Isra Miraj (7): Naik ke Sidratul Muntaha Bertemu Allah dan Mendapat Keringanan Sholat

Sabtu, 13 Maret 2021 - 22:11 WIB
Allah Ta'ala berkata: "Itulah sholat yang lima waktu sehari semalam, setiap sholat dihitung sebagai sepuluh shalat, sehingga semuanya genap lima puluh, tidaklah akan berubah ketentuan-Ku dan tidaklah dihapus kitab-Ku (tertulis dalam ketentuan-Ku). Barang siapa yang bertekad melakukan suatu kebaikan namun dia tidak jadi melakukannya, maka ditulis baginya satu kebaikan, tetapi jika dia melakukannya maka ditulis baginya sepuluh kebaikan. Barang siapa yang bertekad melakukan suatu keburukan namun tidak jadi melakukannya maka tidak ditulis suatu apapun atasnya, dan apabila ia melakukannya maka ditulis baginya satu keburukan.”

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengabarkan kepada Nabi Musa tentang apa yang Allah tetapkan. Namun Nabi Musa bersikeras berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi, karena sungguh umatmu tidak akan mampu."

Nabi Muhammad berkata: "Wahai Musa, aku telah berkali-kali menghadap kepada Tuhanku hingga aku malu kepada-Nya, dan sungguh aku ridho dan puas menerima ketentuan Tuhanku." Maka terdengar seruan: "Sesungguhnya aku telah menetapkan ketentuan-Ku dan Aku telah meringankan atas hamba-hamba-Ku". Maka Nabi Musa berkata: "Allah, Kalau begitu maka turunlah engkau dengan menyebut nama Allah."

Perjalanan Pulang

Di perjalanan pulang, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak melewati perkumpulan para Malaikat, kecuali mereka berkata: "Hendaklah kamu perintahkan umatmu untuk hijamah (bekam)". Di perjalanan pulang Nabi bertanya kepada Jibril: "Wahai Jibril, tidak ada seorangpun dari penduduk langit yang aku jumpai melainkan ia pasti menyambutku dengan meriah, dengan senyuman manis, salam dan doa, kecuali satu orang. Ketika aku menemuinya dan mengucapkan salamku untuknya, dia hanya sebatas menyambutku, menjawab salamku dan mendoakanku namun sama sekali tidak tersenyum dan tertawa untukku. Kenapa wahai Jibril?"

Maka Jibril berkata: "Dia adalah Malaikat Malik, Malaikat penjaga neraka. Dia tidak pernah tersenyum sejak diciptakan, kalaupun dia dapat tersenyum untuk seseorang maka dia hanya akan tersenyum kepadamu."

Pada saat turun dan sampai ke langit dunia, Rasulullah melihat ke bawah, dan beliau melihat asap yang mengepul, kabut dan suara-suara yang berisik. Maka Nabi bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Ini adalah para setan, mereka menghalangi pandangan manusia supaya tidak berfikir tentang kerajaan langit dan bumi, apabila para setan tidak melakukan hal itu, sungguh manusia akan melihat keajaiban yang mengagumkan". Rasulullah turun hingga kembali ke Baitul Maqdis menaiki buraqnya.

(Bersambung)

Referensi:

1. Kitab An-Nur Al-Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.

2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.

3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.

(rhs)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Akan ada di akhir zaman para 'Dajjal Pendusta' (bukan Al-Masih Ad-Dajjal) membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah mendengarnya dariku dan bapak-bapak kalian pun juga belum pernah mendengarnya. Maka jauhilah mereka, agar mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian.

(HR. Muslim No. 8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More