Isra Miraj (7): Naik ke Sidratul Muntaha Bertemu Allah dan Mendapat Keringanan Sholat

Sabtu, 13 Maret 2021 - 22:11 WIB
Nabi صلى الله عليه وسلم menyaksikan Malaikat penjaga neraka seperti lelaki bermuka garang yang kemurkaan dan dendam sangat terlihat di wajahnya. Rasulullah mengucapkan salam kepadanya dan kemudian neraka dikunci kembali.

Bertemu Allah dan Berdialong dengan-Nya

Ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم diangkat ke Sidratul Muntaha, beliau diselimuti awan yang berwarna-warni. Itulah tempat terakhir Jibril menemani Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Rasulullah kemudian diangkat ke tempat sangat tinggi hingga Nabi mendengar suara goretan Al-Qolam (pena yang menulis segala apa yang ada di alam semesta).

Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat seorang lelaki yang samar-samar di balik cahaya 'Arsy. Rasulallah bertanya: "Siapakah gerangan orang itu? apakah Malaikat?" Maka dijawab: "Bukan". Rasulullah bertanya kembali, "Apakah dia seorang Nabi?". Dijawab: "Bukan".

Rasulullah bertanya lagi: "Siapakah gerangan?" Dijawab: "Dia adalah lelaki yang ketika di dunia mulutnya selalu basah dengan zikir kepada Allah, hatinya selalu rindu kepada masjid dan tidak pernah menjadi penyebab kedua orang tuanya dicela."

Tibalah momentum yang teramat agung, Rasulullah صلى الله عليه وسلم diperkenankan melihat Allah Ta'ala. Ketika itu, beliau tersungkur dengan bersujud kepada Allah. Ketika itulah Allah berbicara kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Periwayat hadis berkata, tertulis di dalam Kitab Suci Taurat bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah Habibullah (kekasih Allah). Allah berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم: "Dan Aku mengutusmu kepada seluruh manusia sebagai pembawa kabar gembira dan sebagai pembawa peringatan. Dan Aku telah lapangkan dadamu dan Aku telah hapuskan dosa-dosamu dan Aku telah menggangkat namamu sehingga tidaklah nama-Ku disebut melainkan engkau pun di sebut bersama-Ku. Dan Aku telah menjadikan umatmu sebagai umat yang terbaik dari sekalian manusia dan Aku jadikan umatmu sebagai umat moderat."

"Dan Aku jadikan umatmu sebagai umat yang pertama (masuk ke dalam surga) dan yang terakhir (lahir ke muka bumi), dan Aku telah menjadikan umatmu tidak diperbolehkan pada mereka berkhutbah hingga mereka bersaksi bahwa engkau adalah hamba-Ku dan utusan-Ku. Aku telah menjadikan dari umatmu sekelompok kaum yang hati mereka adalah tempat menampung kitab suci mereka. Dan Aku telah menjadikan engkau sebagai Nabi yang pertama diciptakan dan terakhir di utus serta yang pertama dibangkitkan untuk hari pengadilan. Dan Aku berikan kepadamu Surat Al-Fatihah yang tidak pernah Aku berikan kepada seorang Nabi sebelummu. Dan Aku berikan kepadamu penutup Surat Al-Baqarah yang merupakan harta karun di bawah 'Arsy yang tidak Aku berikan kepada seorang Nabi pun sebelummu.

"Dan Aku berikan kepadamu Al-Kautsar. Dan Aku berikan kepadamu 8 karunia: Islam, Hijrah, Jihad, Sedekah, Puasa Ramadhan, Amar Ma’ruf, dan Nahi Munkar, dan pada hari Aku menciptakan langit dan bumi, Aku wajibkan atasmu dan atas umatmu 50 kali sholat, maka dirikanlah olehmu dan oleh umatmu."

