Pemikiran Salafi: Citra Salafiah Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra

Rabu, 27 Januari 2021 - 13:15 WIB
Ilustrasi/Ist
Yang dimaksud dengan " Pemikiran Salafi " di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur'an dan tuntunan Nabi SAW .





Buku "Aulawiyaat Al Harakah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah" karya Dr Yusuf Al-Qardhawi menjelaskan kriteria manhaj Salafi yang benar yaitu suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut:

1. Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh.



2. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i.

3. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.

4. Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi Taklid dan kebekuan.

5. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend.

6. Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit".

7. Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.

8. Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan.

9. Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya.

10. Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'" (kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.

Menurut Al-Qardhawi inilah inti "manhaj salafi" yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktik. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah.

Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur'an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah . Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan "negara ilmu dan Iman". Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.

Dirusak

Hanya saja, menurut Al-Qardhawi, istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah".

Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skup formalitas dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan

(HR. Bukhari No.1)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More