Alhamdulillah! Ini Manfaat Salat Tahajud dalam Perspektif Medis
Senin, 08 Februari 2021 - 16:40 WIB
Salah Tahajud adalah salat yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur dari Isya hingga menjelang Subuh. Ibadah ini ternyata memiliki manfaat luar biasa. Tak hanya mendapat keutamaan seperti yang dijanjikan Allah, namun juga bermanfaat dalam perspektif kesehatan.
Dalam ilmu syariat dan medis, Salat Tahajud disebut juga sebagai istirahat bagi tubuh. Orang yang istiqamah mengerjakannya akan memiliki jiwa dan raga yang sehat.
Perintah salat Tahajjud dalam perspektif Islam:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji." (QS Al-Isra': 79)
Baik dari sudut pandang religius maupun kesehatan. Salat Tahajud membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi risiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia harapan. Sebaliknya, stres dapat menyebabkan seseorang sedemikian rentan terhadap infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metastasis. Dengan demikian secara teoritis, para pengamal salat Tahajud pasti terjamin kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.
Perlu diketahui, hormon kortisol dikenal dengan hormon pemicu stres. Hormon ini merupakan jenis dari hormon steroid. Korteks adrenal yang berada di atas ginjal adalah penghasil dari hormon kortisol. Pada tubuh manusia setiap hari menghasilkan 40-80 hormon kortisol.
Dalam jumlah yang normal hormon ini bekerja baik pada tubuh dalam mengatur tekanan darah, kekurangan oksigen, untuk melawan rasa sakit, terjadinya infeksi, kepanasan, ataupun kedinginan, dan rasa lapar. Ketika mengalami stres, maka tubuh akan memproduksi hormon ini di atas normal.
Artinya, tubuh akan meningkatkan produksi hormon kortisol lebih banyak. Ketika jumlahnya dalam tubuh meningkat bukan lagi memiliki fungsi sebagai penyeimbang tubuh, tetapi akan menyebabkan permasalahan yang cukup serius dalam metabolisme tubuh manusia.
Pengelolaan stres memiliki dua komponen utama: edukatif dan teknik relaksasi, yang meliputi meditasi, perenungan, dan umpan balik hayati (biofeedback). Salat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan kandungan yang dapat digunakan sebagai coping mechanism pereda stress.
Beberapa masalah yang akan terjadi jika kadar hormon kortisol meningkat dalam tubuh manusia:
1. Osteoporosis Kortisol akan meredam fungsi dari osteoblas hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan pembentukan tulang-tulang baru dan penyusutan pada tulang.
2. Gula Darah. Sifat diabetogenik merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh kortisol karena hormon ini menyebabkan peningkatan produksi gula atau glukosa.
Manfaat Salat Tahajud untuk Kesehatan
Dr Abdul Hamid Diyab dan Dr Ah Qurqus menyatakan keutamaan Salat Tahajud untuk kesehatan, di antaranya:
1. Salat Tahajud atau salat malam membantu meningkatkan imun atau ketahanan tubuh, sehingga tubuh menjadi kuat tidak mudah terserang berbagai penyakit. Hal ini disebabkan karena ketika seseorang terbangun untuk Tahajud di sepertiga malam berarti dia secara tidak langsung berhenti dari kebiasaan tidur dan berhenti dari ketenangan dalam waktu lama. Di mana hal tersebut adalah salah satu pendukung terjadinya penyumbatan pada darah.
2. Tahajud akan menghindarkan penyakit punggung yang biasanya dialami pada usia menjelang atau sudah tua.
3. Pada umumnya jika seseorang sakit paru-paru akan menghindari dingin dalam arti menghindari bangun malam apalagi ketika di musim hujan. Namun, sebenarnya salat Tahajud akan mencegah tubuh dari penyakit paru-paru basah. Hal ini terjadi karena ketika tidur terlalu lama apalagi dalam keadaan terlentang, maka kelebihan uap air dan paru-paru yang berada di bagian tubuh akan tertindih oleh tubuh itu sendiri. Hal inilah akan menyebabkan salurannya tersumbat dan paru-paru akan lembab.
