6 Perkara yang Makruh Dalam Salat

Senin, 25 Januari 2021 - 21:10 WIB
Menoleh atau melirik tanpa keperluan adalah salah satu perkara makruh dalam salat. Foto ilustrasi/dok aspalaily blog
Salat adalah ibadah yang sangat mendasar bagi setiap muslim hingga syariat menempatkannya sebagai rukun Islam kedua setelah syahadat. Salat juga merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Apabila salatnya baik, maka baiklah pulalah seluruh amalnya yang lain. Dan jika salatnya rusak maka rusak pula amalnya yang lain.

Setiap muslim wajib mengetahui fiqih tentang salat. Kita tidak hanya diwajibkan menghindari hal-hal yang membatalkan salat, perkara-perkara makruh juga harus dihindari agar salat kita tidak sia-sia. Makruh artinya perbuatan yang meskipun tidak haram tetapi meninggalkannya lebih baik daripada melakukannya.



Berikut 6 Hal yang Makruh dalam Salat:

1. Melirik atau Menoleh (Al-Iltafat).



Melirik tanpa keperluan tertentu dalam salat adalah perkara makruh yang harus kita jauhi ketika salat.

عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا قَالَتْ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الاِلْتِفَاتِ فِي الصَّلاَةِ ؟ فَقَال : هُوَ اخْتِلاَسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلاَةِ الْعَبْدِ (رواه البخاري)

Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha: "Aku bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang menoleh dalam salat." Beliau bersabda: "Itu adalah pencurian yang dilakukan setan dari salat seorang hamba." (HR Al-Bukhari)

2. Mengangkat Pandangan Baik ke Arah Langit atau Kemanapun.

Perbuatan ini merupakan salah satu dari perbuatan makruh dalam salat. Dalilnya:

عَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا بَالُ أَقْوَامٍ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ فِي الصَلَاةِ لَيَنْتَهُنَّ عَنْ ذَلِكَ أَوْ لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُمْ (رواه البخاري )

Dari Anas Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apa yang membuat orang-orang itu mengangkat penglihatan mereka ke langit dalam shalat mereka? Hendaklah mereka berhenti dari hal itu atau (kalau tidak), niscaya akan tersambar penglihatan mereka." (HR Al-Bukhari)

3. Salat dengan Tangan di Pinggang.

Yaitu seseorang salat dengan bertolak pinggang. Berikut hadisnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الْخَصْرِ فِي الصَلاَةِ (رواه الشيخان)

Dari Abi Hurairah ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم melarang seseorang salat dengan meletakkan tangannya pada perutnya (bertolak pinggang). (HR Al-Bukhari Muslim)

4. Mengusap Rambut yang Terurai atau Melipat Lengan Baju yang Terulur Tanpa Sebab.

Ini juga merupakan perbuatan makruh dalam salat. Dalilnya:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ أنْ يَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَرَابٍ وَنَهَي أنْ يَكُفَّ شعرَهُ و ثوبَهُ (رواه الشيخان)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَمَا مَنَعَهُمۡ اَنۡ تُقۡبَلَ مِنۡهُمۡ نَفَقٰتُهُمۡ اِلَّاۤ اَنَّهُمۡ كَفَرُوۡا بِاللّٰهِ وَبِرَسُوۡلِهٖ وَلَا يَاۡتُوۡنَ الصَّلٰوةَ اِلَّا وَهُمۡ كُسَالٰى وَلَا يُنۡفِقُوۡنَ اِلَّا وَهُمۡ كٰرِهُوۡنَ
Dan yang menghalang-halangi infak mereka untuk diterima adalah karena mereka kafir (ingkar) kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).

(QS. At-Taubah Ayat 54)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More