Tata Cara Iktikaf Menurut Ustaz Abdul Somad
Jum'at, 15 Mei 2020 - 23:45 WIB
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan ini adalah iktikaf. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari disebutkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan iktikaf di 10 terakhir Ramadhan hingga beliau wafat. Istri-istri beliau tetap iktikaf setelah beliau wafat.
Bagaimana tata cara iktikaf apa saja amalannya? Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad yang disiarkan akun IG @ustadzabdulsomad_official, kemarin. (Baca Juga: Iktikaf di Masa Wabah? Begini Penjelasan Ustaz Farid Nu'man)
Menurut Ustaz Abdul Somad , Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah 20 hari tidak keluar masjid. Itulah dalil maksimalnya melakukan iktikaf .
Adapun definisi iktikaf adalah menetap di masjid dengan niat beribadah kepada Allah Ta'ala. Ada 5
tujuan dan hakikat iktikaf:
1. Mensucikan hati
2. Merasakan pengawasan Allah.
3. Fokus ibadah.
4. Melepaskan diri dari keduniawian.
5. Berserah diri pada Allah.
"Seminim-minim waktu iktikaf itu lama sedikit dari rukuk," kata Dai lulusan S3 Universitas Islam Omdurman Sudan itu.(Baca Juga: Di Masa Pandemi Iktikaf Tak Harus di Masjid)
Tempat Iktikaf:
1. Masjid jami' (ada salat Jumatnya)
2. Masjid biasa (mushalla, surau)
3. Mushalla Al-bait (tempat salat di dalam rumah.
Boleh bagi wanita menurut mazhab Hanafi (Alfiqh Al-Islamy wa Adillatuhu: Juz 3, hal 1757).
Bagaimana jika situasi dalam masa darurat wabah? Dalam masa darurat wabah saat ini bisa melakukan iktikaf di rumah.
Apa saja yang dilakukan ketika Iktikaf di rumah?
1. Salat wajib dan menghudupkan salat sunnah.
2. Membaca Al-Qur'an.
3. Zikir.
4. Tafakkur.
5. Baca buku.
3 pilihan waktu iktikaf:
1. Salat subuh.
Zikir sampai matahari terbit. Salat sunnat isyraq. Sekitar 90 menit.
2. Salat Isya
Melaksanakan salat tarawih, witir, tadarus Qur'an, zikir. Sekitar 90 menit.
3. Bangun malam.
Salat sunnah wudhu', salat sunnah Taubat, salat sunnah Hajat, Salat Tahajjud, Baca Qur'an, Zikir.
Sekitar 90 menit.
Demikian panduan singkat ibadah iktikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan . Semoga kita bisa mengamalkannya. (Baca Juga: 5 Amalan Utama pada 10 Hari Terakhir Ramadhan)
Bagaimana tata cara iktikaf apa saja amalannya? Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad yang disiarkan akun IG @ustadzabdulsomad_official, kemarin. (Baca Juga: Iktikaf di Masa Wabah? Begini Penjelasan Ustaz Farid Nu'man)
Menurut Ustaz Abdul Somad , Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah 20 hari tidak keluar masjid. Itulah dalil maksimalnya melakukan iktikaf .
Adapun definisi iktikaf adalah menetap di masjid dengan niat beribadah kepada Allah Ta'ala. Ada 5
tujuan dan hakikat iktikaf:
1. Mensucikan hati
2. Merasakan pengawasan Allah.
3. Fokus ibadah.
4. Melepaskan diri dari keduniawian.
5. Berserah diri pada Allah.
"Seminim-minim waktu iktikaf itu lama sedikit dari rukuk," kata Dai lulusan S3 Universitas Islam Omdurman Sudan itu.(Baca Juga: Di Masa Pandemi Iktikaf Tak Harus di Masjid)
Tempat Iktikaf:
1. Masjid jami' (ada salat Jumatnya)
2. Masjid biasa (mushalla, surau)
3. Mushalla Al-bait (tempat salat di dalam rumah.
Boleh bagi wanita menurut mazhab Hanafi (Alfiqh Al-Islamy wa Adillatuhu: Juz 3, hal 1757).
Bagaimana jika situasi dalam masa darurat wabah? Dalam masa darurat wabah saat ini bisa melakukan iktikaf di rumah.
Apa saja yang dilakukan ketika Iktikaf di rumah?
1. Salat wajib dan menghudupkan salat sunnah.
2. Membaca Al-Qur'an.
3. Zikir.
4. Tafakkur.
5. Baca buku.
3 pilihan waktu iktikaf:
1. Salat subuh.
Zikir sampai matahari terbit. Salat sunnat isyraq. Sekitar 90 menit.
2. Salat Isya
Melaksanakan salat tarawih, witir, tadarus Qur'an, zikir. Sekitar 90 menit.
3. Bangun malam.
Salat sunnah wudhu', salat sunnah Taubat, salat sunnah Hajat, Salat Tahajjud, Baca Qur'an, Zikir.
Sekitar 90 menit.
Demikian panduan singkat ibadah iktikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan . Semoga kita bisa mengamalkannya. (Baca Juga: 5 Amalan Utama pada 10 Hari Terakhir Ramadhan)
(rhs)