Sholat 50 Waktu Menjadi 5 Waktu

Dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tuhanku telah memberi karunia kepadaku, yaitu Allah mengutusku sebagai rahmat bagi sekalian alam dan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah tanamkan di dalam hati musuh-musuhku rasa takut dari jarak satu bulan perjalanan. Dan Allah halalkan kepadaku harta rampasan perang padahal tidak dihalalkan kepada seorang pun sebelumku, dan Allah jadikan bumi sebagai tempat shalat dan suci. Dan aku diberikan pembuka, penutup dan keluasan kalimat. Ditunjukkan kepadaku seluruh umatku dihadapku hingga jelaslah kepadaku antara pengikut dan pemimpin, hingga aku melihat mereka mendatangi suatu kaum yang beralas kakikan dari bulu dan aku melihat mereka mendatangi suatu kaum yang berwajah lebar dan bermata sipit seolah-olah mata mereka dijahit dengan jarum, hingga nampak jelas olehku penderitaan yang umatku derita dari kaum tersebut. Dan aku diperintahkan dengan 50 kali sholat".

Dan dalam riwayat lain, Rasulullah diberikan tiga anugerah: Dijadikan sebagai pemimpin para Rasul, dijadikan sebagai pemimpin orang-orang yang bertakwa, dan akan memimpin umatnya yang wajah dan lengan serta kaki mereka bercahaya terang benderang kerena basuhan air wudhu.

Dalam riwayat lain, dianugerahkan untuk Rasulullah shalat lima waktu dan akhir Surat Al-Baqaroh dan ampunan Allah bagi umatnya yang tidak menyekutukan Allah atas dosa-dosa besar mereka.

Kemudian tersingkaplah dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم awan indah yang menyelimuti dirinya. Jibril meraih tangan Rasulullah untuk menuntunnya kembali, maka mereka kembali dengan cepat. Di perjalanan pulang mereka melewati Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan Nabi Ibrahim tidak berucap sesuatu apapun.

Mereka melalui Nabi Musa, Rasulullah berkata: "Sungguh Nabi Musa adalah sahabat terbaik untuk kalian." Nabi Musa berkata kepada Nabi Muhammad: "Apa yang kamu lakukan selama di perjalanan ini wahai Muhammad? Dan apa yang diwajibkan Tuhanmu kepadamu dan kepada umatmu?".

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menjawab: "Diwajibkan kepadaku dan umatku 50 sholat sehari semalam." Maka Nabi Musa berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu, dan mintalah keringanan untukmu dan untuk umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu untuk menjalankan perintah itu. Sungguh aku lebih berpengalaman terhadap manusia sebelummu dan aku telah menguji Bani Israil serta membujuk dan membimbing mereka dengan ketekunan dan ketelitianku untuk menjalankan perintah Allah yang lebih ringan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan umatmu, namun mereka tidak mampu menjalankannya hingga mereka meninggalkannya. Dan sungguh umatmu lebih lemah badannya, fisiknya, hatinya, pandangannya serta pendengarannya."

Maka Nabi صلى الله عليه وسلم menoleh kepada Jibril berharap bimbingannya, maka Jibril member isyarat kepadanya. "Jika engkau berkenan, maka kembalilah dan mohonlah keringanan dari Tuhanmu".

Maka Nabi Muhammad kembali dengan cepat hingga Nabi sampai kepada Sidratul Muntaha, maka awan itu kembali menyelimutinya dan Rasulullah bersujud kepada Allah. Kemudian Nabi berkata: "Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk umatku karena mereka adalah umat yang paling lemah."

Allah berkata, "Aku ringankan atas mereka lima". Kemudian awan itu tersingkap dan Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa. Beliau berkata: "Telah dikurangkan untukku dan umatku lima". Maka Nabi Musa berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu".

Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم salam terus bolak-balik meminta keringanan kepada Tuhannya, dan setiap kali Allah mengurangi lima, hingga tidak tersisa kecuali lima waktu sholat maka Allah berkata kepadanya: "Wahai Muhammad!" Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab: "Labbaik wa sa'daik (aku senantiasa memenuhi panggilanmu)".
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More