Dalam ilmu syariat dan medis, Salat Tahajud disebut juga sebagai istirahat bagi tubuh. Orang yang istiqamah mengerjakannya akan memiliki jiwa dan raga yang sehat.
Perintah salat Tahajjud dalam perspektif Islam:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji." (QS Al-Isra': 79)
Baik dari sudut pandang religius maupun kesehatan. Salat Tahajud membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi risiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia harapan. Sebaliknya, stres dapat menyebabkan seseorang sedemikian rentan terhadap infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metastasis. Dengan demikian secara teoritis, para pengamal salat Tahajud pasti terjamin kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.
Perlu diketahui, hormon kortisol dikenal dengan hormon pemicu stres. Hormon ini merupakan jenis dari hormon steroid. Korteks adrenal yang berada di atas ginjal adalah penghasil dari hormon kortisol. Pada tubuh manusia setiap hari menghasilkan 40-80 hormon kortisol.
Dalam jumlah yang normal hormon ini bekerja baik pada tubuh dalam mengatur tekanan darah, kekurangan oksigen, untuk melawan rasa sakit, terjadinya infeksi, kepanasan, ataupun kedinginan, dan rasa lapar. Ketika mengalami stres, maka tubuh akan memproduksi hormon ini di atas normal.
Artinya, tubuh akan meningkatkan produksi hormon kortisol lebih banyak. Ketika jumlahnya dalam tubuh meningkat bukan lagi memiliki fungsi sebagai penyeimbang tubuh, tetapi akan menyebabkan permasalahan yang cukup serius dalam metabolisme tubuh manusia.
Pengelolaan stres memiliki dua komponen utama: edukatif dan teknik relaksasi, yang meliputi meditasi, perenungan, dan umpan balik hayati (biofeedback). Salat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan kandungan yang dapat digunakan sebagai coping mechanism pereda stress.
Beberapa masalah yang akan terjadi jika kadar hormon kortisol meningkat dalam tubuh manusia:
1. Osteoporosis Kortisol akan meredam fungsi dari osteoblas hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan pembentukan tulang-tulang baru dan penyusutan pada tulang.
2. Gula Darah. Sifat diabetogenik merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh kortisol karena hormon ini menyebabkan peningkatan produksi gula atau glukosa.
Manfaat Salat Tahajud untuk Kesehatan
Dr Abdul Hamid Diyab dan Dr Ah Qurqus menyatakan keutamaan Salat Tahajud untuk kesehatan, di antaranya:
1. Salat Tahajud atau salat malam membantu meningkatkan imun atau ketahanan tubuh, sehingga tubuh menjadi kuat tidak mudah terserang berbagai penyakit. Hal ini disebabkan karena ketika seseorang terbangun untuk Tahajud di sepertiga malam berarti dia secara tidak langsung berhenti dari kebiasaan tidur dan berhenti dari ketenangan dalam waktu lama. Di mana hal tersebut adalah salah satu pendukung terjadinya penyumbatan pada darah.
2. Tahajud akan menghindarkan penyakit punggung yang biasanya dialami pada usia menjelang atau sudah tua.
3. Pada umumnya jika seseorang sakit paru-paru akan menghindari dingin dalam arti menghindari bangun malam apalagi ketika di musim hujan. Namun, sebenarnya salat Tahajud akan mencegah tubuh dari penyakit paru-paru basah. Hal ini terjadi karena ketika tidur terlalu lama apalagi dalam keadaan terlentang, maka kelebihan uap air dan paru-paru yang berada di bagian tubuh akan tertindih oleh tubuh itu sendiri. Hal inilah akan menyebabkan salurannya tersumbat dan paru-paru akan lembab.