Filosofi Mukmin dan Pohon Kurma
Kamis, 18 Februari 2021 - 22:11 WIB
Perumpamaan orang mukmin itu sangat menakjubkan. Seluruh urusannya bernilai kebaikan. Jika mendapat kesenangan maka ia bersyukur, itu baik baginya. Jika mendapat kesusahan (kesulitan), ia bersabar maka itu pun baik baginya.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan perumpamaan seorang mukmin itu ibarat pohon kurma. Ibnu Umar menceritakan, Rasulullah bertanya kepada para sahabat beliau, "Beritahukanlah padaku tentang sebuah pohon, perumpamaannya sama seperti orang mukmin." Orang- orang menyebut salah satu pepohonan gurun. Lalu Ibnu Umar berkata, Hatiku mengatakan pohon tersebut adalah pohon kurma, aku ingin mengatakannya tapi mereka semua orang-orang tua, aku segan berbicara. Saat aku diam, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Itu adalah pohon kurma." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Ustaz Zulkifli Muhammad Ali (UZMA) menerangkan makna sabda Nabi di atas. Kata Ustaz Zulkifli, kurma adalah contoh pohon yang diberkahi. Semua bagiannya bisa di gunakan. Keberadaannya selalu memberikan kemanfaatan dan menebar kebaikan. Baik di musim panas dengan buahnya dan naungannya dari panas, maupun di musim dingin yaitu fungsinya sebagai penahan angin, kuat tidak condong diterpa angin.
"Daunnya tidak jatuh pada musim apapun sebagaimana daun dari pohon yang lain. Buahnya bisa di makan dan dimanfaatkan sebelum matang, ketika basah maupun ketika kering. Akarnya kuat, batangnya menjulang tinggi," kata UZMA melalui akun Instagramnya @zulkiflima.
Begitu juga prinsip seorang mukmin, apa saja yang keluar darinya adalah kebaikan bagi yang lain. Sepanjang tahun taat kepada Allah dimanapun berada. Kuat dalam menghadapi panasnya godaan duniawi.
Kokoh dalam menghadapi kepayahan dunia, saat sakit dan sempit bersabar. Kemudian saat sehat dan penuh nikmat bersyukur. Tidak melukai kerabatnya dengan perbuatan yang buruk, tapi menunjukkan perilaku yang sedap dipandang.
Begitulah gambaran mukmin yang dimuliakan Allah dengan berbagai kebaikan. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang taat dan bersyukur. Aamiin.
Wallahu A'lam
Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan perumpamaan seorang mukmin itu ibarat pohon kurma. Ibnu Umar menceritakan, Rasulullah bertanya kepada para sahabat beliau, "Beritahukanlah padaku tentang sebuah pohon, perumpamaannya sama seperti orang mukmin." Orang- orang menyebut salah satu pepohonan gurun. Lalu Ibnu Umar berkata, Hatiku mengatakan pohon tersebut adalah pohon kurma, aku ingin mengatakannya tapi mereka semua orang-orang tua, aku segan berbicara. Saat aku diam, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Itu adalah pohon kurma." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Ustaz Zulkifli Muhammad Ali (UZMA) menerangkan makna sabda Nabi di atas. Kata Ustaz Zulkifli, kurma adalah contoh pohon yang diberkahi. Semua bagiannya bisa di gunakan. Keberadaannya selalu memberikan kemanfaatan dan menebar kebaikan. Baik di musim panas dengan buahnya dan naungannya dari panas, maupun di musim dingin yaitu fungsinya sebagai penahan angin, kuat tidak condong diterpa angin.
"Daunnya tidak jatuh pada musim apapun sebagaimana daun dari pohon yang lain. Buahnya bisa di makan dan dimanfaatkan sebelum matang, ketika basah maupun ketika kering. Akarnya kuat, batangnya menjulang tinggi," kata UZMA melalui akun Instagramnya @zulkiflima.
Begitu juga prinsip seorang mukmin, apa saja yang keluar darinya adalah kebaikan bagi yang lain. Sepanjang tahun taat kepada Allah dimanapun berada. Kuat dalam menghadapi panasnya godaan duniawi.
Kokoh dalam menghadapi kepayahan dunia, saat sakit dan sempit bersabar. Kemudian saat sehat dan penuh nikmat bersyukur. Tidak melukai kerabatnya dengan perbuatan yang buruk, tapi menunjukkan perilaku yang sedap dipandang.
Begitulah gambaran mukmin yang dimuliakan Allah dengan berbagai kebaikan. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang taat dan bersyukur. Aamiin.
Wallahu A'lam
(rhs)