wal Bayan li Syajaratil Iman, Abdurrahman as-Sa’di, 87)

5. Hidayah kepada Shirathal Mustaqim

Buah iman yang lain, orang yang telah terpatri iman dalam dirinya akan ditunjukkan Allah jalan yang lurus, shirathal mustaqim. Selain itu, Allah ‘azza wajalla juga akan menunjukkan orang-orang yang beriman kepada ilmu yang benar, senantiasa bersyukur terhadap nikmat, bersabar dan ridha terhadap marabahaya dan musibah.



Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيمَانِهِمْ ۖ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Yunus: 9)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More