Aa Gym : Amal Baik dan Berkah

Rabu, 21 April 2021 - 07:17 WIB
Apapun hal baik yang datang kepada kita pasti datangnya adalah dari Allah Ta’ala, begitupun dengan kepahitan yang datang kepada kita adalah atas izin dari Allah. Foto ilustrasi/ist
Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai seorang muslim kita selalu terkait kepada Allah . Semakin terkait kepada Allah maka akan semakin mempunyai kekuatan . Begitupun semakin kita jauh dan tidak terkait kepada Allah maka kita akan semakin lemah. Laa haula wa laa quwwata illa billah, tiada daya (kekuatan) kecuali dengan izin Allah.



KH Abdullah Gymnastiar atau dikenal dengan sapaan Aa Gym mengungkapkan hal tersebut dalam tausiyah onlinenya di laman pondok pesantren Daarut Tauhid. Menurutnya, salah satu hal yang harus kita waspadai dari diri kita adalah jika kita bertidak tanpa menghitung untung dan ruginya (dalam pandangan Allah) dari tindakan yang kita lakukan.

Perhatikan firman Allah Ta'ala berikut:

وَالْعَصْرِۙ – ١



اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ – ٢

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ – ٣

“Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran”. (QS. Al Ashr: 1 – 3).



Ada beberapa hal yang harus selalu kita ingat dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Apapun hal baik yang datang kepada kita pasti datangnya adalah dari Allah Ta’ala, begitupun dengan kepahitan yang datang kepada kita adalah atas izin dari Allah. Tetapi yang menentukan apakah itu menjadi keuntungan bagi kita atau justru kerugian adalah:

1. Menambah iman atau tidak

Apakah sesuatu yang kita lakukan itu akan menambah iman kita kepada Allah atau justru akan mengurangi kadar keimanan kita. Jika sesuatu yang kita lakukan itu menambah iman maka dampaknya adalah akan memberi ketenangan kepada kita, tetapi jika sesuatu hal yang kita lakukan itu malah mengurangi iman kita maka dampaknya adalah hati kita justru akan menjadi tidak tenang, galau, cemas, bingung.



Jadi ketika kita hendak melakukan sesuatu terlebih dahulu harus kita pikirkan apakah itu adalah pekerjaan yang menambah iman atau justru mengurangi iman.

2. Jadi amal shaleh atau salah

Selanjutnya kita perlu pertimbangkan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu hal adalah apakah sesuatu tersebut adalah bagian dari amal shaleh atau bukan. Saat melakukan sesuatu hal pasti ada waktu yang dibutuhkan, jangan sampai waktu yang kita pergunakan untuk melakukan sesuatu hal malah tidak menjadi amal shaleh bagi kita.



Salah satu cara kita mengukur apakah sesuatu itu adalah amal shaleh atau bukan adalah dengan cara pikirkan terlebih dahulu apakah kita siap mati atau tidak saat sedang melakukan sesuatu tersebut. Jika kita merasa ragu untuk siap mati ketika sedang melakukan sesuatu tersebut terarti itu adalah amalan yang salah, tetapi jika kita siap kalau harus mati saat melakukan hal tersebut, boleh jadi itu adalah amalan shaleh.

3. Menjadi contoh baik atau buruk
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah.

(HR. Muslim No. 1835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More